
Pencegahan Stunting Tanjungpinang menjadi sorotan dalam penyerahan paket intervensi bagi keluarga berisiko di Kampung KB Abyakta, Pinang Kencana, Selasa 7 Oktober 2025. Kegiatan menghadirkan jajaran TP PKK Kepri dan Pemkot Tanjungpinang, dengan pesan utama memperkuat pemahaman gizi seimbang, sanitasi, serta pola asuh. Pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi digelar di lokasi untuk membantu orang tua mengukur status tumbuh kembang dan mengatur menu harian sesuai kebutuhan anak.
Rustam, Kepala Dinkes PP dan KB Tanjungpinang, menegaskan pentingnya deteksi dini, pemberian ASI eksklusif, dan pemenuhan protein hewani. Ia mengapresiasi dukungan lintas pihak—puskesmas, kader, dan komunitas—agar bantuan tepat sasaran. Pencegahan Stunting Tanjungpinang ditopang data terpadu; keluarga sasaran dipantau melalui posyandu, sementara edukasi bagi ibu hamil, ayah, dan pengasuh diperluas supaya perilaku sehat bertahan setelah bantuan selesai.
Rincian Paket, Lokasi, dan Mekanisme Distribusi
Acara di Kampung KB Abyakta menyalurkan 50 paket bagi warga Pinang Kencana, bagian dari total 768 paket yang dibagi bertahap ke kelurahan lain. Isi paket berfokus pada dukungan gizi dan kesehatan keluarga, dilengkapi panduan konsumsi serta materi edukasi. Penyerahan dilakukan secara terdata: penerima diverifikasi, dicatat di sistem Puskesmas, dan dijadwalkan untuk pemantauan berkala. Kader memastikan balita datang ke posyandu untuk pengukuran berat, tinggi, dan lingkar kepala.
Di lapangan, tenaga kesehatan memberi demonstrasi menu sederhana berprotein, cara cuci tangan pakai sabun, dan pengelolaan air bersih. Panitia juga menekankan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit infeksi yang menghambat penyerapan gizi. Pencegahan Stunting Tanjungpinang kembali ditekankan melalui pesan kunci “gizi, sanitasi, dan stimulasi” yang mudah dipahami. Dengan rute distribusi yang jelas, diharapkan bantuan berdampak cepat pada keluarga sasaran.
Baca juga : Pengukuhan DWP Tanjungpinang: Solid Jalankan Program
Program melibatkan lintas lembaga—TP PKK, Dinkes, kelurahan, dan komunitas—untuk memperkuat jejaring rujukan dan konseling. Orang tua didorong membangun kebiasaan makan bergizi, memperbanyak sumber protein hewani terjangkau seperti telur dan ikan, serta membatasi gula-salt-fat berlebih. Posyandu menyediakan kalender kunjungan, sementara puskesmas membuka jalur konsultasi untuk kasus yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. Pelaporan rutin membantu mengevaluasi ketercapaian indikator.
Untuk keberlanjutan, edukasi digital dan kelas orang tua digelar bergilir di tiap kelurahan. Kader memantau kehadiran, kepatuhan, dan kemajuan anak melalui kartu tumbuh kembang. Pencegahan Stunting Tanjungpinang diharapkan menurunkan risiko gagal tumbuh, memperbaiki kualitas hidup keluarga, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan, memaksimalkan layanan posyandu, serta berkolaborasi agar setiap anak memperoleh kesempatan tumbuh sehat dan cerdas.