Masterlima
Transformasi digital Tanjungpinang menjadi fokus pertemuan antara jajaran PLN Icon Plus, PLN UP3, dan Pemerintah Kota. Agenda menekankan percepatan konektivitas fiber, integrasi layanan publik berbasis aplikasi, serta persiapan program kota cerdas yang hemat energi. Dalam rapat kerja tersebut, para pihak menyepakati langkah cepat berupa pemetaan kebutuhan jaringan, pemilihan lokasi prioritas untuk Wi-Fi publik, dan pilot penerangan jalan pintar. Selaras dengan target efisiensi, paket solusi juga diarahkan untuk menekan biaya operasional, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat ketahanan sistem.
Pertemuan itu juga membahas dukungan energi bersih bagi gedung layanan, pusat data, dan kawasan industri. PLN menyebut integrasi panel surya atap, audit energi, serta manajemen beban cerdas akan diujicobakan di fasilitas pemerintah sebagai etalase awal. Di sisi tata kelola, pemkot menekankan indikator kinerja yang konkret: uptime jaringan, waktu respons gangguan, dan penurunan konsumsi listrik. Komitmen transparansi ditegaskan melalui laporan berkala agar warga dapat memantau kemajuan secara sederhana dan mudah dipahami publik setiap bulan.
Rencana jaringan, layanan, dan pembiayaan
Pemutakhiran infrastruktur dimulai dari backbone fiber, perluasan last-mile ke perkantoran publik dan titik layanan padat kunjungan, serta peningkatan kualitas jaringan antar-pulau. Tim teknis menargetkan standardisasi perangkat, QoS minimum untuk aplikasi layanan dasar, dan mekanisme pemantauan real-time agar gangguan cepat ditangani. Di ruang layanan warga, dashboard terpadu akan mengonsolidasikan perizinan, pajak daerah, bantuan sosial, hingga aduan lingkungan. Untuk menjaga keamanan data, rancangan pusat data kota memakai arsitektur berlapis, enkripsi end-to-end, serta pencadangan lintas lokasi yang memenuhi prinsip ketersediaan tinggi.
Skema pembiayaan disiapkan bertahap melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha, memanfaatkan portofolio layanan konektivitas dan energi milik BUMN. Pemerintah daerah membuka opsi bundling layanan—internet kantor, Wi-Fi publik, kamera pemantau, dan penerangan hemat energi—untuk menekan biaya operasional. Selain itu, audit infrastruktur eksisting memastikan kabel dan perangkat lama yang boros daya diganti lebih efisien. Dalam kerangka ini, transformasi digital Tanjungpinang diharapkan menghadirkan manfaat terukur: waktu layanan lebih singkat, keterhubungan antar-unit semakin rapi, dan produktivitas ASN meningkat tanpa membebani anggaran. Pengadaan dilakukan transparan lewat katalog elektronik, sementara indikator kinerja jaringan—uptime, latensi, dan rata-rata waktu pemulihan—dipublikasikan per kuartal agar publik dapat mengawasi. Pemerintah juga menyiapkan helpdesk terintegrasi, pelatihan aparatur, dan kanal umpan balik warga sehingga proses perbaikan berjalan cepat serta responsif terhadap kebutuhan di lapangan.
Baca juga : Penataan Kabel Tanjungpinang Disinergikan PLN–Pemko
Agenda energi bersih difokuskan pada pemasangan PLTS atap untuk gedung layanan, sekolah, dan puskesmas; integrasi baterai untuk beban kritis; serta optimalisasi manajemen energi pada jam puncak. PLN menyiapkan audit dan pembiayaan bertahap agar penghematan listrik bisa menutup sebagian cicilan investasi. Di sektor penerangan jalan, sistem pintar memungkinkan penyesuaian intensitas lampu sesuai kepadatan lalu lintas dan cuaca. Penggunaan sensor dan pengendalian jarak jauh juga mempercepat perbaikan jika terjadi gangguan, sekaligus menurunkan biaya pemeliharaan yang selama ini membebani anggaran daerah.
Untuk memastikan akuntabilitas, pemkot dan penyedia membuka dasbor kinerja publik: konsumsi listrik harian, produksi energi surya, penghematan kumulatif, serta jumlah gangguan yang diselesaikan. Data dibagikan dalam format terbuka sehingga komunitas teknologi lokal dapat membantu analitik dan membuat aplikasi warga. Di layanan administrasi, integrasi tanda tangan elektronik, pembayaran digital, dan antrean daring dipercepat agar perizinan lebih ringkas. Pada saat yang sama, kebijakan perlindungan data diterapkan melalui klasifikasi informasi, kontrol akses berbasis peran, dan audit rutin. Dengan tata kelola ini, implementasi transformasi digital Tanjungpinang diarahkan memberi nilai nyata: layanan makin cepat, kota makin efisien, dan iklim investasi lebih menarik bagi pelaku usaha. Komunikasi publik dilakukan berkala lewat situs resmi, media sosial pemerintah, dan forum warga agar partisipasi masyarakat tumbuh sejak tahap perencanaan hingga implementasi.
