
Pemerintah Kota Tanjungpinang menyatakan bahwa Sekolah Rakyat Tanjungpinang akan segera direalisasikan sebagai wujud komitmen memperluas akses pendidikan bagi masyarakat tidak mampu. Wali Kota Lis Darmansyah memimpin langsung rapat koordinasi lintas OPD untuk mematangkan seluruh aspek pembangunan sekolah tersebut.
Sekolah ini akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare di kawasan Jalan Daeng Kemboja, yang kini telah dalam tahap pematangan. Rencana tersebut melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas PU, dan sejumlah pihak lainnya agar pembangunan dapat dimulai secepat mungkin. Sekolah Rakyat Tanjungpinang akan dilengkapi fasilitas lengkap seperti sekolah dasar, menengah, asrama, dan bahkan stadion tertutup.
Lokasi Strategis dan Dukungan Pemerintah Kota
Lahan yang akan digunakan untuk membangun Sekolah Rakyat Tanjungpinang merupakan lahan milik Pemkot yang sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal. Menurut Wali Kota Lis Darmansyah, pemanfaatan aset ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas di lingkungan yang mendukung proses belajar.
Dalam rapat persiapan, pihak Dinas PU telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan lokasi sebagai tahap awal pembangunan. Pemkot juga sedang menyiapkan perizinan teknis dan legalitas pendukung agar proyek dapat segera dimulai secara resmi.
Lis menekankan bahwa Sekolah Rakyat Tanjungpinang bukan hanya sekolah biasa, melainkan pusat pendidikan berbasis sosial. Sasaran utama dari program ini adalah anak-anak dari keluarga kurang mampu yang selama ini sulit mengakses pendidikan layak. Ia berharap program ini bisa menjadi contoh nasional dalam membangun pendidikan merata tanpa diskriminasi ekonomi.
Target jangka pendek dari program ini adalah peletakan batu pertama yang direncanakan sebelum akhir tahun 2025. Bila semua berjalan lancar, Wali Kota berharap Sekolah Rakyat Tanjungpinang dapat diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia pada pertengahan 2026.
Baca juga : Tips Olahraga Ringan untuk Warga Tanjungpinang yang Sibuk Kerja
Lis Darmansyah menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kurikulum dan sumber daya manusia. Pemkot akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan nasional untuk menghadirkan tenaga pengajar profesional serta sistem pembelajaran yang adaptif dengan kebutuhan sosial masyarakat bawah.
Pemerintah juga membuka peluang partisipasi publik dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan maupun operasional sekolah. Bentuk dukungan ini bisa berupa beasiswa, pengadaan alat bantu belajar, hingga penyediaan program pelatihan bagi siswa dan guru.