
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menghadiri Sembahyang Keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma, Lorong Gambir II, Tanjungpinang, pada Selasa malam, 8 Juli 2025. Kehadiran orang nomor satu di Tanjungpinang ini menegaskan komitmen pemerintah kota untuk selalu mendukung tradisi masyarakat Tionghoa yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan setempat.
Acara ini merupakan ritual tahunan yang rutin digelar umat Buddha dan masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang sebagai bentuk doa memohon keselamatan, kesehatan, dan keberkahan untuk seluruh masyarakat. Bukan sekadar ritual agama, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi sosial yang memperkuat hubungan antarkomunitas, menciptakan suasana harmonis dalam keberagaman yang selama ini menjadi ciri khas kota Tanjungpinang.
Tradisi Budaya yang Mempererat Kebersamaan
Dalam sambutannya, Lis Darmansyah menyatakan rasa bangganya bisa hadir dan bersilaturahmi langsung dengan warga Tionghoa di Vihara Cetiya Satya Dharma. Ia mengapresiasi masyarakat Tionghoa yang konsisten melestarikan tradisi budaya, sekaligus membuka ruang interaksi sosial bagi masyarakat luas.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya sarat makna keagamaan, tetapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan. Ini bukti bahwa keragaman adalah kekuatan kita,” ujar Lis.
Acara Sembahyang Keselamatan malam itu terasa khidmat namun penuh keakraban. Wali Kota Lis mengenakan batik bernuansa cokelat dan tampak berbaur bersama masyarakat. Ia sempat berbincang dengan tokoh masyarakat Tionghoa, pengurus vihara, serta warga yang hadir. Kehadirannya menjadi bukti nyata dukungan pemerintah kota terhadap seluruh elemen masyarakat tanpa memandang latar belakang etnis atau agama.
Selain ritual sembahyang, rangkaian acara juga diisi pelelangan sosial yang hasilnya akan digunakan untuk kepentingan sosial dan pemeliharaan vihara. Ada pula hiburan kesenian tradisional Tionghoa yang membuat suasana semakin semarak. Ketua Vihara Cetiya Satya Dharma, Yong Phu, mengucapkan terima kasih atas kehadiran wali kota dan mengungkapkan harapan agar acara ini terus menjadi wadah mempererat kebersamaan masyarakat Tanjungpinang.
Simbol Keberagaman dan Toleransi
Acara Sembahyang Keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma bukan hanya penting bagi umat Buddha, tetapi juga memiliki nilai sosial yang luas. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Tanjungpinang sebagai kota multi-etnis dan multi-agama.
Lis Darmansyah menekankan pentingnya toleransi dan kebersamaan dalam menjaga kerukunan sosial. Baginya, kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, termasuk dalam acara keagamaan komunitas minoritas, adalah wujud nyata komitmen untuk merawat harmoni sosial.
“Pemerintah Kota Tanjungpinang akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan budaya dan keagamaan, karena hal ini adalah warisan berharga yang patut dilestarikan,” tutur Lis.
Menurut pengamat sosial budaya setempat, kehadiran pejabat tinggi seperti wali kota dalam kegiatan keagamaan minoritas memberikan sinyal positif. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga turut merasakan denyut kehidupan sosial masyarakat.
Dampak Positif Bagi Kota Tanjungpinang
Acara seperti Sembahyang Keselamatan memiliki multiplier effect bagi masyarakat Tanjungpinang. Selain memperkuat persatuan, kegiatan ini juga mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Setiap perayaan ritual keagamaan biasanya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, yang tertarik pada keragaman budaya dan tradisi setempat.
Pengurus Vihara Cetiya Satya Dharma menyebutkan bahwa setiap tahun, acara Sembahyang Keselamatan selalu dihadiri ratusan umat dan warga sekitar. Bahkan, banyak warga non-Tionghoa ikut hadir sekadar menyaksikan dan merasakan suasana kebersamaan. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Tionghoa telah menyatu dalam kehidupan sosial Tanjungpinang, menjadi simbol keberagaman yang harmonis.
Lis berharap, ke depannya, acara semacam ini tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi event budaya yang lebih besar, yang dapat dijadikan agenda tahunan dalam kalender pariwisata kota Tanjungpinang.
Baca Juga : Lis Beri Penghargaan ke Kejati Kepri atas Dukungan Hukum untuk Pemko Tanjungpinang
Hadirnya Wali Kota Lis Darmansyah di acara Sembahyang Keselamatan Vihara Cetiya Satya Dharma menjadi simbol kehadiran pemerintah dalam setiap aspek kehidupan sosial warganya. Acara ini membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan, sekaligus menjadi modal sosial bagi kemajuan Tanjungpinang. Tradisi yang dijaga dan dilestarikan tidak hanya menjaga nilai-nilai budaya, tetapi juga memperkokoh ikatan sosial antarmasyarakat di tengah kemajemukan.
Lis menegaskan bahwa Tanjungpinang akan terus menjadi kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Ia berharap kehadirannya di acara Sembahyang Keselamatan dapat semakin memperkuat ikatan antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, agar keharmonisan terus terjaga.