KRB Tanjungpinang 2025–2029 Prioritaskan Mitigasi Bencana

Pemerintah Kota Tanjungpinang resmi menggelar rapat koordinasi penyusunan KRB Tanjungpinang 2025–2029. Langkah strategis ini diambil untuk memastikan mitigasi bencana menjadi bagian utama dari perencanaan pembangunan daerah. Dalam kegiatan tersebut, Elfiani Sandri menegaskan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas di tengah potensi ancaman bencana seperti banjir, abrasi, kebakaran, hingga gempa bumi.

Tanjungpinang memiliki luas wilayah sekitar 150,37 km² dengan karakter maritim yang masuk dalam Kawasan Strategis Nasional Batam–Bintan–Karimun. Posisi geografis yang strategis ini memang menguntungkan secara ekonomi, namun sekaligus menempatkan daerah tersebut pada risiko tinggi terhadap berbagai bencana. Melalui dokumen KRB Tanjungpinang 2025–2029, pemerintah berkomitmen untuk mengintegrasikan upaya mitigasi ke dalam pembangunan berkelanjutan sehingga kerugian dapat diminimalisir.

Pentingnya Kajian Risiko untuk Pembangunan

Kajian Risiko Bencana (KRB) bukan hanya sekadar dokumen teknis, tetapi instrumen penting untuk membangun kota yang tangguh. Dalam penyusunan KRB Tanjungpinang 2025–2029, pemerintah berupaya memadukan kebijakan nasional, data ilmiah, serta kearifan lokal agar strategi mitigasi lebih tepat sasaran. Dokumen ini akan menjadi rujukan bagi seluruh perangkat daerah dalam merancang program kerja yang terukur.

Kepala Bappelitbang, Riono, menyampaikan bahwa KRB harus mampu diimplementasikan ke dalam aksi nyata. Ia mendorong setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelaraskan program pembangunan dengan upaya pengurangan risiko bencana. Dengan cara ini, kebijakan pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan perlindungan masyarakat dari potensi ancaman. Keberadaan KRB Tanjungpinang 2025–2029 juga diharapkan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat agar lebih tangguh menghadapi situasi darurat.

Baca juga : Gerakan Pangan Murah Jaga Stabilitas Harga Pangan

Penyusunan KRB Tanjungpinang 2025–2029 membawa harapan besar bagi masyarakat. Dengan dokumen ini, pemerintah menargetkan langkah-langkah mitigasi bencana dapat dilakukan lebih sistematis. Mulai dari pembangunan infrastruktur tahan bencana, edukasi kesiapsiagaan masyarakat, hingga pemetaan daerah rawan di seluruh kecamatan dan kelurahan.

Selain itu, KRB diharapkan mampu memperkuat koordinasi antarinstansi sehingga respons terhadap bencana bisa lebih cepat dan efektif. Bagi masyarakat, hadirnya kebijakan ini memberikan kepastian bahwa aspek keselamatan ditempatkan pada prioritas utama. Mitigasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu dukungan aktif warga melalui kesadaran kolektif. Dengan kolaborasi ini, KRB Tanjungpinang 2025–2029 diyakini dapat menjadi pilar penting bagi pembangunan berkelanjutan yang aman dan tangguh bencana.

Related Posts

FKUB dan Kemenag Tanjungpinang Sepakat Jaga Kondusivitas

Dalam suasana penuh keakraban, FKUB dan Kemenag Tanjungpinang mengadakan pertemuan penting pada Senin, 1 September 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang dan dipimpin langsung oleh Ketua…

Silaturahmi Singkat Sinergi Polda Kepri dan Imigrasi

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Wakapolda Kepri) menerima kunjungan silaturahmi singkat sinergi dari Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Tanjungpinang. Pertemuan ini membahas kerja sama strategis dalam rangka pembangunan Rumah Detensi…

You Missed

FKUB dan Kemenag Tanjungpinang Sepakat Jaga Kondusivitas

FKUB dan Kemenag Tanjungpinang Sepakat Jaga Kondusivitas

KRB Tanjungpinang 2025–2029 Prioritaskan Mitigasi Bencana

KRB Tanjungpinang 2025–2029 Prioritaskan Mitigasi Bencana

Silaturahmi Singkat Sinergi Polda Kepri dan Imigrasi

Silaturahmi Singkat Sinergi Polda Kepri dan Imigrasi

Tanamkan Nilai Perjuangan di HUT RI Tanjungpinang

Tanamkan Nilai Perjuangan di HUT RI Tanjungpinang

HIMPAUDI Terus Kreatif Inovatif di HUT ke-20 Tanjungpinang

HIMPAUDI Terus Kreatif Inovatif di HUT ke-20 Tanjungpinang

Kebakaran Lahan Tanjungpinang Marak Saat Musim Kemarau

Kebakaran Lahan Tanjungpinang Marak Saat Musim Kemarau