Oskar Sihombing
TPID Tanjungpinang Agustus menjadi tajuk rapat koordinasi yang menempatkan stabilisasi harga dan jaminan pasokan sebagai agenda prioritas. Pemerintah kota menghimpun OPD terkait, perwakilan Bank Indonesia, Bulog, BPS, hingga aparat keamanan untuk memastikan ketersediaan komoditas strategis terjaga, distribusi lancar, dan daya beli warga terlindungi. Rapat menekankan percepatan respons di pasar, mulai dari operasi pasar, pasar murah, hingga penguatan basis data harga harian di tingkat kelurahan untuk deteksi dini gejolak.
Di forum yang berlangsung di ruang rapat utama Pemko, pimpinan rapat meminta setiap instansi menuntaskan daftar aksi dalam tenggat jelas dan indikator terukur. Penataan logistik, evaluasi rantai distribusi, serta dukungan transportasi menjadi bagian dari paket kebijakan. Selain itu, TPID Tanjungpinang Agustus mendorong kerja sama antar daerah untuk menutup celah pasokan, terutama saat cuaca berubah atau puncak permintaan tiba. Seluruh keputusan dirancang berbasis data agar dampaknya langsung terasa di pasar ritel.
Langkah Konkret Pengendalian Harga
Pemko bersama mitra memutuskan penajaman tiga jalur intervensi. Pertama, penguatan stok melalui Gerakan Pangan Murah dan penyaluran beras SPHP di titik permintaan tertinggi. Kedua, efisiensi distribusi dengan memetakan waktu tempuh dan biaya, sembari menyiagakan alternatif jalur saat terjadi gangguan cuaca. Ketiga, pengawasan harga harian di pasar tradisional dan ritel modern untuk mencegah lonjakan yang tidak wajar. Dalam koridor ini, TPID Tanjungpinang Agustus menugaskan OPD menyampaikan laporan cepat agar keputusan dapat diambil harian, bukan bulanan.
Rapat juga menyoroti edukasi konsumen dan pedagang. Pemerintah menyiapkan kanal informasi resmi yang memperbarui harga acuan, jadwal operasi pasar, serta pengumuman lokasi pasar murah. Di sisi hulu, kelompok tani, pelaku UMKM, dan BUMD pangan difasilitasi akses pembiayaan ringan serta pendampingan teknis agar suplai lebih stabil. Untuk menjaga transparansi, dashboard pemantauan dipublikasikan berkala. Dengan tata kelola ini, TPID Tanjungpinang Agustus menargetkan gejolak harga dapat direndam tanpa menghambat aktivitas ekonomi.
Baca juga : Pengendalian Inflasi Tanjungpinang Diperkuat Pemko
Bagi rumah tangga, langkah yang ditempuh diharapkan menahan kenaikan biaya belanja pokok dan menjamin pasokan tetap ada di rak-rak pasar. Pelaku usaha ritel diminta menjaga kepatuhan terhadap harga acuan dan kualitas barang. Pemerintah daerah menegaskan pengaduan warga akan ditangani melalui posko TPID serta kanal digital resmi. Saat libur panjang atau momen keagamaan, tim gabungan disiapkan untuk pengawasan intensif di pasar dan gudang guna memastikan keterjangkauan tetap terjaga. Dengan cara ini, TPID Tanjungpinang Agustus diarahkan menjadi mesin koordinasi yang cepat, rapi, dan terdokumentasi.
Ke depan, agenda lanjutan mencakup evaluasi rutin, perluasan kerja sama pasokan antardaerah, dan penguatan cadangan pangan daerah. Pemko mendorong integrasi data harga dengan prakiraan cuaca dari BMKG agar keputusan lebih presisi. Dunia usaha dilibatkan dalam forum konsultasi berkala untuk memetakan hambatan distribusi dan merancang solusi logistik. Pemerintah menargetkan tata kelola yang akuntabel: indikator inflasi terjaga, arus barang lancar, dan kepastian bagi pedagang serta konsumen meningkat. Dengan kepemimpinan yang konsisten, TPID Tanjungpinang Agustus diharapkan menjadi contoh penanganan inflasi daerah yang efektif dan pro-warga.
