
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, resmi menutup pekan olahraga pelajar Wali Kota tutup POPKOT 2025 di Lapangan Basket Teladan. Penutupan ditandai Upacara Penghormatan Pemenang, serta penyerahan piala dan medali kepada sekolah juara. Wali Kota menyampaikan apresiasi tinggi bagi para pelajar yang bertanding dengan semangat juang dan sportivitas tinggi. Beliau menegaskan bahwa acara bukan sekadar mencari pemenang, tapi wadah pembentukan karakter, disiplin, dan mental juara bagi generasi penerus.
Lis juga berharap momentum Wali Kota tutup POPKOT 2025 menjadi pemicu bagi atlet pelajar agar terus mengembangkan bakatnya hingga level regional dan nasional. Semangat pantang menyerah yang tumbuh di ajang ini diharapkan menjadi modal kuat menghadapi tantangan kompetisi lebih tinggi.
Sekolah Berprestasi dan Data Acara POPKOT
Ajang Wali Kota tutup POPKOT 2025 ini melibatkan tujuh cabang olahraga: bola basket, sepak bola, pencak silat, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dan panahan. Sebanyak 66 sekolah dari berbagai jenjang diikutkan, dengan total 725 atlet. Dari kompetisi ini, SMAN 1 Tanjungpinang menjadi juara umum tingkat SMA dengan koleksi medali terbanyak, sementara SMPN 7 Tanjungpinang menyandang predikat juara umum tingkat SMP, dan SDIT Al-Madinah menjadi top performer kategori SD.
Selain prestasi medali, kompetisi juga menunjukkan kekompakan tim dan sportivitas tinggi. Beberapa pertandingan, seperti di cabang bola basket, berlangsung sengit namun tetap bersahabat. Wali Kota menegaskan bahwa Wali Kota tutup POPKOT 2025 membuktikan potensi generasi muda kita bukan hanya dalam prestasi atletik, tapi juga kemampuan positif dalam bekerja sama dan menjaga fair play.
Baca juga : Cabor Bulutangkis POPKOT 2025 Tanjungpinang Ditutup
Setelah resmi ditutup oleh Wali Kota tutup POPKOT, pemerintah daerah diharapkan meneruskan pembinaan dengan program berkelanjutan. Atlet juara diharap dipersiapkan menuju POPDA hingga POPNAS, melalui pelatihan intensif, dukungan fasilitas, dan pembinaan mental kompetitif. Wali Kota menekankan bahwa investasi dalam olahraga pelajar bukan sekadar pencapaian jangka pendek, melainkan upaya membentuk generasi kuat, sehat, dan berintegritas.
Selain itu, dukungan untuk klub sekolah, pembinaan pelatih muda, dan kompetisi antar sekolah secara berkala juga menjadi rekomendasi. Bila momentum ini dikelola dengan baik, Wali Kota tutup POPKOT 2025 bisa menjadi titik awal pembinaan prestasi berkelanjutan di Tanjungpinang. Masyarakat pun didorong memberi apresiasi bukan hanya terhadap pemenang, tapi juga peserta yang telah berusaha maksimal—sebab partisipasi itu sendiri adalah satu bentuk prestasi.