Pemprov Kepri Tanam Pohon Buah di Penyengat, Warga Antusias Sambut Inisiatif Hijau

TANJUNGPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan kegiatan penanaman pohon buah di Pulau Penyengat sebagai bagian dari program penghijauan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, yang dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar tanaman yang ditanam bisa memberikan manfaat langsung bagi warga setempat.

Program ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan hijau sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Penanaman dilakukan di beberapa titik strategis di kawasan Pulau Penyengat dengan melibatkan aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai kalangan. Jenis pohon buah yang ditanam meliputi mangga, jambu, rambutan, dan beberapa varietas lokal yang disesuaikan dengan kondisi iklim pulau tersebut.

Wakil Wali Kota Raja Ariza dalam keterangannya menyebut bahwa penanaman ini bertujuan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Selain mempercantik kawasan, pohon buah juga bisa menjadi sumber pangan dan ekonomi bagi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang,” tegasnya di sela kegiatan.

Pulau Penyengat sendiri dikenal sebagai kawasan bersejarah dan pusat budaya Melayu di Tanjungpinang. Dengan inisiatif ini, pemerintah daerah berharap kawasan tersebut tidak hanya terjaga secara historis dan budaya, tetapi juga secara ekologis. Pemerintah juga menilai bahwa upaya penghijauan akan memperkuat daya tarik pariwisata, terutama bagi wisatawan yang mengedepankan aspek alam dan budaya.

Manfaat Ekologis dan Ekonomi Jadi Sorotan Utama

Program penanaman pohon buah ini memiliki dua dimensi penting. Pertama adalah manfaat ekologis, di mana keberadaan pohon akan membantu mengurangi suhu lingkungan, menyerap polusi udara, serta mencegah erosi tanah di kawasan pesisir. Kedua, aspek ekonominya, karena buah-buahan yang nantinya dihasilkan bisa dikonsumsi oleh warga atau bahkan dijual dalam skala kecil untuk menambah pendapatan rumah tangga.

Pemprov Kepri menargetkan bahwa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, pohon yang ditanam akan mulai berbuah dan menjadi bagian dari kehidupan warga Penyengat secara langsung. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pendampingan teknis kepada warga agar perawatan tanaman dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui dinas terkait akan menyiapkan edukasi lanjutan berupa pelatihan pemeliharaan tanaman, penggunaan pupuk organik, serta sistem panen yang efisien dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah agar masyarakat mampu mengelola tanaman buah ini secara mandiri dan berkesinambungan.

Warga Pulau Penyengat pun menyambut positif program ini. Banyak dari mereka yang mengaku senang bisa terlibat langsung dalam kegiatan yang menyentuh kehidupan sehari-hari. Salah seorang warga, Pak Ahmad, menyatakan bahwa sejak dulu ia bercita-cita memiliki kebun kecil. “Kalau pohon ini tumbuh baik, insya Allah bisa jadi tambahan rezeki,” katanya.

Komitmen Pemerintah Perkuat Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan

Melalui kegiatan ini, Pemprov Kepri menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor antara Pemprov, Pemkot, serta partisipasi warga menjadi kunci suksesnya inisiatif ini. Pemerintah berharap pola seperti ini bisa diterapkan di daerah lain di Kepri yang memiliki karakteristik geografis serupa.

Program ini juga menjadi bagian dari strategi besar menghadapi tantangan perubahan iklim dan potensi krisis pangan di masa depan. Dengan mengintegrasikan pelestarian lingkungan dan upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi, Kepri ingin menjadi contoh provinsi yang mampu memanfaatkan kekayaan alamnya secara bijak dan adil.

Baca juga : Raja Ariza Bahas Merger Sekolah dan Siswa Baru Tanjungpinang

Wawako Raja Ariza menutup kegiatan dengan menanam langsung sebuah pohon jambu air di salah satu titik utama lokasi. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga tanaman yang sudah ditanam bersama. “Menanam itu mudah, tapi merawatnya yang butuh komitmen. Mari kita rawat sama-sama,” ujarnya dengan semangat.

Related Posts

Dinkes Tanjungpinang Adakan Bimtek untuk Pelaku IRTP, Dorong Standar Keamanan Pangan

Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi para pelaku Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) guna memastikan kualitas dan keamanan produk pangan…

Wali Kota Lis Kukuhkan KKMP Sebagai Motor Ekonomi Kerakyatan

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, secara resmi mengukuhkan pengurus dan dewan pengawas Koperasi Koperasi Merah Putih (KKMP) Kota Tanjungpinang dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota, Jumat,…

You Missed

Dinkes Tanjungpinang Adakan Bimtek untuk Pelaku IRTP, Dorong Standar Keamanan Pangan

Dinkes Tanjungpinang Adakan Bimtek untuk Pelaku IRTP, Dorong Standar Keamanan Pangan

Wali Kota Lis Kukuhkan KKMP Sebagai Motor Ekonomi Kerakyatan

Wali Kota Lis Kukuhkan KKMP Sebagai Motor Ekonomi Kerakyatan

Wali Kota Tanjungpinang Gunakan Subuh Keliling Sebagai Sarana Dialog Warga

Wali Kota Tanjungpinang Gunakan Subuh Keliling Sebagai Sarana Dialog Warga

Wali Kota Tanjungpinang Resmikan Penyaluran Perdana Bantuan Pangan Tahap I

Wali Kota Tanjungpinang Resmikan Penyaluran Perdana Bantuan Pangan Tahap I

Penataan RT dan RW Tanjungpinang Ditujukan untuk Efektivitas Pelayanan

Penataan RT dan RW Tanjungpinang Ditujukan untuk Efektivitas Pelayanan

Fokus pada Etika dan Mental ASN, Wali Kota Buka Pelatihan Trauma Healing

Fokus pada Etika dan Mental ASN, Wali Kota Buka Pelatihan Trauma Healing