Standar Jembatan Pelantar II untuk Rekonstruksi

Penerapan standar jembatan Pelantar II menjadi penanda dimulainya rekonstruksi ruas pelantar di Tanjungpinang yang lama ditunggu warga dan pelaku usaha sekitar pasar. Dinas PUPP Kepri memilih fondasi bore pile full casing untuk meminimalkan getaran pada kawasan padat hunian, sekaligus memastikan kualitas beton dan keselamatan kerja terpenuhi. Desain ini diarahkan agar struktur menahan beban hingga 15 ton dan mengurangi risiko kerusakan berulang di lingkungan pesisir yang dinamis.

Tahap awal mencakup pengamanan utilitas, rekayasa lalu lintas satu lajur, serta uji material berlapis. Pemerintah menegaskan keterbukaan informasi progres pekerjaan, termasuk jadwal pengeboran, pengecoran, dan pembukaan bertahap setelah pengujian beban. Dengan pendekatan teknis yang konservatif namun presisi, penerapan standar jembatan Pelantar II diharapkan memulihkan konektivitas pelantar–permukiman, memperlancar arus barang kebutuhan harian, serta memberi kepastian bagi pedagang kecil yang mengandalkan akses jalan ini.

Detail Teknis & Manajemen Mutu

Paket pekerjaan menitikberatkan pada fondasi bore pile full casing untuk menembus tanah keras, penggantian perkerasan atas dengan sistem slab bertulang, dan detailing sambungan yang mengurangi penurunan diferensial. Penguatan drainase dilakukan agar limpasan air laut dan hujan tidak menggerus tepi slab. Pengujian mutu meliputi slump beton, uji tarik baja, hingga hammer test pascapengecoran. Di sisi keselamatan, kontraktor memasang rambu malam hari, jalur pejalan kaki sementara, serta pagar pengaman di tepi perairan guna mencegah kecelakaan kerja.

Untuk menjaga akuntabilitas, konsultan supervisi menerapkan check list harian dan audit mutu mingguan. Komplain warga ditampung melalui kanal aduan yang terhubung dengan pengawas lapangan, sehingga penyetelan metode kerja bisa cepat dilakukan. Penugasan ini menegaskan bahwa penerapan standar jembatan Pelantar II bukan sekadar memilih material lebih kuat, melainkan mengelola risiko konstruksi di kawasan padat dan berkarakter pesisir.

Baca juga : Gubernur Fokus Perbaikan Jalan Tanjungpinang Rampung

Setelah rampung, ruas diproyeksi memangkas waktu tempuh distribusi logistik pasar dan memperbesar kenyamanan kendaraan angkut tanpa mengorbankan keselamatan warga. UMKM di sekitar koridor diuntungkan oleh akses yang lebih reliabel, sementara biaya pemeliharaan rutin daerah berkurang karena umur layanan struktur lebih panjang. Pemerintah daerah menyiapkan tahap pasca-konstruksi: pembersihan saluran, pemasangan marka reflektif, serta jadwal inspeksi berkala agar performa jalan terjaga sepanjang tahun.

Keterlibatan masyarakat tetap krusial—mulai dari disiplin beban kendaraan, kepatuhan rekayasa lalu lintas sementara, hingga menjaga kebersihan drainase. Dengan kolaborasi yang konsisten, rekonstruksi ini diharapkan menjadi model penanganan jalan pesisir yang tahan korosi, ramah lingkungan sekitar, dan efisien biaya. Pada akhirnya, penerapan standar jembatan Pelantar II menegaskan komitmen pemerintah menghadirkan infrastruktur andal yang menjawab kebutuhan mobilitas harian sekaligus memperkuat nadi ekonomi Tanjungpinang.

Related Posts

Wahyu Dorong Bebas Pajak UMKM Produk Makanan

Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, mendorong kebijakan bebas pajak UMKM terhadap produk olahan makanan yang dikirim keluar daerah. Usulan ini, menurutnya, penting untuk mengurangi beban biaya pelaku usaha…

Tender Gurindam 12: Skema KSP 30 Tahun

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau membuka proses kerja sama pemanfaatan kawasan tepi laut Taman Gurindam 12 di Tanjungpinang. Melalui skema aset daerah, pemerintah mencari mitra swasta untuk mengelola area parkir dan…

You Missed

Wahyu Dorong Bebas Pajak UMKM Produk Makanan

Wahyu Dorong Bebas Pajak UMKM Produk Makanan

Tender Gurindam 12: Skema KSP 30 Tahun

Tender Gurindam 12: Skema KSP 30 Tahun

Ketahanan Pangan Maritim Madong Ditetapkan Pemkot

Ketahanan Pangan Maritim Madong Ditetapkan Pemkot

Gubernur Tinjau Program MBG Karimun di Sekolah

Gubernur Tinjau Program MBG Karimun di Sekolah

Standar Jembatan Pelantar II untuk Rekonstruksi

Standar Jembatan Pelantar II untuk Rekonstruksi

Kuliner Tradisional Melayu Riau yang Hampir Punah: Kapan Lagi Bisa Menikmatinya?

Kuliner Tradisional Melayu Riau yang Hampir Punah: Kapan Lagi Bisa Menikmatinya?