Rakor Ekspor FTZ yang digelar BP Tanjungpinang menegaskan fokus peningkatan kualitas layanan ekspor dan kesiapan pelaku usaha di kawasan. Pada sesi pembuka, Kepala BP Tanjungpinang Cokky Wijaya Saputra menekankan kolaborasi dengan CIQ serta pemerintah daerah untuk menyederhanakan alur dokumen dan menjaga kepastian biaya. Agenda juga menyentuh kesiapan infrastruktur FTZ Tanjungpinang, termasuk dukungan logistik pelabuhan dan koneksi bandara agar rantai pasok lebih efisien.
Dialog teknis mengurai kebutuhan data pasar dan penguatan kepatuhan, dari HS code hingga standar mutu. Panitia mendorong klinik ekspor untuk UMKM dan rencana desk regulasi yang responsif terhadap kendala lapangan. Rakor Ekspor FTZ diposisikan sebagai forum berkala, sehingga masukan pengusaha tercatat dan dapat ditindaklanjuti lintas lembaga. Dengan pola itu, ekosistem ekspor Tanjungpinang diharapkan tumbuh terukur dan berkelanjutan.
Strategi BP Tanjungpinang dan Sektor Prioritas CIQ
BP Tanjungpinang memetakan sektor prioritas seperti perikanan olahan, industri pengemasan, serta ekonomi kreatif yang memiliki peluang pasar dekat Singapura–Malaysia. Tim teknis menjelaskan alur pre-clearance, profiling risiko, dan tata waktu inspeksi untuk memangkas waktu tunggu di jalur CIQ. Rakor Ekspor FTZ menjadi payung koordinasi guna memastikan standar mutu, sertifikasi halal, dan persyaratan negara tujuan terpenuhi sebelum barang berangkat. Pendekatan ini menekan biaya gagal muat dan meningkatkan reputasi eksportir pemula.
Keterlibatan M. Efendi menekankan pentingnya literasi dokumen serta pelatihan pengisian PEB dan lartas agar kesalahan administratif tidak menghambat. BP Tanjungpinang menautkan layanan pendampingan dengan data referensi harga, contoh kontrak dagang, dan template negosiasi incoterms. Dukungan logistik diperkuat lewat sinkronisasi jadwal kapal dan konektivitas darat ke gudang konsolidasi. Dengan peta jalan yang jelas, Rakor Ekspor FTZ diharapkan melahirkan pipeline transaksi yang konsisten dari Senggarang hingga Dompak.
Baca juga : Investasi Gudang Logistik Dompak Tanjungpinang Rp10 M
Tahap implementasi menekankan dashboard kinerja sederhana—waktu proses dokumen, biaya logistik, dan tingkat kelulusan inspeksi—agar perbaikan bisa dipantau publik. BP Tanjungpinang membuka kanal aduan cepat untuk kasus tertahan dan menyediakan sesi kurasi mutu bagi produk yang siap skala ekspor. Di sisi pembiayaan, forum menghubungkan perbankan dan penjaminan agar modal kerja tidak menjadi hambatan pertama. Rakor Ekspor FTZ mendorong skema pembelajaran antarpelaku agar praktik terbaik cepat menyebar ke klaster baru.
Bagi UMKM, paket pelatihan menekankan storytelling produk, penyesuaian label, dan uji stabilitas kemasan untuk pasar tropis. Pelaku jasa logistik diajak menstandardisasi SLA agar biaya dapat diprediksi sejak awal negosiasi. Ekosistem ini menyatu dengan promosi destinasi industri dan kunjungan buyer terpandu, sehingga transaksi tidak hanya berbasis katalog. Ketika indikator kinerja menunjukkan tren positif, Rakor Ekspor FTZ akan menjadi motor konsistensi ekspor Tanjungpinang dan penguat daya saing Kepri.






