
kekompakan warga Anambas menjadi sorotan dalam audiensi DPP K3A Kepri dengan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Pertemuan di kantor wali kota ini menekankan pentingnya merawat kebersamaan diaspora Anambas yang berdomisili di Tanjungpinang dan wilayah sekitar. Lis mengapresiasi kiprah organisasi perantau sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menjaga harmoni sosial, memperkuat gotong royong, serta membuka ruang partisipasi warga untuk program prioritas.
Rombongan DPP K3A yang dipimpin Ketua Umum Darfiet menyampaikan kesediaan untuk berkolaborasi pada kegiatan sosial, kebudayaan, dan kepemudaan. Dari unsur Pemko hadir Sekda, staf ahli, dan kepala dinas terkait untuk memetakan titik sinergi, mulai dari dukungan acara komunitas hingga fasilitasi administrasi. Pertemuan berlangsung hangat dan menegaskan Tanjungpinang sebagai rumah ramah bagi para perantau.
Agenda Kolaborasi dan Rencana Aksi
Pemko dan DPP K3A membahas kerja bersama pada kalender kegiatan 2025, termasuk bakti sosial, beasiswa donasi, pelatihan wirausaha mikro, dan festival budaya. Skema kolaborasi akan memanfaatkan balai pertemuan kelurahan sebagai simpul kegiatan, dengan dukungan perangkat daerah untuk perizinan, kebersihan, dan pengamanan. Dalam konteks pemberdayaan, pelatihan literasi digital dan pengembangan produk UMKM diusulkan agar promosi berjalan konsisten. Inisiatif tersebut diharapkan menghadirkan dampak nyata bagi keluarga perantau, sekaligus memperkuat jejaring kerja antarpelaku usaha lokal.
Dari sisi kohesi sosial, Pemko menilai forum silaturahmi rutin efektif meredam potensi gesekan di perkotaan yang heterogen. Karena itu, komitmen atas kekompakan warga Anambas diturunkan ke indikator terukur: jumlah partisipan kegiatan, nilai donasi, dan capaian penerima manfaat. Pemerintah menyiapkan kanal pelaporan sederhana agar organisasi masyarakat dapat mengunggah dokumentasi kegiatan dan memperoleh rekomendasi teknis secara cepat. Dengan tata kelola yang transparan, kontribusi komunitas akan lebih mudah dievaluasi dan direplikasi di kecamatan lain.
Baca juga : Rustam Ajak Kembangkan Sekolah Siaga Kependudukan
Pemko menekankan pentingnya kolaborasi diaspora pada isu praktis: pengumpulan data warga rentan, dukungan biaya transportasi pasien rujukan, hingga pendampingan administrasi kependudukan bagi pekerja sektor informal. Pada level pendidikan, jaringan alumni dan tokoh perantau didorong menjadi mentor karier bagi pelajar SMA/SMK. Program beasiswa berbasis donatur komunitas akan dipayungi regulasi ringan agar akuntabel. Di bidang ekonomi, kurasi produk kuliner dan kriya khas Anambas dipersiapkan untuk mengisi etalase event kota.
Narasi besar tetap sama: solidaritas yang terukur. Itulah sebabnya Lis menggarisbawahi kekompakan warga Anambas sebagai energi sosial yang menopang stabilitas kota. Ke depan, rapat koordinasi triwulanan akan memantau progres dan menyinkronkan jadwal kegiatan lintas OPD. Pemko juga membuka kanal aduan cepat agar kendala lapangan segera direspons. Dengan data yang rapi, cerita sukses komunitas lebih mudah dipublikasikan dan menginspirasi kawasan lain. Pada akhirnya, kekompakan warga Anambas bukan sekadar slogan, melainkan kerja bersama yang memperkuat layanan publik dan citra Tanjungpinang sebagai kota inklusif.