Ziarah Pusara Bhakti menjadi penanda khidmat saat Yonmarhanlan IV Pasmar 1 menggelar upacara ziarah dan tabur bunga di TMP Pusara Bhakti, Tanjungpinang. Rombongan prajurit memberi penghormatan kepada para pejuang melalui rangkaian mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, serta doa bersama.
Kegiatan berlangsung tertib dengan pengamanan terpadu dan partisipasi unsur daerah. Seremoni juga dimanfaatkan untuk menguatkan nilai patriotisme, disiplin, dan teladan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahap ini, Ziarah Pusara Bhakti diposisikan sebagai sarana meneguhkan persatuan sekaligus mengingatkan pentingnya keteladanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Komandan dan para perwira menekankan agar semangat menghormati pahlawan diikuti perbuatan nyata menjaga lingkungan, menaati hukum, serta membantu sesama. Kolaborasi dengan pemerintah kota dan organisasi kepemudaan juga disiapkan untuk mendorong kegiatan sosial berkelanjutan selepas upacara. Dengan begitu, nilai yang dipetik dari momen ziarah tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut dalam program yang bermanfaat bagi warga Tanjungpinang. Agenda edukasi sejarah lokal bagi pelajar turut disiapkan para pendamping dan relawan.
Rangkaian Upacara dan Penataan Lapangan
Pengaturan acara disiapkan terukur: penempatan barisan prajurit Yonmarhanlan IV, pengibaran bendera, pembacaan doa, serta prosesi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti. Panitia bersama Pasmar 1 dan Pemerintah Kota Tanjungpinang menetapkan jalur kedatangan, area parkir, dan titik media agar prosesi berjalan khidmat. Kehadiran keluarga pahlawan dan veteran memberi nuansa haru sekaligus pengingat atas pengorbanan generasi pendahulu. Di sisi lain, Ziarah Pusara Bhakti memastikan nilai cinta tanah air disampaikan dengan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami pelajar dan masyarakat umum yang mengikuti dari pinggir kawasan.
Petugas kesehatan menyiagakan layanan darurat, sementara personel pengamanan mengatur perimeter Kamandungan hingga pintu masuk TMP. Jalur evakuasi dipasang penanda agar arus pejalan kaki tertib. Penyediaan air minum, tenda teduh, dan ruang laktasi menjadi perhatian panitia bagi kelompok rentan. Di luar pagar, relawan kebersihan menjaga area tetap rapi setelah rangkaian selesai. Informasi resmi diumumkan berkala agar publik memahami makna upacara, termasuk mengapa Ziarah Pusara Bhakti digelar menjelang peringatan hari besar nasional dan menjadi jembatan dialog antargenerasi di Tanjungpinang.
Panitia juga menyiapkan dokumentasi foto dan video untuk arsip keraton dan keperluan edukasi publik. Materi akan dipakai pada pameran bertema keteladanan pahlawan, sehingga generasi muda dapat melihat praktik penghormatan secara nyata, bukan hanya membaca ringkasan di buku pelajaran.
Selepas upacara, prajurit melakukan silaturahmi singkat dengan keluarga veteran dan tokoh masyarakat sebagai bentuk penghormatan. Kegiatan ini sering berkembang menjadi ruang berbagi cerita tentang jasa para pejuang dan nilai pengabdian. Di tingkat kota, pemerintah daerah mendorong sinergi pendidikan karakter melalui kunjungan pelajar ke TMP Pusara Bhakti. Dalam kerangka itulah, Ziarah Pusara Bhakti dipadukan dengan agenda literasi sejarah agar generasi muda memahami makna pengorbanan, bukan sekadar rutinitas seremonial yang berlalu begitu saja.
Baca juga : Pelantikan Pj Sekda Kepri dan Tugas Awal Luki Zaiman
Yonmarhanlan IV dan Pasmar 1 menargetkan kolaborasi berkelanjutan dengan sekolah, komunitas kepemudaan, dan pelaku kreatif untuk mengemas pesan kebangsaan secara relevan. Pameran arsip, lomba esai, serta tur berpendamping dirancang agar nilai keteladanan makin membumi di Tanjungpinang. Selain itu, Ziarah Pusara Bhakti didorong menjadi etalase praktik baik yang menghubungkan tradisi, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Dengan dukungan lintas pihak, ekosistem kegiatan akan menghasilkan dampak nyata, dari kebersihan area makam hingga jejaring relawan yang siap bergerak saat peringatan hari besar berikutnya.
Evaluasi pascaacara dilakukan sederhana: memeriksa kelancaran arus tamu, ketersediaan fasilitas, dan disiplin peserta. Catatan perbaikan dibagikan kepada pemangku kepentingan agar pelaksanaan berikutnya lebih efisien dan inklusif. Pendekatan ini memperkuat citra Tanjungpinang sebagai kota yang merawat warisan nilai kepahlawanan melalui praktik penghormatan yang tertib. Semua temuan dilaporkan secara transparan kepada publik setempat.






