
Inovasi PAUD Tanjungpinang menjadi fokus kebijakan setelah Wali Kota Lis Darmansyah menegaskan peran pendidikan anak usia dini sebagai garda pencegah stunting. Pemko mendorong sinergi satuan PAUD, puskesmas Tanjungpinang, dan posyandu agar deteksi dini, pemantauan tumbuh kembang, serta edukasi gizi berjalan berlapis. Agenda diarahkan pada kegiatan tematik di sekolah dan lingkungan, mulai dari sarapan sehat, cuci tangan pakai sabun, hingga permainan aktif yang aman dan murah.
Pemerintah menargetkan penurunan kasus signifikan melalui dukungan data terpadu, pelatihan guru, dan penguatan komunikasi orang tua. Melalui inovasi PAUD Tanjungpinang, setiap satuan diminta menyusun kalender kegiatan, menautkan jalur rujukan ke layanan kesehatan, dan melaporkan capaian secara berkala. Evaluasi dilakukan triwulanan agar hambatan lapangan—akses pangan bergizi, kebiasaan makan, hingga kedisiplinan pemantauan—dapat segera diatasi tanpa menunggu akhir tahun anggaran.
Arah Kebijakan dan Program
Rakor lintas perangkat daerah menetapkan inovasi PAUD Tanjungpinang sebagai payung gerakan pencegahan. Tiga pilar digerakkan: literasi gizi berbasis menu lokal, skrining pertumbuhan berkala di PAUD dan posyandu, serta pelibatan komunitas untuk menyediakan dapur sehat sederhana. Dinas pendidikan menyiapkan modul pengasuhan, sementara puskesmas menambah titik konseling laktasi serta kelas ibu balita.
Pemko mengintegrasikan data penimbangan dan pengukuran tinggi badan ke dasbor monitoring. Guru didorong mengisi catatan individu anak sehingga risiko dapat dirujuk cepat. Selain intervensi di sekolah, pasar murah bergizi di lingkungan padat penduduk digelar rutin agar harga bahan makanan terjangkau. Paket kebijakan ini menekankan transparansi capaian, publikasi lokasi layanan, dan pelaporan cepat bila ditemukan gejala gizi kronis. Tujuannya, inovasi PAUD Tanjungpinang menghasilkan perbaikan nyata yang terasa di rumah tangga.
Baca juga : Mobile JKN Permudah Antrian Puskesmas Tanjungpinang
Di tingkat satuan, kepala sekolah menunjuk koordinator gizi yang memastikan kelas tematik berjalan, dokumentasi tertib, dan kolaborasi orang tua aktif. Posyandu menyiapkan jadwal penimbangan yang sinkron dengan kalender PAUD, sedangkan kader memantau kunjungan rumah untuk keluarga berisiko. Pemerintah juga mendorong kemitraan dengan UMKM pangan agar suplai makanan sehat siap saji tersedia di sekitar sekolah.
Target kinerja disusun terukur: peningkatan cakupan pemantauan, kepatuhan kunjungan posyandu, dan perbaikan status gizi balita di wilayah binaan. Kanal pengaduan dibuka untuk menerima masukan warga, sementara laporan publik diterbitkan berkala sebagai wujud akuntabilitas. Dengan kolaborasi lintas sektor, disiplin data, dan pendampingan keluarga, inovasi PAUD Tanjungpinang diharapkan menurunkan kasus stunting hingga di bawah 100, sembari membentuk kebiasaan sehat yang berkelanjutan di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar.