Mahasiswa Tanjungpinang Kuliah di Iran, Cerita Inspirasi dari Negeri Persia

Di tengah isu geopolitik yang kerap memanas di Timur Tengah, mungkin tak banyak yang mengira ada pemuda Indonesia, khususnya dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memilih Iran sebagai tempat menimba ilmu. Namun itulah yang dijalani oleh Muhammad Taqi Askari, seorang mahasiswa yang berani melangkah jauh dari kampung halaman demi pendidikan.

Kisah mahasiswa Tanjungpinang kuliah di Iran bukan hanya soal akademik. Melainkan juga tentang adaptasi budaya, tantangan keamanan, hingga pengalaman spiritual yang mendalam. Mari kita simak cerita lengkapnya.

Mengapa Kuliah di Iran?

Iran bukanlah tujuan populer mahasiswa Indonesia. Namun bagi Askari, alasannya sangat kuat:

  • Bidang Studi Unggulan: Iran terkenal memiliki keunggulan di bidang teknik kimia, fisika nuklir, dan riset teknologi tinggi.
  • Biaya Studi Lebih Terjangkau: Dibanding negara Eropa atau Amerika, biaya kuliah di Iran jauh lebih murah.
  • Budaya dan Agama: Askari merasa Iran adalah tempat tepat mempelajari ilmu agama sekaligus ilmu modern.
  • Ingin Pengalaman Berbeda: Ia ingin membuka wawasan lebih luas dengan tinggal di negara yang jarang dipilih pelajar Indonesia.

“Orang sering takut ke Iran karena konflik. Padahal di sana ada banyak hal baik yang jarang diberitakan,” ujar Askari.

Lingkungan Kampus di Iran

Askari kuliah di Shahid Beheshti University, salah satu universitas ternama di Teheran. Suasana kampusnya:

  • Modern: Fasilitas laboratorium lengkap, terutama jurusan teknik dan sains.
  • Didominasi Mahasiswa Lokal: Hanya sedikit mahasiswa asing.
  • Banyak Seminar Riset: Sering mengundang profesor dunia di bidang kimia dan teknologi.
  • Biaya Hidup: Sekitar 3–5 juta Rupiah per bulan untuk hidup sederhana.

Meski awalnya kaget, Askari kagum pada kualitas dosen Iran yang sangat berpengalaman. Bahkan beberapa dosen pernah terlibat dalam riset teknologi nuklir.

Tantangan Mahasiswa Tanjungpinang Kuliah di Iran

Tak semuanya indah. Askari harus menghadapi banyak tantangan:

  • Bahasa Persia (Farsi): Awalnya sulit berkomunikasi karena sedikit orang Iran yang lancar berbahasa Inggris.
  • Budaya Tertutup: Aturan sosial cukup ketat, misalnya dalam berpakaian dan interaksi pria-wanita.
  • Situasi Keamanan: Konflik Iran-Israel membuat suasana sering tegang.
  • Internet Terbatas: Banyak situs diblokir. Harus pakai VPN untuk akses beberapa platform.
  • Iklim Ekstrem: Musim panas bisa sangat panas, musim dingin turun salju.

“Saat konflik meningkat, alarm serangan udara berbunyi. Kami harus tetap tenang,” kata Askari.

Kehidupan Sehari-hari di Teheran

Meskipun banyak tantangan, Askari belajar banyak hal. Kehidupan sehari-harinya:

  • Makan makanan lokal seperti kebab, nasi saffron, sup lentil.
  • Belajar Farsi supaya bisa bersosialisasi dengan warga sekitar.
  • Mengunjungi tempat bersejarah, masjid, dan pasar tradisional.
  • Bergabung dengan komunitas mahasiswa Indonesia di Iran agar tidak merasa kesepian.

Manfaat Besar Kuliah di Iran

Askari merasa kuliah di Iran sangat berharga, karena ia:
✅ Menguasai Bahasa Farsi.
✅ Memahami langsung budaya Timur Tengah.
✅ Mendapat ilmu teknologi canggih dari sumber aslinya.
✅ Menjalin jaringan pertemanan internasional.

