Atlet Pelajar Tanjungpinang resmi dilepas Wali Kota Lis Darmansyah untuk berkompetisi di POPNAS 2025 di DKI Jakarta. Sebanyak 29 atlet dan pelatih mengikuti apel singkat di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, didampingi pejabat daerah dan orang tua. Pemerintah kota menekankan pentingnya disiplin latihan, tata krama di pemusatan, dan tanggung jawab sebagai duta daerah selama berada di ibu kota. Rombongan dijadwalkan bertolak pada 31 Oktober menuju lokasi pertandingan yang berlangsung 1–10 November.
Pada kesempatan itu, pemkot memastikan kendaraan operasional bersopir guna mendukung mobilitas antarlokasi. Dinas Kesehatan diminta melakukan pengecekan kondisi, asupan gizi, dan vitamin sebelum serta selama ajang. Atlet Pelajar Tanjungpinang juga dibekali panduan keselamatan perjalanan dan nomor kontak darurat agar pendampingan cepat dilakukan bila diperlukan. Dengan dukungan ini, kontingen diharapkan fokus pada performa, menjaga sportivitas, dan membawa pulang prestasi terbaik untuk daerah.
Komposisi Cabor, Logistik, dan Target Prestasi
Kontingen beranggotakan atlet dari sembilan cabang olahraga: dayung, sepak takraw, bola voli, balap sepeda, tenis meja, bulu tangkis, atletik, renang, dan pencak silat. Para pelatih menyiapkan rencana pertandingan harian, termasuk sesi pemulihan dan evaluasi video agar keputusan teknis lebih presisi. Pemerintah menugaskan liaison officer untuk menghubungkan panitia, hotel, dan venue, sehingga jadwal transportasi dan konsumsi tertata. Beberapa perlengkapan tambahan—es kompres, matras peregangan, dan pita kinesiologi—disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan di lapangan.
Dukungan lain datang dari sekolah asal yang memberi dispensasi belajar, sementara kelas remedial akan digelar setelah kepulangan. Atlet Pelajar Tanjungpinang ditargetkan menembus final pada cabor unggulan seperti pencak silat, bulu tangkis, dan atletik, sembari meningkatkan catatan waktu di renang serta balap sepeda. Pemkot menegaskan bonus pembinaan pada anggaran berikutnya bagi peraih medali emas, perak, dan perunggu. Di luar podium, indikator keberhasilan juga diukur dari kedisiplinan, kerja tim, dan kepatuhan pada protokol kesehatan serta keselamatan selama kompetisi berlangsung.
Baca juga : Cek Kesehatan Atlet Jelang POPNAS 2025 DKI
Sebelum keberangkatan, wali kota menyampaikan pesan sederhana namun tajam: datang, tanding, menang. Amanat itu diterjemahkan tim menjadi target harian yang realistis—pemanasan tepat waktu, nutrisi terukur, tidur cukup, dan evaluasi malam yang tidak menguras mental. Psikolog olahraga memastikan suasana asrama kondusif, mengelola kecemasan pra-lomba, serta menjaga dinamika kelompok agar konflik kecil tidak mengganggu fokus. Atlet Pelajar Tanjungpinang juga diminta aktif melapor bila mengalami nyeri, kram, atau gejala dehidrasi agar penanganan dini bisa dilakukan.
Dinas Kesehatan menugaskan petugas untuk memantau hidrasi, kebersihan peralatan makan, dan keamanan konsumsi di luar venue. Para orang tua diimbau menahan diri dari komunikasi berlebihan menjelang pertandingan supaya ritme pemulihan tidak terganggu. Di sisi lain, dukungan publik mengalir melalui doa bersama dan kampanye media sosial yang memperlihatkan latihan terakhir serta profil singkat atlet. Pemerintah kota berharap partisipasi POPNAS mendorong minat olahraga di sekolah, memperkuat klub lokal, dan membuka jalur beasiswa prestasi. Dengan ekosistem yang tertata, Atlet Pelajar Tanjungpinang diharap pulang membawa medali sekaligus pengalaman berharga untuk karier mereka ke depan.








