
Konflik panas yang terjadi antara Israel dan Iran tidak hanya berdampak pada keamanan kawasan Timur Tengah, tetapi juga berimbas pada warga negara asing, termasuk mahasiswa Indonesia. Salah satu yang merasakannya secara langsung adalah Muhammad Taqi Askari, mahasiswa asal Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Ia menjadi sorotan media karena harus dipulangkan ke Indonesia akibat eskalasi konflik yang semakin memanas. Mari kita simak kisah lengkap mahasiswa Tanjungpinang pulang dari Iran yang kini mengundang perhatian banyak pihak.
Profil Singkat Muhammad Taqi Askari
Muhammad Taqi Askari adalah:
- Mahasiswa asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
- Kuliah di Shahid Beheshti University, Teheran, Iran.
- Baru sekitar lima bulan menempuh studi di Iran.
- Mengambil jurusan terkait teknologi dan ilmu kimia, bidang yang memang kuat di Iran.
Keberangkatan Askari ke Iran sempat menjadi kebanggaan bagi keluarganya. Ia membawa mimpi besar untuk menguasai ilmu yang jarang ditempuh anak-anak muda di daerahnya.
Konflik Memanas di Iran
Konflik Israel-Iran mencapai puncak ketegangan pada paruh pertama 2025. Serangan rudal balasan, ledakan di beberapa titik strategis, hingga alarm serangan udara kerap mengganggu aktivitas masyarakat Teheran. Askari menyebut:
“Kami sering dengar suara ledakan di malam hari. Internet sempat mati, listrik juga padam tiba-tiba.”
Meskipun kampus tempatnya belajar relatif aman, situasi yang tidak menentu membuat pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengevakuasi WNI, termasuk mahasiswa Tanjungpinang pulang dari Iran.
Proses Evakuasi Mahasiswa Tanjungpinang Pulang dari Iran
Kementerian Luar Negeri RI bertindak cepat. Proses evakuasi dilaksanakan dengan berkoordinasi bersama Kedutaan Besar RI di Teheran. Askari termasuk dalam 114 WNI yang dievakuasi dari Iran dan Yaman.
Proses pemulangan Askari:
- Berangkat dari Teheran ke Doha, Qatar, via maskapai Qatar Airways.
- Transit di Doha untuk kemudian terbang ke Jakarta.
- Tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis malam, 26 Juni 2025.
- Disambut Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Kepri serta perwakilan Kementerian Luar Negeri.
Kedatangan Askari disambut hangat. Pemerintah Provinsi Kepri pun langsung mengatur kepulangannya ke Tanjungpinang.
Pengalaman Mencekam di Teheran
Askari menceritakan bahwa suasana kampus masih berjalan seperti biasa. Namun, rasa cemas tidak bisa dihindari, apalagi setiap malam terdengar suara ledakan di langit Teheran. Warga sekitar kampus bahkan sempat bersiap mengungsi ke kota lain.
Ia mengakui sempat kesulitan berkomunikasi dengan keluarga:
“Internet sering mati. Kami tidak bisa menghubungi keluarga. Kondisi itu yang bikin panik.”
Pengalaman ini membuat Askari lebih menghargai arti rasa aman dan ketenangan.
Peran Pemerintah Daerah dan Kementerian Luar Negeri
Pemerintah Kepulauan Riau memantau ketat keberadaan warganya di luar negeri. Gubernur Ansar Ahmad langsung menginstruksikan agar Askari dipulangkan secepatnya demi keamanan.
Kementerian Luar Negeri RI juga:
- Melakukan pendataan WNI di Iran.
- Menyediakan shelter sementara bagi WNI yang hendak dievakuasi.
- Mengawal proses perjalanan hingga ke Jakarta.
- Memberikan pendampingan psikologis bagi WNI yang mengalami trauma.
Langkah cepat ini menjadi bukti negara hadir untuk melindungi warganya di wilayah konflik.
Bagaimana Nasib Studi Askari?
Kini, setelah mahasiswa Tanjungpinang pulang dari Iran, banyak yang bertanya: apakah ia akan kembali ke Iran? Askari menjawab:
“Insyaallah kalau kondisi aman, saya ingin melanjutkan kuliah saya di sana. Ilmu yang saya pelajari penting sekali untuk masa depan saya.”
Pihak kampus di Iran pun memberikan toleransi terhadap mahasiswa asing yang harus pulang darurat. Mereka berjanji akan mengatur ulang jadwal kuliah jika situasi sudah kondusif.
Pelajaran dari Pemulangan Mahasiswa Tanjungpinang Pulang dari Iran
Kisah Askari mengajarkan beberapa hal penting:
✅ Keselamatan di Atas Segalanya
Tidak ada studi atau pekerjaan yang lebih penting daripada keselamatan jiwa.
✅ Peran Penting Pemerintah
Kecepatan pemerintah dalam mengevakuasi warga menjadi penyelamat dalam situasi genting.
✅ Pentingnya Registrasi di Kedutaan
Semua WNI di luar negeri wajib melaporkan diri ke KBRI agar mudah dipantau saat terjadi keadaan darurat.
✅ Tekad untuk Tetap Belajar
Meski harus pulang, Askari tetap bertekad melanjutkan studinya. Semangat inilah yang patut diapresiasi.
Konflik global memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat internasional, termasuk mahasiswa Indonesia. Kisah mahasiswa Tanjungpinang pulang dari Iran menunjukkan bagaimana satu peristiwa geopolitik dapat mengubah hidup seseorang.
Askari kini selamat dan kembali ke tanah air. Meski masa depannya di Iran belum pasti, ia tetap optimis bisa menuntaskan studinya suatu hari nanti.
Mari kita doakan semoga konflik di Timur Tengah segera reda, agar para mahasiswa seperti Askari dapat kembali meraih mimpinya tanpa rasa takut.