
Pada 25 Juni 2025, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Bappelitbang menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi” di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota. FGD tersebut dipimpin oleh Wakil Wali Kota Raja Ariza, yang menyatakan optimisme tinggi Kota Tanjungpinang untuk menjadi kawasan wisata baru di Provinsi Kepulauan Riau.
Pembahasan melingkupi sebanyak 3,78% pertumbuhan ekonomi tahunan, sekaligus merumuskan strategi penggunaan potensi wisata, UMKM, dan pengembangan ekonomi kreatif.
📈 Kondisi Ekonomi & Sinergi Lintas Sektor
Menurut Kepala Bappelitbang Riono, pertumbuhan 3,78% masih bisa ditingkatkan melalui kolaborasi:
- Pemerintah daerah: kebijakan dukungan
- Pelaku usaha & UMKM: akses pembiayaan dan pelatihan
- Akademisi: data dan kajian pasar
- Komunitas masyarakat: partisipasi aktif
FGD juga menekankan peran TNI–Polri dan BI Kepri dalam menjaga stabilitas dan menyediakan dukungan regulasi.
🗺️ Potensi Wisata yang Segera Dimaksimalkan
Beberapa lokasi dengan nilai strategis menjadi fokus pengembangan menjadi kawasan wisata:
- Pulau Dompak & Jembatan Dompak – pemandangan laut dan jembatan ikonik yang bisa ditingkatkan fasilitas wisata air dan spot selfie
- Pantai Tanjung Siambang – pasir putih dan pondok-pondok wisata yang sudah memikat banyak pengunjung
- Kawasan pedestrian Jalan Bandara – target dibuat menjadi jalur wisata santai dan area kuliner
- Kampung kreatif & UMKM – seperti Kampung Pelangi atau cenderamata khas Melayu
✅ Strategi Utama Akselerasi
FGD menghasilkan empat strategi inti:
- Optimalisasi UMKM: pelatihan digital marketing, akses permodalan
- Pengembangan infrastruktur: akses jalan, pedestrian, area parkir
- Peningkatan kualitas SDM: pelatihan pemandu wisata, hospitality
- Branding & promosi digital: mengenalkan destinasi melalui media sosial & kolaborasi dengan travel influencer
Wakil Wali Kota berharap semua pihak dapat bersinergi agar manfaat pariwisata dinikmati oleh masyarakat luas.
💬 Komentar Raja Ariza
“Kita harus yakin menjadikan Tanjungpinang bukan sekadar kota administratif, tapi destinasi unggulan.”
Menurut beliau, program ini bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi tentang peningkatan kesejahteraan warga dan penguatan identitas budaya lokal.
🔍 Tantangan & Peluang
Tantangan:
- Infrastruktur belum merata
- Fasilitas wisata masih terbatas
- Perlu komitmen kolaborasi berkelanjutan
Peluang:
- Status ibu kota provinsi & kedekatan udara laut
- Permintaan wisata bahari meningkat
- UMKM siap mendukung kebutuhan turis
📋 Rencana Tindak Lanjut
- Dokumentasi FGD sebagai dasar kebijakan formal
- Roadmap pembangunan fasilitas wisata jangka pendek
- Program demo usaha UMKM di lokasi wisata
- Evaluasi berkala setiap 3–6 bulan untuk memastikan target tercapai
🧭 Dampak Jangka Panjang untuk Tanjungpinang
- Peningkatan pendapatan pajak dan retribusi wisata
- Lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata
- Peningkatan kualitas hidup komunitas lokal
- Pemantapan dompet wisata regional, sekaligus memperkuat potensi ekonomi
📣 Kolaborasi Multi-Lembaga
- Bank Indonesia: dukungan keuangan dan stabilitas ekonomi
- TNI–Polri: keamanan dan pengelolaan publik
- Pemprov & Pemkot: kebijakan dan infrastruktur
- Akademisi & asosiasi: penelitian dan monitoring
Semua elemen disebut kunci untuk menjadikan visi sebagai kenyataan.
❓ FAQ Singkat
Apa tujuan utama FGD ini?
Merumuskan strategi akselerasi pertumbuhan ekonomi & mendorong Tanjungpinang menjadi kawasan wisata baru.
Siapa saja yang terlibat?
Bappelitbang, BI Kepri, TNI–Polri, UMKM, akademisi, asosiasi, dan masyarakat.
Apa next-steps-nya?
Pembuatan roadmap pembangunan wisata, pelatihan SDM, dan pelibatan UMKM.
Apa potensi utama destinasi wisata?
Pulau Dompak, Pantai Tanjung Siambang, pedestrian bandara, dan kawasan kreatif.
🧾 Kesimpulan
FGD Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang dipimpin oleh Wawako Raja Ariza menegaskan bahwa Tanjungpinang siap bertransformasi menjadi kawasan wisata baru. Melalui sinergi strategis berbasis UMKM, peningkatan SDM, perbaikan infrastruktur, dan promosi digital, kota ini menatap masa depan dengan optimisme tinggi—tidak hanya sebagai ibukota provinsi, tetapi kota dengan daya tarik wisata unggulan dan manfaat nyata bagi masyarakat.