Oskar Sihombing
Marak Sie Jie Tanjungpinang memicu keprihatinan karena laporan permainan angka kembali ramai dibahas di tingkat lingkungan. Warga menyebut aktivitas terjadi diam-diam lewat kupon kertas dan obrolan pesan singkat, sementara perputaran uang kecil menengah membuatnya seolah tidak berbahaya. Namun aparat menilai pola seperti ini bisa berkembang menjadi jaringan, memicu utang rumah tangga, dan membuka celah tindak kriminal lain. Karena itu, perhatian diarahkan pada pencegahan dini yang rapi dan penindakan yang proporsional.
Di lapangan, pemetaan dilakukan melalui pengawasan titik rawan dan patroli terpadu pada jam tertentu. Polresta Tanjungpinang menggandeng perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, dan satuan terkait untuk memperkuat kanal aduan. Polda Kepri mendorong pelacakan aliran dana serta sinkronisasi razia agar tidak memindahkan aktivitas ke wilayah tetangga. Edukasi publik dipadukan dengan penertiban lokasi yang kerap dimanfaatkan, sehingga pesan pencegahan menyentuh pelaku, pemasok angka, dan calon pemain.
Pola Operasi dan Respons Aparat
Modus yang terpantau umumnya memanfaatkan kurir dan titik kumpul semi tertutup, seperti warung yang ramai pada jam tertentu. Setoran bergerak dalam nominal kecil lalu diakumulasikan ke pengumpul tingkat atas, sementara hasil diumumkan melalui kode yang mudah dikenali komunitas tetap. Untuk memutus rantai, aparat menitikberatkan pengumpulan alat bukti, penyamaran terbatas, serta pemeriksaan perangkat komunikasi. Dalam operasi ini, koordinasi dengan kejaksaan memastikan berkas kuat dan potensi celah hukum ditutup sejak awal.
Agar efek jera tercapai tanpa menimbulkan kegaduhan, operasi dilakukan bertahap dengan mengedepankan intelijen wilayah. Pelibatan Bhabinkamtibmas dan perangkat RT membantu menyaring informasi sebelum tim bergerak. Saat penggerebekan, standar pembuktian dan hak warga tetap diprioritaskan supaya proses tidak dibatalkan di pengadilan. Pada saat yang sama, kampanye literasi keuangan digulirkan untuk mengingatkan dampak domino pada rumah tangga, sehingga satu keberhasilan operasi tidak disusul munculnya titik baru yang memanfaatkan celah penegakan. Dalam rencana ini, sekali lagi ditegaskan kebutuhan aksi terukur dan terarah.
Baca juga : Wali Kota Tanjungpinang Apresiasi Polisi Bongkar Mafia Tanah
Pencegahan berfokus pada tiga hal: edukasi bahaya judi, kanal aduan yang responsif, dan pengawasan ruang berkumpul yang rawan. Sekolah, rumah ibadah, serta komunitas pemuda diajak mengampanyekan pengelolaan keuangan keluarga dan rujukan konseling utang. Pemerintah kota menyiapkan materi komunikasi publik yang sederhana agar warga memahami perbedaan penertiban, penyidikan, dan proses peradilan. Upaya ini mengurangi misinformasi yang sering dimanfaatkan jaringan untuk menekan saksi.
Landasan penindakan tetap mengacu pada ketentuan pidana perjudian dan aturan transaksi digital. Aparat diimbau memperbarui kemampuan pelacakan rekening, sementara regulator daerah memetakan titik reklame atau lokasi yang rawan disalahgunakan. Penguatan kerja sama lintas wilayah mencegah efek balon ketika satu zona ditertibkan, zona lain justru ramai. Dengan strategi terpadu antara pencegahan, penindakan, dan dukungan sosial, kota diharapkan kembali kondusif. Masyarakat pun melihat bahwa penanganan isu ini tidak reaktif, melainkan konsisten menutup celah demi ketertiban bersama.
