WiFi Publik Tanjungpinang resmi meluas menjadi 46 titik layanan di empat kecamatan, memperkuat pemerataan akses digital bagi warga. Program menargetkan area beraktivitas tinggi seperti kantor kelurahan, taman kota, dan ruang layanan publik agar informasi pendidikan, kesehatan, dan administrasi dapat dijangkau tanpa biaya. Pemerintah daerah mendorong etika pemakaian yang produktif, termasuk prioritas untuk belajar, mencari kerja, dan akses layanan daring.
Perluasan jaringan dibarengi pemetaan kebutuhan perangkat dan penataan bandwidth agar kualitas koneksi tetap stabil saat jam sibuk. Skema pemeliharaan berkala disiapkan untuk mencegah gangguan akibat lonjakan cuaca atau beban pemakai. Di sisi sosialisasi, pemerintah mengajak komunitas lokal menjadi duta literasi digital yang mencontohkan penggunaan aman dan bertanggung jawab.
Sebaran 46 Titik dan Manfaat Layanan
Pemerintah menempatkan titik di Bukit Bestari dan Tanjungpinang Barat untuk melayani kawasan pemukiman padat dan pusat perdagangan. Di Tanjungpinang Timur, titik diperbanyak untuk menjangkau kawasan sekolah dan sentra UMKM yang membutuhkan transaksi daring. Sementara itu, Tanjungpinang Kota difokuskan pada area layanan publik dan ruang temu komunitas agar kegiatan warga berlangsung lebih efisien. Pemilihan lokasi dilakukan lewat survei pemakaian, kepadatan penduduk, dan ketersediaan infrastruktur.
Bagi pelajar dan mahasiswa, hotspot publik memudahkan akses materi belajar, ujian simulasi, dan bimbingan jarak jauh. Pelaku usaha kecil memanfaatkan katalog digital, pembayaran nontunai, dan promosi media sosial untuk memperluas pasar. Wisatawan dapat mengakses peta, agenda acara, dan informasi transportasi dengan mudah; pemerintah daerah pun mendorong kanal umpan balik pelayanan yang cepat. Dalam konteks pemerataan, WiFi Publik Tanjungpinang membantu menutup kesenjangan akses internet rumah tangga berpenghasilan rendah.
Baca juga : Daya Beli Tanjungpinang Melemah Pedagang Minta Solusi
Keamanan data menjadi perhatian utama melalui pembaruan kata sandi berkala, halaman login yang memuat peringatan phishing, dan penyaringan situs berisiko. Edukasi singkat tentang sandi kuat, verifikasi dua langkah, dan etika bermedia sosial disisipkan pada materi sosialisasi. Untuk menjaga mutu, pemantauan lalu lintas dilakukan agar layanan publik tetap mendapat prioritas. Pemerintah juga menyiapkan kanal aduan yang responsif ketika terjadi gangguan akses atau penyalahgunaan jaringan.
Dari sisi ekonomi, koneksi nirkabel gratis menekan biaya operasional UMKM, mempercepat adopsi katalog online, serta mendorong kolaborasi kreator lokal. Agenda 2026 menargetkan peningkatan kecepatan rata-rata, perluasan titik di kawasan wisata, dan integrasi dasbor kinerja yang memuat uptime serta jumlah pengguna aktif. Kolaborasi dengan sekolah dan komunitas dirancang untuk pelatihan keterampilan digital praktis. Dengan tata kelola terbuka dan standar keamanan yang taat, WiFi Publik Tanjungpinang diharapkan menjadi pondasi layanan kota cerdas yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh warga.






