
Transfer Dana Berbasis Kinerja menjadi fokus dalam kunjungan tim BRIN ke Tanjungpinang yang melakukan counter verification data di puskesmas dan dinas terkait. Langkah ini bertujuan memastikan angka pada laporan sejalan dengan kondisi lapangan, sehingga alokasi anggaran mengikuti capaian nyata. Tim menilai rantai pelaporan dari register pelayanan hingga rekap berjenjang seraya memetakan titik rawan ketidaksesuaian.
Wali kota dan jajaran kesehatan menyambut verifikasi dengan membuka akses dokumen, wawancara tenaga lapangan, serta pengecekan ulang stok logistik. Transfer Dana Berbasis Kinerja diproyeksikan mendorong kualitas pencatatan dan mutu layanan, karena dukungan dana dikaitkan dengan capaian yang dapat diukur. Temuan awal dipakai menyusun rekomendasi perbaikan SOP, pelatihan, serta jadwal konsolidasi data bulanan.
Untuk memastikan keberlanjutan, BRIN mendorong pembenahan tata kelola data di tingkat layanan paling dekat warga. Mekanisme umpan balik cepat akan dibuat agar koreksi angka bisa dilakukan sebelum siklus pelaporan berikutnya. Pemerintah kota menyiapkan tim pendamping yang membantu operator menyamakan definisi, format, serta jadwal rekap di setiap unit.
Metode Verifikasi dan Fokus Indikator
Tim memeriksa kesesuaian data untuk lima indikator kunci: persalinan di fasilitas kesehatan, kunjungan neonatus, imunisasi, penemuan kasus TBC, dan keberhasilan pengobatan TBC. Pemeriksaan dilakukan selama delapan hari dengan kombinasi telusur dokumen, observasi layanan, dan wawancara terstruktur. Pada tahap ini, Transfer Dana Berbasis Kinerja dipakai sebagai lensa untuk melihat kelengkapan dan akurasi pelaporan. Temuan awal ditandai langsung di formulir kerja agar koreksi dapat ditindak cepat sebelum rekap bulanan dikunci.
Sampel lapangan meliputi Puskesmas Batu 10, Mekarbaru, Tanjungpinang, dan Tanjung Unggat, termasuk dinas yang mengolah rekap. Tim membandingkan angka di register, sistem digital, dan laporan manual untuk mendeteksi selisih. Hasil sementara mendorong perapian kodefikasi layanan, audit internal berkala, serta dashboard sederhana agar progres mudah dipantau oleh pimpinan unit. Dengan begitu, Transfer Dana Berbasis Kinerja dapat ditopang data yang konsisten.
Perangkat kerja yang dipakai meliputi daftar tilik, catatan waktu entri, dan penelusuran asal angka hingga ke buku register dasar. Tim juga memeriksa kartu imunisasi, log gudang vaksin, serta jadwal kunjungan rumah untuk bayi dan ibu. Data elektronik dibandingkan dengan dokumen fisik agar ketidaksesuaian terpetakan jelas, lalu ditutup dengan rapat validasi bersama pimpinan puskesmas dan dinas guna menyepakati angka final serta langkah koreksi terukur. Seluruh proses dilakukan terdokumentasi dengan foto, paraf, dan catatan penanggung jawab.
Skema berbasis capaian ini diharapkan meningkatkan ketepatan sasaran bantuan, memacu perbaikan mutu di hulu, dan menyederhanakan rantai pertanggungjawaban. Daerah dengan data lengkap dan capaian stabil berpotensi memperoleh dukungan lebih besar, seraya menjaga asas keadilan antarsatuan layanan. Di sisi lain, pendampingan diperlukan agar tenaga lapangan tidak terbebani administrasi berlebih. Pelaporan berbasis bukti juga membantu menajamkan prioritas pembiayaan dan mengurangi tumpang tindih program lintas unit.
Baca juga : Sinergi Keselamatan Bandara RHF dan Damkar
Langkah lanjutan mencakup penyelarasan SOP pencatatan, klinik data berkala, serta penggunaan alat bantu sederhana untuk validasi. Pemerintah kota menyiapkan ruang konsultasi bagi puskesmas dan kelurahan guna menyelesaikan selisih angka sebelum penutupan laporan. Agar dampaknya terasa di warga, Transfer Dana Berbasis Kinerja akan disosialisasikan bersama rencana perbaikan layanan, termasuk kampanye imunisasi, penguatan penemuan kasus TBC, dan pengamanan rantai dingin. Kota menargetkan seluruh unit siap pakai dalam semester berjalan, lengkap dengan panduan singkat dan kontak bantuan teknis.
Rencana kerja tahap berikutnya memuat tenggat, penanggung jawab, dan indikator yang dipublikasikan agar publik dapat mengawasi progres. Setiap triwulan direncanakan rapat telaah kinerja untuk memeriksa tren layanan dan memperbaiki hambatan, sembari menjaga beban administrasi tetap proporsional. Di sisi teknologi, dasbor ringkas diusulkan untuk menyajikan data real time yang mudah dibaca oleh pengambil keputusan. Keterlibatan masyarakat melalui kader dan forum RT akan diperkuat supaya umpan balik dari lapangan segera tertangkap dan ditindaklanjuti.