Oskar Sihombing
HUT Otonom Tanjungpinang ke-24 diperingati pada 17 Oktober 2025 melalui upacara yang dipimpin Wali Kota Lis Darmansyah bersama jajaran OPD dan tokoh masyarakat. Momentum ini menjadi ajang mengapresiasi para perintis, termasuk figur yang berjasa mendorong status otonom, sembari meneguhkan komitmen pelayanan publik. Dalam sambutan pokok, pemerintah kota menempatkan kebersamaan warga sebagai fondasi pembangunan, dari penguatan ekonomi lokal hingga pelestarian budaya Melayu.
Setelah dua dekade lebih otonomi, evaluasi layanan menjadi sorotan: keterhubungan antarkelurahan, percepatan perizinan, dan efisiensi belanja publik. Pemerintah menekankan tata kelola yang transparan dan terukur, agar manfaat pembangunan terasa merata. Peringatan tahun ini juga diharapkan memperluas kolaborasi dengan perguruan tinggi, komunitas kreatif, dan pelaku UMKM sehingga identitas kota pesisir tetap kuat sekaligus adaptif terhadap tantangan baru.
Sejarah Otonomi dan Pesan Wali Kota
Peringatan ini mengingatkan kembali tonggak hukum pembentukan daerah otonom yang memberi ruang bagi inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih dekat dengan warga. HUT Otonom Tanjungpinang menjadi momen merefleksikan keberhasilan serta pekerjaan rumah, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan dasar hingga penguatan infrastruktur layanan kesehatan yang responsif. Pemerintah daerah menekankan pentingnya data akurat dan partisipasi warga untuk memastikan program tepat sasaran.
Dalam pesannya, wali kota menekankan sinergi lintas lembaga sembari membuka kanal aduan publik yang mudah diakses. HUT Otonom Tanjungpinang dijadikan pijakan untuk menajamkan prioritas: perbaikan drainase di kawasan padat, penguatan sistem persampahan, dan ruang terbuka publik yang ramah keluarga. Di sisi ekonomi, strategi pariwisata budaya dan kuliner diarahkan untuk menciptakan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat jejaring pemasaran yang modern tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Baca juga : Otonomi Tanjungpinang Optimal Masih Perlu Perbaikan
Rangkaian perayaan dilanjutkan pawai budaya serta mobil hias yang melintasi koridor utama kota, antara lain Jalan DI Panjaitan, Ahmad Yani, Raja Ali Haji, Ir. Sutami, Dr. Sutomo, Sukarno Hatta, hingga Yos Sudarso. HUT Otonom Tanjungpinang di panggung terbuka ini menggerakkan pelaku seni, komunitas sekolah, dan UMKM yang menampilkan produk kerajinan serta kuliner khas. Panitia menyiapkan pengaturan lalu lintas dan rute alternatif agar aktivitas harian masyarakat tetap lancar.
Dampak ekonomi dirasakan pada peningkatan kunjungan ke sentra belanja dan hotel, sementara pelaku usaha memanfaatkan momentum promosi terpadu. HUT Otonom Tanjungpinang juga menjadi sarana edukasi kebencanaan dan kebersihan melalui pembagian alat peraga dan kampanye singkat di titik keramaian. Ke depan, pemerintah menargetkan kalender acara tahunan yang terukur, agar peringatan ulang tahun kota tidak hanya meriah, tetapi konsisten memantik kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.
