
Upacara Kesaktian Pancasila di Mapolresta Tanjungpinang berlangsung khidmat pada Rabu pagi dengan formasi barisan lengkap dan tata upacara resmi. Kapolresta memimpin penghormatan, pengheningan cipta, serta pembacaan ikrar yang menegaskan kembali komitmen menjaga persatuan bangsa dan etos pelayanan publik. Protokol memastikan perangkat suara, penanda barisan, serta jalur keluar–masuk tertata agar alur peserta tidak bertumpuk.
Setelah sesi doa penutup, pimpinan satuan menekankan integritas, profesionalisme, dan kedisiplinan sebagai wujud pengamalan nilai dasar negara. Kehadiran pejabat utama, perwira, dan personel lintas satuan menambah kekhidmatan. Dokumentasi kegiatan disiapkan untuk arsip dan publikasi resmi, sementara jajaran diingatkan menjaga netralitas serta meningkatkan kesiapsiagaan operasi lapangan pada agenda masyarakat yang padat.
Rangkaian Upacara dan Pesan Pimpinan
Agenda dimulai sekitar pukul delapan pagi melalui urutan penghormatan pasukan, pembacaan teks Pancasila, pembukaan UUD 1945, ikrar, dan doa. Kapolresta menyampaikan amanat tentang keteladanan, sinergi antarunit, serta budaya komunikasi yang ramah warga. Petugas protokol membagikan lembar tema singkat agar pesan inti mudah dipahami seluruh peserta.
Unit kehumasan menyiapkan rilis ringkas dan materi visual untuk kanal resmi. Pesan utama menautkan nilai persatuan dengan peningkatan kualitas layanan, dari pos jaga hingga ruang SPKT. Pada bagian ini, Upacara Kesaktian Pancasila kembali disebut sebagai momen refleksi tahunan yang menuntun prioritas kerja harian. Rangkaian ditutup dengan pemeriksaan barisan dan pengaturan lalu lintas keluar area lapangan agar aktivitas kantor cepat kembali normal.
Baca juga : Penghargaan Atlet Wushu untuk Thomas Lim
Peringatan dipahami sebagai pengingat kolektif untuk memperkuat harmoni sosial di tengah dinamika kota. Satuan merencanakan penyuluhan kebangsaan di sekolah, bakti sosial lingkungan, dan forum kemitraan polisi–masyarakat. Program diarahkan pada literasi hukum, pelaporan dini, serta kesiapsiagaan bencana. Evaluasi bulanan dijadwalkan agar pokok amanat diterjemahkan menjadi indikator kinerja yang terukur.
Di sisi operasional, pelatihan komunikasi publik dan patroli dialogis akan ditingkatkan, termasuk kanal aduan cepat yang responsif. Setiap unit memetakan wilayah rawan dan memperbarui prosedur pengamanan kegiatan besar. Publikasi resmi menggunakan label tematik supaya arsip digital tertata rapi. Pada penutup rencana kerja, Upacara Kesaktian Pancasila ditegaskan sebagai jangkar narasi—mengikat disiplin, pelayanan berkeadilan, dan ruang dialog yang manusiawi—sehingga nilai dasar negara hadir dalam budaya kerja sehari-hari.