
TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, melakukan peninjauan langsung terhadap progres pematangan lahan yang direncanakan sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Lahan seluas 12 hektare tersebut terletak di kawasan Madong, Kecamatan Tanjungpinang Timur, dan merupakan aset milik Pemerintah Kota Tanjungpinang. Dalam kunjungan tersebut, Lis turut didampingi oleh Kapolres Tanjungpinang serta sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah terkait.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan lahan yang akan dibangun menjadi kompleks pendidikan berasrama, mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Pembangunan Sekolah Rakyat ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan Kementerian Sosial RI, yang turut menyiapkan pendanaan melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wali Kota menyampaikan bahwa proyek ini ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu di Tanjungpinang dan sekitarnya. “Sekolah Rakyat ini bukan hanya memberikan akses pendidikan formal, tetapi juga fasilitas berasrama yang menunjang anak-anak agar lebih fokus belajar. Ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada warga kurang mampu,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, proses pematangan lahan saat ini telah memasuki tahap akhir, termasuk perataan tanah dan penyiapan akses jalan menuju lokasi. Ia juga menambahkan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) telah dirampungkan untuk memastikan pembangunan tidak berdampak buruk terhadap wilayah sekitar.
Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Pusat Dorong Pemerataan Akses Pendidikan
Pembangunan Sekolah Rakyat di Madong menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Tanjungpinang dalam upaya pemerataan akses pendidikan. Dengan dukungan Kementerian Sosial RI, sekolah ini nantinya akan dikelola secara penuh oleh pemerintah pusat, termasuk dalam hal pengadaan tenaga pengajar, kurikulum, dan fasilitas operasional lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang menyampaikan bahwa sekolah ini akan dilengkapi fasilitas lengkap seperti ruang kelas modern, asrama, ruang makan, ruang belajar mandiri, dan fasilitas penunjang lainnya. Total anggaran pembangunan yang diajukan melalui APBN berkisar di angka Rp 200 miliar.
Wali Kota Lis Darmansyah menegaskan bahwa keterlibatan banyak pihak menjadi kunci dalam merealisasikan pembangunan tersebut. Ia mengapresiasi sinergi antara pemerintah kota, Kementerian Sosial, Dinas Pendidikan, dan aparat keamanan yang memastikan proses berjalan aman dan lancar.
Lebih lanjut, ia berharap proyek ini dapat menjadi pilot project untuk pengembangan pendidikan inklusif di daerah lainnya. Ia juga menyatakan komitmennya untuk terus memantau progres pembangunan agar berjalan sesuai jadwal dan target.
Sekolah Rakyat Diarahkan untuk Putus Rantai Kemiskinan
Selain meningkatkan kualitas pendidikan, Sekolah Rakyat juga diharapkan mampu menjadi sarana untuk memutus rantai kemiskinan yang kerap berakar pada rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Dengan konsep boarding school, siswa-siswi dari keluarga tidak mampu bisa mendapatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang layak tanpa terbebani biaya hidup harian.
Wali Kota menyatakan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah investasi jangka panjang dalam membentuk generasi muda yang berkualitas, mandiri, dan siap bersaing di masa depan. Ia optimistis bahwa sekolah ini akan menjadi pusat pendidikan unggulan berbasis keberpihakan sosial.
Baca juga : Lis Darmansyah Bacakan KUA-PPAS Perubahan APBD Tanjungpinang
Dalam waktu dekat, pembangunan fisik dijadwalkan akan dimulai setelah seluruh proses administrasi, teknis, dan pengawasan diselesaikan. Pemerintah juga akan membuka pendaftaran bagi siswa dari keluarga prasejahtera untuk bisa mengikuti seleksi masuk ke sekolah tersebut.
Proyek ini menjadi simbol komitmen nyata Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam memajukan pendidikan dan menghadirkan kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi.