Kenapa Padel Meledak di Indonesia? Ini Faktor yang Membuatnya Cepat Populer

Padel dalam waktu singkat berubah dari olahraga “yang belum banyak orang tahu” menjadi aktivitas yang sering muncul di percakapan komunitas olahraga urban. Indikator yang paling mudah terlihat adalah pertumbuhan fasilitas: laporan yang dikutip Campaign Indonesia menyebut jumlah lapangan padel di Indonesia meningkat dari 240 (2024) menjadi 947 (2025). Kenaikan ini bukan sekadar angka—ini cerminan permintaan yang melonjak, karena lapangan biasanya dibangun ketika booking dan komunitasnya sudah mulai terbentuk.

Lalu, kenapa padel bisa “meledak” secepat itu? Jawabannya bukan satu faktor, melainkan kombinasi desain permainan yang ramah pemula, karakter olahraga yang sangat sosial, serta ekosistem bisnis venue yang membuat ekspansinya berjalan cepat.

Padel itu apa? Ringkasnya begini

Padel adalah olahraga raket yang umumnya dimainkan ganda (2 vs 2) di lapangan yang lebih kecil daripada tenis dan dikelilingi dinding yang bisa dimanfaatkan dalam reli (bola boleh memantul dari dinding dan tetap dimainkan). Karena formatnya ganda dan lapangannya ringkas, permainan padel cenderung terasa “ramai” dan cepat seru bahkan untuk pemain baru.

Baca juga:
Padel itu apa, bedanya dengan tenis, dan aturan dasar untuk pemula.

1) Kurva belajar cepat: “ramah pemula” bukan sekadar slogan

Salah satu penghambat orang mulai tenis adalah servis dan kontrol bola yang butuh latihan konsisten. Di padel, hambatan awal itu lebih rendah karena beberapa aspek permainan “mengajak” pemula untuk cepat masuk ritme.

Mengapa lebih mudah terasa di awal:

  • Format ganda membuat beban permainan terbagi—tidak semua bola harus Anda kejar sendiri.
  • Lapangan lebih kecil sehingga jarak yang harus dijangkau lebih pendek.
  • Dinding membuat bola lebih sering “kembali” ke permainan, sehingga reli lebih panjang dan pemula mendapat lebih banyak kesempatan menyentuh bola.

Hasilnya: pengalaman pertama padel lebih sering berakhir dengan “ketagihan main lagi” ketimbang “kapok duluan”.

2) Servis underarm dan reli panjang: permainan terasa lebih “bersahabat”

Padel punya aturan servis yang pada praktiknya terasa lebih mudah bagi pemula dibanding tenis. Servis dilakukan underarm (ayunan dari bawah), dan dalam banyak format aturan, bola servis dipantulkan dulu sebelum dipukul. Implikasinya sederhana: permainan lebih cepat masuk reli, bukan langsung berhenti karena servis keras yang sulit dikembalikan.

Bagi pemain baru, ini penting karena:

  • Anda lebih cepat merasakan “main beneran” (rally), bukan sekadar latihan servis.
  • Poin lebih sering berkembang lewat penempatan bola dan kerja sama pasangan, bukan dominasi serve power.

3) Padel itu olahraga sosial: “main berempat” adalah desain utamanya

Di Indonesia, olahraga sering menjadi aktivitas sosial—bukan hanya soal kompetisi. Padel kebetulan cocok dengan pola ini karena:

  • Permainan ganda memaksa komunikasi ringan (siapa ambil bola, siapa cover belakang).
  • Durasi bermain yang umum (sewa per jam) pas untuk format “habis kerja” atau akhir pekan.
  • Setelah bermain, banyak venue menyediakan ruang tunggu dan F&B, yang memperkuat budaya nongkrongnya.

Karakter “berempat” ini membuat padel cepat menular: satu orang mencoba, lalu mengajak tiga orang lain agar bisa bermain.

4) Gaya hidup urban: intens, singkat, tapi tidak terasa mengintimidasi

Padel berada di titik tengah yang menarik: cukup intens untuk membuat tubuh aktif dan berkeringat, tetapi tidak menuntut kemampuan teknis tinggi sejak hari pertama. Ini cocok dengan kebutuhan banyak orang di kota:

  • ingin olahraga efektif,
  • punya waktu terbatas,
  • tetapi tetap ingin aktivitas yang fun dan bisa dilakukan bersama teman.

Padel juga fleksibel: Anda bisa bermain santai untuk kebugaran, atau naik level ke latihan teknik dan taktik jika ingin kompetitif.

5) Ekspansi venue dan model bisnis yang “jalan”: bukan hanya sewa lapangan

Ledakan tren biasanya berumur pendek jika infrastrukturnya tidak mengikuti. Pada padel, justru infrastrukturnya bertambah cepat—dan ini saling menguatkan dengan demand.

Banyak venue padel tidak hanya mengandalkan sewa lapangan, tetapi juga:

  • coaching (kelas pemula sampai intermediate),
  • membership,
  • liga/turnamen komunitas,
  • event korporat,
  • F&B dan aktivitas pendukung.

Model seperti ini membuat operator lebih percaya diri memperluas fasilitas, karena sumber pendapatannya tidak tunggal. Ketika lapangan bertambah, orang makin mudah mencoba—dan siklus pertumbuhan berulang.

6) Ada jalur kompetisi: tren jadi “serius”, bukan sekadar hype

Salah satu alasan padel terasa naik kelas adalah adanya agenda turnamen yang membuat olahraga ini tampak memiliki ekosistem kompetisi yang nyata. Misalnya, Indonesia pernah tercatat menjadi tuan rumah seri FIP Bronze di Bali pada 12–15 Juni 2025. Kehadiran event seperti ini memberi sinyal bahwa padel punya struktur kompetitif—yang biasanya memperpanjang umur tren karena:

  • pemain punya target peningkatan level,
  • komunitas punya agenda rutin,
  • venue punya “panggung” untuk menggelar event.

7) Tren global ikut mengangkat persepsi: “ini olahraga yang sedang naik dunia”

Di banyak negara, padel dipromosikan sebagai olahraga yang berkembang cepat. Narasi global ini berfungsi sebagai “validasi” bagi pasar lokal: ketika orang melihat padel naik di berbagai tempat, mereka lebih percaya bahwa memulai padel bukan sekadar ikut tren sesaat. Dampaknya terasa di Indonesia: lebih banyak orang mencoba, lebih banyak komunitas terbentuk, dan lebih banyak venue yakin untuk investasi.

Kotak praktis: Aturan dasar padel dalam 60 detik

Untuk pembaca yang ingin cepat paham sebelum mencoba:

  • Umumnya dimainkan 2 vs 2.
  • Poin dan scoring mirip tenis (15–30–40–game), tergantung aturan yang dipakai venue/kompetisi.
  • Servis underarm; banyak format mengharuskan bola memantul dulu sebelum dipukul saat servis.
  • Setelah bola memantul di lantai lawan, bola boleh memantul ke dinding dan tetap playable.
  • Kunci pemula: posisi + komunikasi lebih penting daripada memukul keras.

Tips pemula agar tidak “bingung” di game pertama

  1. Main aman dulu: arahkan bola ke tengah dan jaga reli hidup.
  2. Komunikasi sederhana: “aku”, “kamu”, “leave” (biar tidak tabrakan).
  3. Jangan terlalu keras: kontrol lebih penting daripada power.
  4. Belajar posisi: satu maju, satu cover; jangan dua-duanya maju tanpa koordinasi.
  5. Gunakan sepatu yang tepat: pilih sepatu court/tenis jika ada, agar grip lebih aman.

Padel meledak di Indonesia karena kombinasi yang jarang: olahraga ini terasa mudah dimulai, seru dimainkan beramai-ramai, cocok untuk gaya hidup urban, dan didorong ekspansi venue yang agresif. Jika tren lapangan terus bertambah—seperti indikasi lonjakan 2024–2025—padel kemungkinan akan semakin mapan sebagai salah satu olahraga populer di kota-kota Indonesia.

Baca Juga:
Apakah Masih Relevan Bisnis Padel di Indonesia 2026?

Related Posts

Apakah Masih Relevan Bisnis Padel di Indonesia 2026?

Bisnis padel di Indonesia tumbuh cepat dalam 2–3 tahun terakhir. Lapangan bertambah, komunitas muncul di banyak kota, dan harga sewa per jam relatif premium dibanding banyak olahraga rekreasi lain. Namun…

Padel Itu Apa? Kenapa Lebih Ramah Pemula daripada Tenis

Padel adalah olahraga raket yang paling sering dimainkan ganda (4 orang) di lapangan khusus yang dikelilingi dinding kaca dan pagar. Permainan terasa cepat dipelajari karena servisnya underarm (dari bawah) dan…

You Missed

Apakah Masih Relevan Bisnis Padel di Indonesia 2026?

Apakah Masih Relevan Bisnis Padel di Indonesia 2026?

Bantuan Kepri Peduli Rp3,659 Miliar untuk Banjir Sumatera

Bantuan Kepri Peduli Rp3,659 Miliar untuk Banjir Sumatera

Angin Kencang Bintan Diprediksi Melanda Tiga Hari Ke Depan

Angin Kencang Bintan Diprediksi Melanda Tiga Hari Ke Depan

Aplikasi Sipedina BPBD Bintan Perluas Peringatan Dini

Aplikasi Sipedina BPBD Bintan Perluas Peringatan Dini

Kenapa Padel Meledak di Indonesia? Ini Faktor yang Membuatnya Cepat Populer

Kenapa Padel Meledak di Indonesia? Ini Faktor yang Membuatnya Cepat Populer

Pencurian Motor Pedagang Di Tanjungpinang Terjadi Subuh

Pencurian Motor Pedagang Di Tanjungpinang Terjadi Subuh