Masterlima
Kepemimpinan Partisipatif untuk Kota yang Lebih Baik
Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang bersih, tertib, dan nyaman untuk seluruh warganya. Pada sebuah pertemuan strategis, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, secara resmi mengajak seluruh RT dan RW untuk membentuk komitmen kolektif dalam membenahi lingkungan perkotaan. Langkah ini dipandang sebagai strategi partisipatif yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan.
Ajakan ini bukan semata seruan moral, melainkan bagian dari rencana sistematis pemberdayaan komunitas lokal yang telah menjadi prioritas Pemkot Tanjungpinang tahun 2025.
RT dan RW sebagai Pilar Pembangunan Daerah
Sebagai garda terdepan di lingkungan tempat tinggal warga, RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) memegang peran vital dalam menjaga harmoni sosial dan kelancaran program pembangunan. Wali Kota Lis menyatakan bahwa peran RT/RW perlu ditingkatkan agar dapat menjadi penghubung aktif antara pemerintah dan masyarakat.
Beberapa fokus utama kerja sama tersebut meliputi:
- Pengawasan lingkungan dan ketertiban sosial
- Peningkatan kebersihan dan manajemen sampah
- Koordinasi kegiatan gotong royong
- Pemantauan fasilitas umum seperti saluran air, taman, dan lampu jalan
- Peningkatan komunikasi dua arah antara warga dan pemerintah
Menurut Lis, kolaborasi yang baik akan mempercepat capaian program prioritas Pemkot, mulai dari pelayanan publik, sanitasi lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi warga.
Forum Silaturahmi dan Pembentukan Komitmen
Dalam forum silaturahmi antara Pemerintah Kota dan Forum Komunikasi RT/RW, Wali Kota menyampaikan bahwa pembangunan kota tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah secara sepihak. Diperlukan komitmen kolektif dan kesadaran bersama dari semua elemen masyarakat.
Turut hadir dalam acara tersebut Jarita Ahmad, tokoh masyarakat sekaligus perwakilan dari pengurus FK RT/RW Tanjungpinang. Ia mengapresiasi langkah Wali Kota yang dianggap sebagai bentuk kepemimpinan yang inklusif dan berbasis komunitas.
Program Prioritas: 5 Fokus Pembenahan Kota
Dalam pertemuan itu, pemerintah juga menetapkan lima fokus utama yang menjadi titik tekan program kolaboratif antara Pemkot dan RT/RW, yaitu:
1. Penataan Lingkungan
Menjaga kebersihan, mengatasi TPS liar, dan memperluas kawasan hijau. RT/RW diminta aktif memetakan lokasi yang memerlukan intervensi Dinas Lingkungan Hidup.
2. Penguatan Siskamling
Dengan meningkatnya kasus kejahatan lingkungan dan kenakalan remaja, Wali Kota mendorong pembentukan sistem keamanan terpadu yang digerakkan oleh warga.
3. Infrastruktur Dasar
Perbaikan saluran air, jalan lingkungan, dan fasilitas penerangan menjadi program prioritas yang bisa diajukan melalui musrenbang kelurahan dengan dukungan RT/RW.
4. Pelayanan Publik Berbasis Lingkungan
Pemerintah mendorong sosialisasi layanan seperti aplikasi laporan warga, pengurusan administrasi secara daring, serta penerapan digitalisasi surat pengantar RT/RW.
5. Kemandirian Ekonomi Warga
Dukungan terhadap UMKM lokal berbasis RT, seperti program pemberdayaan ibu rumah tangga, koperasi RW, hingga pelatihan wirausaha mikro.
Strategi Implementasi: Langkah Nyata di Lapangan
Untuk memastikan program ini berjalan optimal, Pemkot telah menyusun beberapa strategi implementatif, antara lain:
- Penyusunan roadmap pembinaan RT/RW 2025–2027
- Monitoring dan evaluasi berkala setiap triwulan
- Penyediaan platform digital RT/RW untuk pelaporan dan komunikasi antar wilayah
- Pemberian insentif dan penghargaan bagi RT/RW yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam penataan lingkungan dan pelayanan publik
Hal ini menunjukkan bahwa ajakan Wali Kota bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari kebijakan publik yang terukur dan dapat dievaluasi secara periodik.
Tantangan yang Dihadapi dan Solusi
Beberapa kendala yang masih sering ditemukan di tingkat RT/RW adalah:
- Keterbatasan dana operasional
- Kurangnya pelatihan manajemen wilayah
- Minimnya dokumentasi kegiatan
- Kurang maksimalnya partisipasi warga
Sebagai solusinya, Pemkot merancang bantuan insentif operasional RT/RW berbasis kinerja dan mendorong pelatihan manajemen organisasi di tingkat kelurahan. Selain itu, sistem reward berupa penghargaan tahunan untuk RT/RW terbaik akan diterapkan guna meningkatkan motivasi dan akuntabilitas.
Harapan dan Visi Jangka Panjang
Dengan terbangunnya komitmen ini, Wali Kota berharap Tanjungpinang akan semakin rapi, sehat, dan partisipatif. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dari tingkat paling bawah akan menjadi penentu keberhasilan pembangunan secara menyeluruh.
Tanjungpinang diharapkan bisa menjadi kota percontohan nasional dalam hal pemberdayaan komunitas berbasis wilayah yang mengedepankan prinsip gotong royong, transparansi, dan efisiensi
Ajakan Wali Kota Lis untuk membangun komitmen bersama dengan RT/RW dalam membenahi Tanjungpinang adalah langkah strategis yang mencerminkan gaya kepemimpinan kolaboratif. Melalui program-program konkret dan sinergi lintas sektor, Pemkot membuka ruang bagi masyarakat untuk berperan langsung dalam pembangunan.
Tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan sistem yang terstruktur dan penghargaan atas partisipasi warga. Dengan demikian, Tanjungpinang bisa terus berkembang sebagai kota yang inklusif, bersih, dan berbasis partisipasi masyarakat.
