Sekolah Rakyat Tanjungpinang ditinjau Kemenko PM sebagai evaluasi awal pelaksanaan dan akses pendidikan setara. Tim menyoroti kesiapan kurikulum, layanan asrama, serta dukungan nutrisi agar siswa dari keluarga rentan mampu bertahan di lingkungan belajar berasrama. Pemko bersama pengelola menegaskan program tetap gratis dan berjenjang, dengan pendampingan karakter untuk memutus rantai kemiskinan.
Kunjungan berdampak pada percepatan pemenuhan fasilitas prioritas seperti laptop pembelajaran, seragam, dan alat bantu bagi siswa berkebutuhan khusus. Dialog dengan orang tua menekankan keselamatan, kedisiplinan, dan komunikasi rutin dengan wali asrama. Pemantauan harian dijadwalkan hingga akhir semester agar perbaikan terasa nyata di kelas dan asrama, sembari menyiapkan rute transportasi aman bagi siswa non-asrama. Dengan koordinasi terpadu, Sekolah Rakyat Tanjungpinang diharapkan menjadi model tata kelola inklusif bagi daerah lain. Evaluasi juga menandai komitmen lintas lembaga untuk menjaga keberlanjutan pendanaan, akuntabilitas, dan keselamatan siswa selama program berjalan, serta memastikan dokumentasi keputusan terbuka untuk pemantauan warga dan media lokal yang cepat dan akurat.
Temuan Kunjungan dan Data Siswa
Tim menemukan antusiasme belajar tinggi, namun sebagian fasilitas masih terbatas sehingga memerlukan pengadaan bertahap. Data terbaru menunjukkan 65 siswa aktif lintas jenjang, lebih rendah dari target awal seratus peserta; strategi rekrutmen ulang dibahas untuk mengisi sisa kuota. Manajemen mencatat sebagian anak belum betah berasrama dan membutuhkan penguatan dukungan psikososial, monitoring nutrisi, dan pendampingan konselor. Karena itu, rencana transisi bertahap disiapkan agar adaptasi berjalan halus tanpa mengganggu capaian akademik. Selain perintah percepatan pengadaan, Kemenko mendorong sinergi donasi perangkat belajar dari mitra agar akses materi digital tidak timpang yang terukur dan bertahap. Umpan balik guru menunjukkan kebutuhan peningkatan kompetensi pembelajaran berdiferensiasi untuk kelas campuran. Di titik ini, Sekolah Rakyat Tanjungpinang diprioritaskan sebagai lokasi pelatihan praktik agar transfer metode terjadi langsung di kelas.
Dalam dialog kelas, guru menyampaikan kebutuhan pelatihan literasi numerasi, asesmen formatif, dan remedial yang lebih personal. Jadwal belajar sore dikombinasikan dengan kegiatan karakter, kebersihan, serta keterampilan dasar teknologi. Unit kesehatan merancang skrining berkala untuk mencegah penyakit menular di asrama dan memperkuat edukasi kebersihan. Untuk menjaga motivasi, lomba proyek mini dan pameran karya dirancang bulanan dengan skema umpan balik orang tua. Pendekatan ini diharapkan menarik kembali pendaftar sempat menunda, sekaligus menegaskan citra Sekolah Rakyat Tanjungpinang sebagai ruang belajar aman dan ramah.
Baca juga : Sekolah Rakyat Tanjungpinang Resmi Dibuka Gratis
Pemerintah kota menegaskan komitmen pendanaan bertahap melalui skema hibah pendidikan dan kolaborasi CSR, termasuk peningkatan akses internet, penerangan, serta pengadaan perangkat. Blueprint pemantauan mutu memuat indikator kehadiran, capaian literasi, kesejahteraan siswa, dan kepuasan orang tua, dengan dashboard yang bisa diakses publik. Pelatihan guru diarahkan ke pengajaran diferensiasi agar kelas campuran berjalan efektif, disertai mentoring jarak jauh dari relawan kampus. Di tingkat strategi, lokakarya bersama dunia usaha membuka praktik kerja singkat untuk siswa usia SMA dan orientasi karier dini.
Untuk memperkuat partisipasi, kanal pengaduan daring dibuka dan dikelola lintas OPD sehingga penanganan cepat dan transparan. Orang tua dilibatkan melalui kontrak belajar dan jadwal konsultasi rutin. Pada akhir tahun ajaran, evaluasi publik memaparkan capaian dan rencana pembiayaan berikutnya, termasuk proyeksi kebutuhan asrama. Program menargetkan ekspansi kuota dengan prioritas keluarga miskin ekstrem sambil menjaga mutu layanan agar keberlanjutan terjamin. Melalui kemitraan komunitas, Sekolah Rakyat Tanjungpinang diproyeksikan memperluas jam bimbingan sore dengan tutor relawan terlatih. Pada tahap pengokohan budaya belajar, sekolah menata jadwal mentoring mingguan bersama alumni dan komunitas profesi untuk memperluas jejaring karier. Selain itu, tim menyiapkan SOP keselamatan asrama, simulasi kebakaran, dan audit sanitasi triwulanan agar kesehatan siswa, kelancaran belajar, serta ketenangan orang tua tetap terjaga. Menegaskan Sekolah Rakyat Tanjungpinang sebagai teladan.






