
Penutupan Grand Smansa Festival 2025 di SMAN 1 Tanjungpinang menghadirkan momentum penting bagi pendidikan lokal. Dalam pidato resmi, Wali Kota Lis Darmansyah menekankan Kreativitas Pelajar Grandsafes sebagai poros pembelajaran abad ke-21, menautkan prestasi lomba dengan budaya kolaborasi dan etika kerja. Ia mengapresiasi guru dan alumni yang menjaga tradisi, sembari menantang siswa untuk mengubah ide menjadi karya yang berdampak.
Pesan utama yang ditekankan adalah kesinambungan. Program setelah festival—dari klub riset sederhana, dokumentasi digital, hingga bazar wirausaha—diminta terus berjalan agar talenta tidak padam setelah lampu panggung. Pemerintah kota menyiapkan dukungan koordinasi, promosi, dan ruang kolaborasi antarsekolah. Dengan pijakan ini, festival tidak berhenti sebagai acara seremonial, melainkan titik berangkat menuju ekosistem belajar yang relevan, menyenangkan, dan berpihak pada masa depan pelajar Tanjungpinang. Semangat kepemimpinan siswa, tata acara yang tertib, serta dukungan orang tua diharapkan menjadi energi kolektif untuk kompetisi berikutnya dan proyek lintas kelas sepanjang tahun ajaran. Semua pihak diminta menjaga keberlanjutan program.
Penguatan Agenda dan Peran Sekolah
Panitia menegaskan agenda paska-acara sebagai jalur pembinaan yang terukur. Klub riset, konten digital sekolah, dan produksi karya seni dipetakan ke dalam kalender semester agar siswa terbiasa bekerja dalam tenggat. Guru pembimbing diminta menyiapkan rubrik penilaian, mendorong kolaborasi lintas kelas, serta menghubungkan karya dengan kebutuhan nyata di lingkungan sekolah. Alumni berperan sebagai mentor, memberi masukan karier, dan membuka akses magang. Skema ini memastikan pemenang lomba tidak berhenti pada piala, melainkan berlanjut menjadi portofolio dan sertifikat kompetensi yang berguna saat mendaftar kuliah atau kerja.
Di ranah komunikasi, sekolah memanfaatkan kanal resmi untuk menampilkan capaian, proses belajar, dan dampak sosial proyek. Konten dibuat ringkas dan konsisten agar mudah diikuti orang tua. Dalam kerangka Kreativitas Pelajar Grandsafes, tiap jurusan didorong membuat proyek lintas mapel—misalnya riset sederhana energi terbarukan, pengembangan media pembelajaran, atau layanan literasi bagi adik kelas. Pemerintah kota mendukung melalui akses ruang publik, fasilitasi perizinan acara, dan promosi. Model kerja ini memupuk budaya apresiasi, mengurangi kesenjangan keterlibatan antarsiswa, dan melatih kepemimpinan muda. Dengan memperbesar panggung, Kreativitas Pelajar Grandsafes tumbuh menjadi ekosistem yang kuat, menginspirasi sekolah lain di Tanjungpinang. Indikator kemajuan dipantau bulanan: jumlah proyek aktif, partisipasi lintas angkatan, dan publikasi yang mencapai komunitas luar sekolah secara konsisten.
Bazar siswa menjadi laboratorium kewirausahaan yang nyata. Siswa belajar merancang produk, menghitung harga pokok, membuat kemasan ramah lingkungan, dan melayani pelanggan. Guru ekonomi membimbing pencatatan sederhana serta evaluasi laba rugi, sementara pihak sekolah menata standar kebersihan, kesehatan, dan keselamatan. Setelah festival, unit kewirausahaan diarahkan membuka kanal penjualan daring yang melibatkan alumni sebagai kurator kualitas. Pendekatan ini membiasakan siswa melihat data sebelum mengambil keputusan dan menghubungkan kreativitas dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Baca juga : Siswi SMAN 1 Tanjungpinang Lolos Calon Paskibraka Nasional
Dari sisi penyelenggaraan, tata panggung, arus penonton, dan kesiapsiagaan kesehatan menjadi perhatian. Marshal ditugaskan pada titik strategis, jalur evakuasi jelas, dan informasi jadwal disebarkan lintas kanal. Pemerintah kota menyiapkan dukungan perizinan, mempromosikan agenda sekolah pada kalender kota, serta menyediakan ruang publik untuk pementasan terbuka. Dalam ekosistem Kreativitas Pelajar Grandsafes, kolaborasi ini menjaga acara aman sekaligus menarik wisata keluarga.
Selain piala, panitia menyiapkan sertifikat portofolio yang mengakui jam praktik dan kepemimpinan siswa. Laporan singkat pasca acara dipublikasikan agar publik melihat manfaat konkret—mulai dari dana beasiswa terkumpul hingga jejaring kemitraan terbentuk. Dengan disiplin dokumentasi, Kreativitas Pelajar Grandsafes semakin terasa manfaatnya bagi sekolah dan kota. Target tahun depan difokuskan pada peningkatan kualitas kurasi, perluasan peserta lintas sekolah, dan replikasi program pembinaan di kecamatan secara bertahap terukur.