Masterlima
Sinergi Keselamatan Bandara menjadi fokus kunjungan General Manager Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang. Pertemuan ini membahas peningkatan kesiapan darurat di area vital, mulai dari pencegahan kebakaran, evakuasi penumpang, hingga penanganan bahan berbahaya yang mungkin ditemui di lingkungan kebandarudaraan. Kedua pihak menegaskan pentingnya komunikasi cepat, jalur komando yang jelas, serta simulasi rutin agar respons kejadian bisa terukur dan efisien.
Agenda juga menyentuh pemetaan risiko pada fasilitas bandara dan kawasan penyangga, termasuk akses air, titik kumpul, dan ketersediaan peralatan pemadam. RHF menyiapkan dukungan teknis seperti integrasi sistem alarm dan koordinasi dengan AirNav, otoritas keamanan, serta layanan kesehatan. Bagi pemerintah kota, kolaborasi ini diharapkan memperkuat standar keselamatan kelas internasional, seiring meningkatnya aktivitas penerbangan dan mobilitas penumpang.
Agenda Kolaborasi dan Standar Operasional
Pertemuan kerja menekankan penyelarasan prosedur operasi standar (SOP) antara tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) bandara dan DPKP. Fokusnya meliputi manajemen insiden terpadu, komando lokasi, serta interoperabilitas peralatan agar tidak ada hambatan saat terjadi keadaan darurat. Rencana pelatihan bersama akan menguji ketepatan waktu kedatangan unit, taktik penanggulangan kebakaran pesawat, serta protokol komunikasi radio. Dengan begitu, pelibatan aparat keamanan dan petugas medis dapat terjadi tanpa tumpang tindih tugas.
Tim teknis juga membahas pembaruan peta risiko, audit peralatan, dan daftar personel kunci yang siaga 24/7. Sinergi Keselamatan Bandara diterapkan hingga level operasional: dari simulasi tumpahan bahan bakar, skenario kebakaran hanggar, sampai evakuasi massal di terminal. Evaluasi pascageladi akan memeriksa kepatuhan terhadap standar ICAO dan regulasi nasional, termasuk dokumentasi insiden yang dibutuhkan untuk perbaikan berkelanjutan. Transparansi hasil uji dinilai penting guna menjaga kepercayaan publik.
Baca juga : Pemuda Terjun dari Jembatan Dompak, Selamat Berkat Tiang Penyangga
Penguatan koordinasi diproyeksikan memberi efek berganda bagi kota. Kesiapsiagaan yang lebih baik menekan risiko gangguan operasional, menjaga kepercayaan maskapai dan penumpang, serta memberi kepastian bagi pelaku usaha di sekitar bandara. Pemerintah daerah menata dukungan infrastruktur—akses jalan darurat, jaringan hidranta, dan suplai listrik cadangan—agar proses penanganan insiden tidak terkendala. Di sisi SDM, program sertifikasi bersama membantu memastikan kompetensi petugas selalu terbarui.
Tahap berikutnya meliputi penyusunan kalender latihan tahunan, penetapan indikator kinerja, serta sistem pelaporan insiden yang mudah dipantau publik. Sinergi Keselamatan Bandara menjadi payung untuk kolaborasi lintas instansi lain seperti BMKG, rumah sakit rujukan, dan aparat keamanan laut jika insiden melibatkan perimeter perairan. Edukasi penumpang dan pelaku usaha juga diperkuat melalui kampanye jalur evakuasi dan tata kelola bahan berbahaya. Dengan tata kelola yang disiplin, kota memperoleh standar keselamatan yang lebih tinggi sekaligus reputasi destinasi yang aman dan ramah penumpang.
