Oskar Sihombing
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Drs. H. Raja Ariza, MM, memimpin latihan penyelamatan udara yang berlangsung di kawasan Tugu Sirih, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan prajurit TNI Angkatan Laut dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Latihan tersebut menampilkan simulasi penyelamatan korban di laut dan di hutan, melibatkan unsur udara, laut, dan darat.
Raja Ariza dalam sambutannya menegaskan bahwa latihan penyelamatan udara bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi bagian penting dari pembinaan kemampuan prajurit. Menurutnya, profesionalisme dalam menjalankan misi penyelamatan harus terus diasah agar setiap personel mampu bertindak cepat, tepat, dan aman dalam kondisi apa pun. Ia juga mengapresiasi kesiapan semua pihak yang terlibat, termasuk instansi pendukung dari pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya.
Simulasi Teknis dan Sea–Jungle Survival
Latihan ini menampilkan simulasi evakuasi korban menggunakan helikopter AS 565 MBe Panther yang melakukan manuver penurunan winch di tengah laut. Korban kemudian diangkat dan dibawa ke darat untuk mendapatkan penanganan medis. Pesawat patroli CN-235 dan NC-212 juga dikerahkan untuk mendukung operasi, baik dalam pemantauan area maupun koordinasi udara-ke-darat.
Selain evakuasi udara, para peserta mengikuti sesi sea survival dan jungle survival. Dalam sea survival, prajurit mempraktikkan cara bertahan hidup di laut terbuka, termasuk penggunaan pelampung, rakit penyelamat, dan teknik menghemat energi. Sedangkan dalam jungle survival, peserta belajar memanfaatkan sumber daya alam di hutan, mencari makanan dan air, serta membuat tempat perlindungan. Semua sesi ini merupakan bagian integral dari latihan penyelamatan udara untuk memastikan setiap prajurit siap dalam kondisi ekstrem sekalipun.
Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi lintas instansi. Selain TNI AL, latihan melibatkan Basarnas, Bea Cukai, Imigrasi, dan KSOP. Dukungan dari Forkopimda, Ketua DPRD, Kapolresta, serta pejabat daerah lainnya menegaskan pentingnya kerja sama terpadu dalam menghadapi potensi bencana dan insiden darurat.
Baca juga : Apel Tantingan Paskibraka Tanjungpinang Dipimpin Wawako
Dalam penutupannya, Raja Ariza menyampaikan bahwa latihan penyelamatan udara harus menjadi agenda berkesinambungan. Ia mengingatkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya milik aparat keamanan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kolektif seluruh pemangku kepentingan di daerah. Dengan latihan yang terencana dan terukur, kemampuan respons cepat akan semakin meningkat, sehingga risiko korban jiwa dapat diminimalkan.
Latihan ini diharapkan menjadi contoh nyata komitmen semua pihak dalam memelihara keamanan dan keselamatan, baik di perairan maupun di wilayah darat Tanjungpinang. Dengan profesionalisme, disiplin, dan koordinasi yang kuat, setiap prajurit akan mampu menjalankan tugas penyelamatan dengan standar terbaik, menjadikan latihan penyelamatan udara sebagai salah satu pilar penting kesiapsiagaan daerah.
