
Langkah memperkuat persatuan masyarakat kembali ditunjukkan oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Dalam kesempatan resmi, ia menerima audiensi dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGID) Kota Tanjungpinang untuk membahas komitmen bersama menjaga toleransi dan keharmonisan. Pertemuan ini menjadi wujud nyata kolaborasi pemerintah daerah dengan organisasi keagamaan dalam membangun kehidupan sosial yang rukun.
Dalam sambutannya, Lis Darmansyah menegaskan bahwa Tanjungpinang sebagai kota multikultural harus menjadi contoh bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PGID atas kontribusinya dalam membina umat dan menjaga keharmonisan antarwarga. Kehadiran Wali Kota Tanjungpinang dalam audiensi ini menunjukkan keseriusan pemerintah kota menciptakan lingkungan inklusif yang nyaman bagi semua golongan.
Komitmen Toleransi dan Keharmonisan
Audiensi yang berlangsung hangat ini menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Wali Kota Tanjungpinang menekankan bahwa tantangan sosial modern, termasuk maraknya ujaran kebencian di media sosial, hanya dapat diatasi dengan memperkuat nilai toleransi. Ia berharap agar semua tokoh agama dapat menjadi motor penggerak dalam menjaga kerukunan masyarakat.
PGID juga menyampaikan dukungan penuh terhadap visi pemerintah kota dalam membangun masyarakat yang toleran. Mereka mengusulkan agar ada program bersama lintas agama, seperti dialog antarumat, kegiatan sosial, dan kerja bakti lingkungan yang dapat mempererat kebersamaan. Pemerintah kota menyambut baik usulan tersebut dan berjanji akan menindaklanjutinya melalui kebijakan nyata.
Komitmen ini menjadi penting mengingat Tanjungpinang adalah kota yang dihuni beragam suku, agama, dan budaya. Dengan dukungan semua pihak, visi menjadikan kota yang damai, aman, dan harmonis dapat diwujudkan. Langkah nyata Wali Kota Tanjungpinang menjadi pondasi penting menuju masyarakat inklusif.
Pertemuan Wali Kota Tanjungpinang dengan PGID juga diharapkan memberi inspirasi bagi organisasi lain untuk turut serta menjaga kerukunan. Masyarakat menaruh harapan agar hasil dari audiensi ini tidak berhenti pada seremonial, tetapi diwujudkan dalam program nyata yang berdampak langsung.
Langkah-langkah yang bisa ditempuh antara lain memperbanyak kegiatan sosial lintas komunitas, memperkuat pendidikan karakter di sekolah, serta memperluas dialog antarumat. Dengan demikian, semangat toleransi dapat terus tumbuh di tengah generasi muda.
Baca juga : Apresiasi Peserta Luar Daerah di Gerak Jalan Proklamasi
Lis Darmansyah menegaskan bahwa pemerintah kota siap menjadi fasilitator bagi setiap kegiatan yang bertujuan mempererat persaudaraan. Ia juga menekankan bahwa semua agama memiliki peran penting dalam membangun kota yang lebih baik. Melalui kolaborasi ini, Tanjungpinang diharapkan bisa menjadi contoh kota dengan tingkat toleransi tinggi di Indonesia.
Dengan komitmen dan langkah nyata, audiensi yang digelar ini diharapkan menjadi momentum besar untuk memperkuat fondasi sosial masyarakat Tanjungpinang. Kehadiran aktif Wali Kota Tanjungpinang dalam setiap inisiatif toleransi menjadi simbol kepemimpinan inklusif yang patut diapresiasi.