Safari Subuh Tanjungpinang dijadwalkan berlangsung pada Subuh Jumat, 26 Desember 2025, di Surau Ar Rahimah, Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Bukit Bestari. Kegiatan ini digelar bersama Wali Kota Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota Raja Ariza sebagai agenda silaturahmi sekaligus penguatan ibadah berjamaah. Panitia menyebut akses menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalan samping SPBU Suka Berenang, sekitar 300 meter dari jalur utama. Petugas surau menyiapkan ruang parkir sementara di sekitar halaman surau dan jalur masuk agar jamaah datang lebih tertib sejak dini hari sebelum azan.
Ustadz Hariyun Sagita selaku penggagas mengajak jamaah meramaikan subuh berjamaah agar suasana masjid dan surau kembali hidup pada waktu fajar. Ia menilai kegiatan ini menjadi ruang memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempererat komunikasi pemerintah dengan warga. Sejumlah unsur pemkot, tokoh agama, serta organisasi kemasyarakatan dijadwalkan hadir untuk mendukung kelancaran rangkaian acara. Agenda Safari Subuh Tanjungpinang juga diarahkan membangun kebiasaan saling menyapa dan berbagi bagi warga yang membutuhkan.
Lokasi, Akses, dan Susunan Acara Subuh Jumat
Safari Subuh Tanjungpinang akan dipusatkan di Surau Ar Rahimah, Jalan Delima RT 01 RW 05, Kelurahan Tanjungpinang Timur, Bukit Bestari. Panitia mengarahkan jamaah masuk melalui jalan samping SPBU Suka Berenang, lalu mengikuti petunjuk relawan di titik parkir dan pintu surau. Pengurus menyiapkan pengeras suara, penerangan, serta penanda jalur agar arus jamaah tertib saat datang bersamaan. Jamaah diimbau datang lebih awal, membawa sandal rapi, agar area wudu tidak semrawut dan lebih nyaman.
Sejumlah unsur pemerintah daerah dijadwalkan ikut memakmurkan subuh, mulai dari Sekretaris Daerah hingga para kepala perangkat daerah. Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang turut direncanakan hadir, bersama organisasi seperti FKM, MUI, DMI, FKPQ, dan BAZNAS. Komunitas kemasyarakatan, termasuk MANTAB Kepri, FCT, dan Pasukan Pencinta Suling, juga disiapkan untuk membantu koordinasi jamaah. Tokoh RT dan RW setempat dilibatkan untuk memastikan informasi lokasi tersampaikan sampai ke warga sekitar sejak malam sebelumnya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan shalat Subuh berjamaah, kemudian sambutan Ketua DKM Surau Ar Rahimah. Setelah itu, Ustadz Hariyun Sagita menyampaikan kultum yang ditutup doa, dilanjutkan sambutan wali kota yang menekankan kebersamaan. Pada bagian akhir, Safari Subuh Tanjungpinang dijadwalkan ditutup dengan ramah tamah, foto bersama, dan sarapan pagi. Panitia juga menyiapkan sesi singkat penyampaian pengumuman dan arahan teknis sebelum jamaah meninggalkan lokasi.
Selain rangkaian ibadah, pemerintah kota menyiapkan dukungan sosial yang akan disalurkan di lokasi kegiatan. Wali kota dijadwalkan menyerahkan paket sembako kepada jamaah yang ditentukan pengurus surau, serta memberikan satu set tempat pemandian jenazah untuk Surau Ar Rahimah. Bantuan tersebut diproyeksikan memperkuat fasilitas layanan kemasyarakatan, sekaligus meringankan kebutuhan warga yang sedang kesulitan. Penyaluran dilakukan setelah pendataan singkat agar bantuan tepat sasaran dan merata.
Baca juga : Pencurian Motor Pedagang Di Tanjungpinang Terjadi Subuh
Panitia menilai kehadiran kepala daerah pada waktu subuh memberi pesan bahwa pelayanan publik juga bisa hadir lewat ruang-ruang keagamaan. Safari Subuh Tanjungpinang disebut menjadi momentum membangun kedekatan pemerintah dengan warga, karena dialog dapat dilakukan tanpa panggung resmi dan suasananya lebih tenang. Ustadz Hariyun Sagita menekankan tujuan utamanya adalah menjaga persaudaraan, menghidupkan shalat Subuh berjamaah, dan mengajak masyarakat saling menolong. Sejumlah jamaah muda juga disiapkan membantu kebersihan dan ketertiban area surau.
Dari sisi teknis, pengurus surau menyiapkan konsumsi sederhana untuk sarapan bersama, sekaligus ruang ramah tamah setelah rangkaian doa selesai. Warga yang membawa kendaraan diminta mematuhi arahan relawan agar akses jalan sekitar tetap lancar dan tidak mengganggu permukiman. Pemerintah daerah berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan, dengan pelibatan tokoh agama dan komunitas agar semangat kebersamaan tetap terjaga. Jika hujan turun, panitia menyiapkan alternatif berteduh di teras surau bersama jamaah.






