 
									Waspada Jalan Licin kembali digaungkan seiring meningkatnya curah hujan di Kepulauan Riau, ketika risiko tergelincir dan jarak pandang pendek sering memicu insiden kecil. Pengendara diminta menyiapkan kendaraan sebelum berangkat, mulai dari tekanan ban, fungsi lampu, hingga kondisi rem dan klakson. Perlengkapan hujan yang tepat—jas setelan, visor bening, dan sarung tangan anti-slip—akan membantu menjaga kendali saat lintasan basah. Imbauan ini ditujukan untuk pengguna harian, ojek, dan pelajar yang beraktivitas pada jam sibuk.
Di ruas kota, genangan tipis dapat menutupi lubang dan serpihan yang berbahaya bagi ban motor. Karena itu, pengendara disarankan menjaga jarak aman, menghindari manuver mendadak, dan menurunkan kecepatan saat memasuki marka cat, besi jembatan, atau ubin trotoar yang licin. Waspada Jalan Licin juga berarti memastikan lampu menyala sejak sore untuk meningkatkan keterlihatan. Dengan kebiasaan sederhana namun konsisten, risiko kecelakaan dapat ditekan tanpa mengorbankan mobilitas harian.
Tip Kendaraan, Ban, dan Visibilitas
Mulailah dari ban: kedalaman alur yang memadai mencegah aquaplaning, sementara tekanan sesuai rekomendasi menjaga bidang kontak tetap optimal. Cek rem depan dan belakang, pastikan tidak ada suara gesek aneh, dan bersihkan kampas dari lumpur setelah melewati genangan. Ganti lampu yang meredup, gunakan lampu hazard hanya saat berhenti darurat, dan rawat rantai agar respons gas halus di lintasan basah. Perlengkapan pendukung seperti pelapis sepatu anti-selip membantu saat berhenti di lampu merah.
Saat rintik pertama turun, minyak dan debu terangkat ke permukaan, membuat aspal ekstra licin. Di fase ini, Waspada Jalan Licin wajib diterapkan dengan memperhalus putaran gas dan menghindari pengereman tajam. Pilih jas hujan setelan, bukan ponco yang berpotensi tersangkut jari-jari roda atau tertiup angin. Untuk visibilitas, gunakan visor bening atau anti-embun, bersihkan berkala, dan hindari menempel terlalu dekat dengan kendaraan besar karena cipratan air dapat menutup pandangan serta membuat pengereman tidak efektif.
Baca juga : Penguatan PLBN Kepri Didukung Tanjungpinang
Pertahankan jarak minimal dua detik dan tambah menjadi tiga hingga empat detik saat hujan deras. Hindari melawan arus, dahulukan pejalan kaki, dan beri lampu sein lebih dini sebelum berbelok. Jika harus melewati genangan, jaga kecepatan konstan dan hindari rem mendadak agar ban tetap menggigit. Beri ruang bagi pesepeda dan pejalan yang juga kesulitan menjaga pijakan di permukaan licin. Ingatkan penumpang untuk tidak membuka jas hujan saat kendaraan masih bergerak.
Rencanakan rute dengan menghindari titik langganan banjir, turunan tajam, atau jalan paving yang licin. Waspada Jalan Licin dapat diperkuat dengan memanfaatkan aplikasi peta untuk melihat kemacetan dan laporan genangan, lalu memilih jalur alternatif yang lebih aman. Bila cuaca memburuk, menepi di tempat terang jauh lebih bijak ketimbang memaksa perjalanan. Setelah tiba, keringkan rem dan periksa kembali ban agar siap digunakan esok hari. Dengan disiplin sederhana, budaya berkendara selamat dapat tumbuh di seluruh ruas jalan Kepri.