“Teman-teman saya datang dari Irak, Suriah, Pakistan, hingga negara Afrika. Ilmu saya bertambah bukan cuma di kelas, tapi juga dari mereka.”

Mahasiswa Tanjungpinang Kuliah di Iran Saat Konflik

Tahun 2025, hubungan Iran dan Israel memanas. Pemerintah RI memutuskan mengevakuasi WNI dari Iran. Askari pun termasuk yang harus dipulangkan sementara.

Meski belum terkena langsung dampak konflik, suasana Teheran terasa mencekam. Ledakan terdengar di langit malam. Internet sempat mati. Bahkan listrik beberapa kali padam.

“Kami sempat tak bisa menghubungi keluarga. Syukur KBRI selalu memberi informasi,” ungkap Askari.

Rencana Kembali ke Iran

Kini setelah mahasiswa Tanjungpinang pulang dari Iran, Askari tetap punya mimpi besar. Ia berharap situasi segera aman agar bisa melanjutkan kuliahnya. Bagi Askari, ilmu yang dipelajari di Iran terlalu berharga untuk ditinggalkan.

“InsyaAllah saya akan kembali. Saya ingin mengabdikan ilmu saya untuk Tanjungpinang,” katanya penuh semangat.

Tips Buat Kamu yang Ingin Kuliah di Iran

Kalau kamu tertarik mengikuti jejak Askari, berikut tips:
✅ Pelajari Bahasa Persia dasar sebelum berangkat.
✅ Siapkan mental menghadapi budaya baru.
✅ Ikut komunitas mahasiswa Indonesia.
✅ Rajin komunikasi dengan KBRI.
✅ Siapkan VPN untuk internet.

Cerita mahasiswa Tanjungpinang kuliah di Iran membuktikan bahwa semangat belajar bisa membawa kita ke tempat yang tak terbayangkan sebelumnya. Meskipun banyak tantangan, Askari membuktikan ilmu bisa dicari di mana saja, bahkan di negeri yang dikenal penuh konflik.

Semoga kisah ini menginspirasi banyak pemuda Indonesia untuk berani menjemput mimpi di tempat-tempat yang mungkin tak biasa.

Related Posts

Bukit Cermin Wakili Kepri di Lomba Kelurahan Regional 2025

Kelurahan Bukit Cermin, yang terletak di Kecamatan Tanjungpinang Barat, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan menjadi juara pertama Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2025. Kemenangan ini membawa Bukit…

Sekda Zulhidayat Sambut KPP Pratama, Wujudkan Tanjungpinang Tertib Pajak

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, S.Hut, menerima kunjungan dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjungpinang dalam suasana penuh keakraban. Kunjungan tersebut bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, melainkan momentum penting…

You Missed

Bukit Cermin Wakili Kepri di Lomba Kelurahan Regional 2025

Bukit Cermin Wakili Kepri di Lomba Kelurahan Regional 2025

Sekda Zulhidayat Sambut KPP Pratama, Wujudkan Tanjungpinang Tertib Pajak

Sekda Zulhidayat Sambut KPP Pratama, Wujudkan Tanjungpinang Tertib Pajak

Wali Kota Lis Hadiri Sembahyang Keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma

Wali Kota Lis Hadiri Sembahyang Keselamatan di Vihara Cetiya Satya Dharma

Pemko Tanjungpinang Bagikan 4 Stel Seragam Gratis untuk Siswa SD dan SMP

Pemko Tanjungpinang Bagikan 4 Stel Seragam Gratis untuk Siswa SD dan SMP

Waspada Penipuan Telepon, Pemko Tanjungpinang Imbau Warga Lindungi Data Pribadi

Waspada Penipuan Telepon, Pemko Tanjungpinang Imbau Warga Lindungi Data Pribadi

Satpol PP Tanjungpinang Tertibkan PKL di Pasar Bintan Center

Satpol PP Tanjungpinang Tertibkan PKL di Pasar Bintan Center