
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang kini mendorong masyarakat memanfaatkan layanan mobile jkn puskesmas untuk mengambil antrean secara daring. Langkah ini diambil guna mengatasi waktu tunggu yang lama di sejumlah puskesmas serta menekan jumlah antrean fisik yang kerap membludak sejak pagi hari.
Dengan aplikasi Mobile JKN, peserta BPJS dapat mendaftar antrean dari rumah sebelum datang ke puskesmas. Sistem ini memberikan informasi nomor antrean dan estimasi waktu pelayanan, sehingga pasien tidak perlu menunggu terlalu lama di lokasi. Hal ini diyakini mampu meningkatkan kenyamanan serta efisiensi layanan di puskesmas, terutama saat jumlah kunjungan sedang tinggi.
Inovasi mobile jkn puskesmas sudah diterapkan di beberapa titik layanan, seperti Puskesmas Batu 10, Tanjungpinang Kota, Melayu, dan Sei Jang. Masyarakat cukup menggunakan ponsel pintar, masuk ke aplikasi Mobile JKN, memilih faskes yang dituju, lalu mengatur jadwal kunjungan. Selain itu, aplikasi juga menampilkan informasi terkait data peserta, riwayat kunjungan, dan layanan lainnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, fitur ini menjadi bagian dari strategi digitalisasi layanan publik yang ramah pengguna. Pemerintah berharap, masyarakat dapat beradaptasi dengan teknologi untuk memudahkan akses terhadap layanan kesehatan dasar.
Sosialisasi & Tantangan Digitalisasi Layanan
Meski penggunaan mobile jkn puskesmas dinilai efektif, tantangan masih ditemukan di lapangan. Beberapa peserta BPJS, terutama kalangan lansia dan warga dengan keterbatasan akses digital, belum memahami cara menggunakan aplikasi. Oleh karena itu, Dinkes bekerja sama dengan pihak kelurahan dan BPJS Kesehatan untuk melakukan sosialisasi terpadu.
Kegiatan penyuluhan dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari tatap muka di posyandu, penyebaran leaflet, hingga kampanye media sosial resmi milik pemerintah kota. Petugas juga menyediakan bantuan langsung di puskesmas bagi masyarakat yang ingin mendaftar antrean namun mengalami kesulitan teknis.
Baca juga : 32 OPD Ikuti Desk Statistik Dorong Data Berkualitas
Efek positif mulai terlihat setelah dua minggu penerapan. Beberapa puskesmas melaporkan penurunan antrean manual dan peningkatan jumlah pendaftar digital. Sistem ini juga membantu tenaga medis dalam merencanakan jadwal kerja lebih efisien karena data antrean sudah terstruktur sebelum pasien datang.
Langkah pemerintah dalam mengoptimalkan mobile jkn puskesmas merupakan bagian dari transformasi layanan publik di bidang kesehatan. Diharapkan, teknologi ini akan terus dikembangkan agar mencakup layanan rumah sakit dan klinik, serta memberikan pengalaman lebih nyaman bagi seluruh peserta BPJS di masa mendatang.