Oskar Sihombing
Lis Tinjau Gereja Natal pada Rabu malam, 24 Desember 2025, untuk memastikan ibadah berlangsung aman di Tanjungpinang. Wali Kota Lis Darmansyah bersama Wakil Wali Kota Raja Ariza dan jajaran Forkopimda memulai pemantauan dari Markas Komando Polresta Tanjungpinang. Dari sana, rombongan bergerak menyapa jemaat dan mengecek kesiapan pengamanan di sejumlah titik.
Sejumlah gereja yang dipantau meliputi HKBP Bintan Center, HKBP Kampung Baru, hingga Gereja Katolik Kristus Raja di Batu Kucing. Pemerintah kota menilai kehadiran pimpinan daerah penting untuk memberi rasa nyaman bagi umat Kristiani yang beribadah. Agenda Lis Tinjau Gereja Natal ini juga menjadi cara memastikan koordinasi lapangan berjalan rapi saat jemaat membludak. Hingga akhir peninjauan, situasi terpantau kondusif dan arus lalu lintas di sekitar gereja dapat dikendalikan.
Kapolresta dan petugas pengamanan turut menjelaskan pola pemeriksaan, jalur masuk, serta pengaturan parkir agar jemaat tidak menumpuk. Pemkot mengimbau warga merayakan dengan tertib dan saling menghormati. Patroli dilanjutkan hingga rangkaian ibadah selesai sepenuhnya.
39 Gereja Disiagakan Personel Gabungan
Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi menyebut ibadah malam Natal digelar di 39 gereja yang tersebar di kota. Setiap lokasi mendapatkan dukungan personel gabungan, umumnya 12 hingga 15 orang, dengan penyesuaian bagi gereja yang berkapasitas besar. Dalam rangkaian ini, petugas melakukan sterilisasi area, pemeriksaan barang bawaan, serta pengaturan pintu masuk agar jemaat bergerak tertib. Koordinasi pengamanan dipantau langsung saat Lis Tinjau Gereja Natal menyusuri beberapa titik utama.
Di lapangan, petugas membagi area tugas mulai dari halaman, ruang ibadah, hingga akses parkir untuk mencegah kemacetan di jalan protokol di beberapa ruas sempit dekat pusat kota. Rekayasa lalu lintas dilakukan bila antrean kendaraan memanjang, termasuk pengalihan sementara ke ruas yang lebih longgar dan penempatan rambu portabel. Satuan kesehatan dan tim respons cepat disiagakan untuk menangani kondisi darurat, dari kelelahan hingga kebutuhan evakuasi medis. Skema ini membuat aktivitas ibadah tetap berjalan nyaman, sekaligus mengurangi risiko gangguan keamanan di sekitar gereja pada malam perayaan.
Pemantauan tidak berhenti setelah misa dimulai, karena arus jemaat keluar sering memicu penumpukan kendaraan di pintu gerbang. Petugas juga berkoordinasi dengan pengurus gereja agar jadwal ibadah dan parkir tertata, terutama saat hujan turun. Dengan pola ini, Lis Tinjau Gereja Natal memastikan pelayanan pengamanan terlihat nyata dan cepat merespons laporan warga.
Lis menyampaikan ucapan selamat Natal kepada jemaat dan berharap suasana damai terjaga sepanjang libur akhir tahun. Ia juga mengapresiasi kerja sama Forkopimda, pengurus gereja, dan relawan yang membantu pengaturan arus jemaat sejak sore. Menurutnya, rasa aman bukan hanya soal jumlah personel, tetapi juga ketepatan informasi, disiplin antre, dan komunikasi yang sopan di lapangan. Pemerintah kota meminta warga melapor bila melihat kerumunan mencurigakan atau hambatan lalu lintas yang dapat mengganggu jalannya ibadah.
Baca juga : Distribusi Bapok Tanjungpinang Disorot Lis Darmansyah
Selain patroli, evaluasi cepat dilakukan seusai misa untuk memastikan tidak ada titik gelap, gangguan parkir, atau jalur evakuasi yang tertutup. Hasil pemantauan akan menjadi dasar perbaikan pengamanan pada rangkaian ibadah berikutnya dan puncak pergantian tahun. Langkah Lis Tinjau Gereja Natal ini juga diarahkan agar pengamanan tetap humanis, tanpa mengurangi ketegasan terhadap pelanggaran. Dengan dukungan lintas instansi, Pemkot menargetkan perayaan berlangsung tertib dan aktivitas masyarakat di pusat kota tetap lancar.
Kapolresta menegaskan pengamanan akan terus berjalan hingga arus mudik lokal dan kegiatan hiburan Tahun Baru selesai, dengan penyesuaian pada titik keramaian selama periode libur akhir tahun. Di sisi pemerintah, perangkat daerah diminta memastikan penerangan jalan, kebersihan area sekitar gereja, serta kesiapan ambulans dan pemadam bila diperlukan. Warga diimbau merencanakan perjalanan, datang lebih awal, dan menghormati pengaturan petugas demi kenyamanan bersama.
