Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang Lancarkan Akses

Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang resmi tuntas dan jalan pelantar di atas laut itu kembali dibuka untuk kendaraan dan pejalan kaki menjelang akhir 2025, setelah berbulan-bulan ditutup total karena kerusakan parah struktur lama yang membuat akses logistik terganggu. Kini jalur utama ke kawasan pelabuhan tersebut bisa kembali dimanfaatkan sepenuhnya.

Pembukaan kembali akses ini disambut lega warga, sopir angkutan barang, dan pemilik toko di kawasan Pelantar II yang sempat mengalami penurunan pendapatan ketika seluruh arus logistik dipaksa berputar melalui pelantar lain yang lebih sempit dan padat, membuat biaya distribusi dan waktu tempuh ke pusat kota ikut melonjak.

Pemerintah provinsi bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang menegaskan bahwa rekonstruksi kali ini menggunakan desain dan material yang lebih kokoh dengan standar setara jembatan, agar jalur penghubung ke pelabuhan Kuala Riau mampu melayani mobilitas logistik dan aktivitas harian masyarakat secara aman dalam jangka panjang, sekaligus mempercantik wajah kota tua yang menjadi pintu masuk wisatawan ke pusat Tanjungpinang.

Detail Rekonstruksi dan Pendanaan Proyek

Pekerjaan rekonstruksi dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kepulauan Riau dengan mengganti struktur lama berbahan kayu menjadi konstruksi beton bertulang setara jembatan. Ruas sepanjang sekitar dua puluh empat meter dan lebar enam meter kini berdiri di atas pondasi bore pile yang dirancang menahan beban kendaraan logistik hingga lima belas ton sehingga risiko amblas seperti kejadian sebelumnya dapat diminimalkan. Lapisan permukaan jalan juga diperkuat agar tidak cepat rusak.

Menurut pejabat teknis, desain baru memberi ruang gerak lebih aman bagi truk pengangkut barang yang keluar masuk Pelabuhan Kuala Riau, sekaligus mengurangi getaran yang selama ini dirasakan warga ketika kendaraan berat melintas di atas pelantar. Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang juga dilengkapi sistem drainase dan pagar pengaman di kedua sisi untuk mencegah genangan serta kecelakaan pejalan kaki pada malam hari. Rambu kecepatan turut dipasang untuk menertibkan arus kendaraan.

Proyek dengan nilai tiga koma sembilan miliar rupiah ini bersumber dari Belanja Tidak Terduga APBD tahun berjalan dan tercatat lebih rendah dari pagu empat koma lima miliar rupiah. Efisiensi tersebut dijadikan contoh bahwa Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang tidak hanya memperbaiki infrastruktur logistik, tetapi sekaligus menunjukkan kedisiplinan pemerintah daerah dalam merespons keadaan darurat. Dengan skema ini, pemerintah berharap perbaikan darurat tetap akuntabel dan transparan.

Kembali beroperasinya Pelantar II langsung berdampak pada kelancaran distribusi barang ke pusat kota Tanjungpinang serta kawasan perdagangan di sepanjang tepian laut. Truk kontainer dan pikap yang sebelumnya harus mengantre panjang di pelantar lain kini bisa membagi arus lewat jalur baru, sehingga waktu tempuh dan biaya bahan bakar menurun cukup signifikan menurut para sopir yang setiap hari melintasi rute tersebut. Pengendara roda dua juga merasa lebih nyaman karena permukaan jalan kini jauh lebih rata dan lebar.

Baca juga : Hibah Lahan Rumah Singgah 2 Hektare untuk Lansia

Pedagang sembako, pemilik gudang, dan pelaku usaha jasa angkutan menyambut positif hasil Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang karena membuat jadwal pengiriman lebih pasti dan kecil kemungkinan terhambat kerusakan jalan. Kondisi ini juga membantu menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok di pasar tradisional dan ritel modern, terutama menjelang periode hari besar keagamaan ketika permintaan masyarakat meningkat tajam dalam waktu singkat secara berkala.

Pemerintah daerah berjanji akan memperkuat pengawasan berkala terhadap kondisi struktur dan permukaan jalan, termasuk dengan inspeksi rutin serta pemasangan kamera pemantau di titik rawan. Melalui langkah ini, manfaat Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang diharapkan bisa dirasakan lebih lama oleh warga sekaligus menjadi contoh penanganan infrastruktur pesisir yang responsif dan berorientasi pada keselamatan pengguna jalan. Keterlibatan warga dalam melaporkan kerusakan kecil sejak dini juga akan terus didorong pemerintah.

Related Posts

Peran Perempuan Tanjungpinang Menguat di Peringatan Hari Ibu

Peran Perempuan Tanjungpinang menjadi fokus utama peringatan Hari Ibu ke-97 yang digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan suasana semarak dan penuh kebersamaan. Acara yang berlangsung di Tanjungpinang itu diisi rangkaian hiburan,…

Tanjungpinang Ibu Kota Seutuhnya Perlu Peran Nyata

Tanjungpinang Ibu Kota Seutuhnya sering disebut hanya sebatas status di atas kertas, padahal kota ini memegang peran simbolik dan administratif bagi Provinsi Kepulauan Riau. Selama dua dekade lebih, pembangunan ekonomi…

You Missed

Peran Perempuan Tanjungpinang Menguat di Peringatan Hari Ibu

Peran Perempuan Tanjungpinang Menguat di Peringatan Hari Ibu

Tanjungpinang Ibu Kota Seutuhnya Perlu Peran Nyata

Tanjungpinang Ibu Kota Seutuhnya Perlu Peran Nyata

Transparansi Informasi Tanjungpinang Raih Peringkat Kedua

Transparansi Informasi Tanjungpinang Raih Peringkat Kedua

Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang Lancarkan Akses

Rekonstruksi Pelantar Dua Tanjungpinang Lancarkan Akses

Peran Camat Tanjungpinang Diperkuat Demi Layanan Publik

Peran Camat Tanjungpinang Diperkuat Demi Layanan Publik

Kebutuhan Pokok Tanjungpinang Aman Jelang Nataru 2025

Kebutuhan Pokok Tanjungpinang Aman Jelang Nataru 2025