Masterlima
Dalam suasana penuh keakraban, FKUB dan Kemenag Tanjungpinang mengadakan pertemuan penting pada Senin, 1 September 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang dan dipimpin langsung oleh Ketua FKUB, K.H. Mohamad Supeno. Agenda utama adalah memperkuat sinergi antara kedua lembaga demi menjaga keamanan, toleransi, serta kedamaian masyarakat di tengah meningkatnya dinamika sosial.
K.H. Supeno menegaskan bahwa menjaga kerukunan umat beragama adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah atau tokoh agama, tetapi seluruh lapisan masyarakat. Ia juga mengingatkan agar aspirasi masyarakat disampaikan dengan cara santun, bukan melalui tindakan provokatif yang dapat mengganggu ketenteraman. Komitmen yang dibangun oleh FKUB dan Kemenag Tanjungpinang ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Dialog Lintas Agama Perkuat Toleransi
Salah satu hasil konkret dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk memperluas ruang dialog lintas agama. Menurut K.H. Supeno, dialog merupakan sarana penting untuk mengurangi kesalahpahaman, memperkokoh persaudaraan, serta membangun sikap saling menghormati. FKUB dan Kemenag Tanjungpinang berkomitmen menghadirkan berbagai forum pertemuan yang melibatkan tokoh agama, masyarakat, serta pemuda sebagai agen perdamaian.
Langkah ini dinilai strategis, mengingat Tanjungpinang merupakan kota dengan keragaman suku, budaya, dan agama. Tanpa komunikasi yang baik, potensi gesekan bisa muncul kapan saja, terutama di tengah situasi politik dan sosial yang sensitif. Oleh karena itu, sinergi antara FKUB dan Kemenag akan fokus pada pembinaan umat, edukasi publik tentang toleransi, serta kampanye damai melalui berbagai media. Harapannya, masyarakat dapat semakin terbiasa dengan budaya dialog daripada konfrontasi.
Selain itu, pemerintah kota menyambut positif inisiatif ini dan menilai kolaborasi FKUB dan Kemenag akan membantu menjaga citra Tanjungpinang sebagai kota yang harmonis. Dengan demikian, kebijakan pembangunan dapat berjalan lancar tanpa gangguan akibat konflik sosial.
Kesepakatan antara FKUB dan Kemenag Tanjungpinang juga mencakup langkah-langkah praktis dalam menghadapi potensi kerawanan sosial. Program bersama akan diarahkan pada penguatan wawasan kebangsaan, peningkatan pemahaman moderasi beragama, serta dukungan terhadap kegiatan sosial lintas komunitas. Dengan cara ini, diharapkan setiap elemen masyarakat memiliki rasa kepemilikan terhadap perdamaian daerah.
Baca juga : Wali Kota Lis Hadiri Sembahyang Keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma
Tidak hanya itu, FKUB berencana mengintensifkan komunikasi dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk memastikan situasi tetap terkendali. K.H. Supeno menegaskan bahwa jika seluruh pihak bersatu, maka Tanjungpinang akan mampu menghadapi tantangan apapun. Kondisi aman dan tertib bukan hanya mendukung kehidupan sosial yang damai, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi perkembangan ekonomi dan pembangunan.
Dengan komitmen kuat dari FKUB dan Kemenag Tanjungpinang, masyarakat berharap stabilitas dan keharmonisan kota bisa terus terjaga. Sinergi ini menjadi bukti bahwa dialog, kolaborasi, dan rasa saling menghormati adalah kunci utama menciptakan daerah yang damai dan kondusif.
