Oskar Sihombing
perbaikan lampu merah di simpang Basuki Rahmat, Tanjungpinang, dijanjikan tuntas dalam dua hari oleh Dinas Perhubungan. Kabid Lalu Lintas menyebut komponen utama sudah dipesan dari luar kota dan kini dalam perjalanan menuju lokasi. Sambil menunggu, Dishub berkoordinasi dengan Satlantas untuk menempatkan petugas pengatur arus di jam sibuk. Langkah ini ditempuh agar antrean kendaraan terkendali dan risiko kecelakaan berkurang, mengingat jalur tersebut menjadi akses harian pekerja dan pelajar.
Sejumlah pengguna jalan mengapresiasi pengaturan manual di pagi hari, namun mengeluhkan kepadatan pada sore menjelang malam. Dishub menyatakan evaluasi on-site dilakukan berkala untuk menyesuaikan pola penjagaan dan meminimalkan titik konflik. Bila cuaca mendukung dan logistik tiba tepat waktu, proses pemasangan akan dipercepat pada malam hari agar gangguan arus harian tetap minimal. Setelah aktif, pengujian sinkronisasi fase dilakukan guna memastikan durasi hijau-kuning-merah kembali seimbang sesuai standar keselamatan.
Manajemen Lalu Lintas Selama Perbaikan
Untuk menjaga kelancaran, Dishub menyiapkan marka portabel, papan imbauan, dan traffic cone sebagai penanda sementara. Petugas mengarahkan kendaraan besar agar tidak berhenti di area zebra cross, sekaligus meminta pengendara roda dua menjaga jarak antarkendaraan. Pada jam puncak, jalur belok kanan dibatasi agar antrean tidak mengunci seluruh persimpangan. Kebijakan ini bersifat dinamis mengikuti kepadatan lapangan, dan diperbarui lewat grup komunikasi lintas instansi. Warga diminta memantau kanal resmi pemerintah daerah sebelum berangkat, khususnya pada periode hujan.
Dari sisi teknis, tim menyiapkan penggantian modul kontrol, cek kabel daya, dan kalibrasi sensor pedestrian. Target perbaikan lampu merah dilaksanakan pada jendela waktu lalu lintas terendah—umumnya larut malam hingga dini hari—untuk mengurangi hambatan. Setelah instalasi, teknisi menjalankan uji beban, memeriksa arus listrik, dan memastikan genset cadangan siap jika terjadi pemadaman. Bila ditemui kerusakan turunan, tim akan melakukan bypass sementara agar fase dasar tetap berjalan, sembari menunggu komponen pengganti yang lebih spesifik.
Baca juga : Jalan Pelantar II Tanjungpinang Amblas, Akses Warga Terputus, Pemerintah Bergerak Cepat
Dishub mengimbau pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan: kurangi kecepatan saat mendekati simpang, patuhi arahan petugas, dan hindari menerobos di sela kendaraan panjang. Sekolah serta perkantoran di sekitar lokasi disarankan menyesuaikan jam pulang sementara untuk mengurangi puncak kepadatan. Operator angkutan diminta konsisten menaati koridor berhenti agar tidak menutup pandangan pengemudi lain. Evaluasi harian akan dipublikasikan singkat melalui media sosial resmi Pemkot untuk memastikan transparansi progres pekerjaan.
Ke depan, kota akan mendorong pemeliharaan preventif berbasis inspeksi berkala, termasuk stok komponen esensial dan kontrak pengiriman cepat. Pemasangan surge protector dan pelindung panel diprioritaskan guna menekan risiko gangguan akibat cuaca. Pembelajaran dari insiden ini juga menjadi dasar audit persimpangan lain yang memiliki beban serupa. Dengan kolaborasi lintas instansi dan masukan warga, perbaikan lampu merah diharapkan menjadi contoh respons cepat. Setelah pengujian final, perbaikan lampu merah akan ditutup dengan laporan teknis ringkas kepada publik, sekaligus rencana pemeliharaan.
