
Harga Sembako Tanjungpinang Turun menjelang akhir tahun setelah pasokan ke pasar dinilai lebih lancar. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) setempat menyebut stok sejumlah komoditas kembali terjaga, sehingga tekanan harga yang sempat terasa mulai mereda. Pantauan lapangan dilakukan di Pasar Bintan Center, salah satu barometer harga harian di kota ini.
Sejumlah komoditas dapur mengalami koreksi, terutama cabai dan sayuran yang kerap bergejolak saat permintaan naik. Cabai merah keriting dan cabai rawit merah tercatat menurun dibanding hari sebelumnya, diikuti daging ayam ras karkas serta bawang merah. Pergerakan serupa terlihat pada sawi hijau, kangkung, dan kacang panjang yang kembali ke kisaran lebih rendah.
Namun, penurunan belum merata. Cabai rawit hijau justru naik akibat stok pedagang terbatas, meski fluktuasinya dinilai masih dalam batas wajar. Pemerintah daerah memastikan pemantauan rutin tetap dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Catatan Disdagin menunjukkan Harga Sembako Tanjungpinang Turun sejalan dengan pasokan, sehingga intervensi bisa disiapkan bila perlu secepat mungkin.
Rincian Komoditas yang Terkoreksi di Pasar Bintan Center
Penurunan harga terlihat pada komoditas yang sensitif terhadap pasokan harian. Cabai merah keriting bergerak turun dari sekitar Rp73 ribu menjadi Rp68 ribu per kilogram, sementara cabai rawit merah berkurang dari kisaran Rp95 ribu menjadi Rp87 ribu per kilogram. Daging ayam ras karkas ikut terkoreksi tipis dari Rp45 ribu menjadi Rp44 ribu per kilogram, dan bawang merah turun dari Rp55 ribu menjadi Rp54 ribu per kilogram.
Di lapak sayur, sawi hijau turun dari Rp12 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram. Kangkung dan kacang panjang juga melemah dari Rp14 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram, memberi ruang belanja yang lebih longgar bagi rumah tangga. Kondisi tersebut menguatkan sinyal bahwa Harga Sembako Tanjungpinang Turun bukan hanya pada satu kelompok barang, tetapi merembet ke beberapa komoditas segar.
Disdagin menyampaikan pemantauan dilakukan melalui sistem pengawasan harga dan stok, dengan pembaruan harian dari pasar. Data per 29 Desember 2025 di Pasar Bintan Center menjadi acuan untuk membaca pergerakan jelang pergantian tahun. Bila terjadi lonjakan, pemerintah menyiapkan koordinasi cepat dengan distributor dan pedagang agar Harga Sembako Tanjungpinang Turun tetap terjaga dan tidak berbalik mendadak. Arus barang dari daerah pemasok disebut lebih stabil, sehingga pedagang dapat menambah stok dan menekan biaya pengiriman di akhir pekan secara bertahap lagi.
Stabilisasi harga menjelang libur panjang kerap ditentukan oleh seberapa cepat pasokan masuk, terutama untuk komoditas segar. Pemerintah daerah menilai peningkatan suplai dari daerah penghasil membantu menurunkan tekanan biaya, sementara pedagang lebih leluasa mengatur stok. Pada saat yang sama, permintaan rumah tangga biasanya naik karena tradisi memasak dan kebutuhan acara keluarga di akhir tahun. Untuk Tanjungpinang, kelancaran pasokan antarwilayah sangat dipengaruhi jadwal kapal dan ketersediaan gudang penyimpanan di sentra pasar.
Disdagin mengandalkan laporan harian dari pasar untuk membaca tren, lalu melakukan koordinasi dengan distributor bila muncul gejolak. Skema ini memungkinkan respons lebih dini, misalnya mengarahkan pengiriman tambahan atau memastikan jalur distribusi tidak tersendat cuaca. Di lapangan, pedagang juga diingatkan menjaga kualitas barang agar pembeli tidak beralih ke komoditas pengganti yang lebih mahal. Jika diperlukan, pemerintah bisa mendorong operasi pasar terbatas atau menghubungkan pedagang dengan pemasok alternatif lebih cepat.
Meski sebagian besar harga turun, cabai rawit hijau dilaporkan naik karena ketersediaan terbatas di kios tertentu. Kondisi itu menjadi pengingat bahwa perbaikan pasokan harus berkelanjutan, bukan hanya musiman. Dengan pemantauan rutin dan komunikasi antarpelaku usaha, diharapkan Harga Sembako Tanjungpinang Turun dapat bertahan hingga memasuki tahun baru. Warga pun diminta berbelanja bijak, membandingkan harga antar lapak, dan memanfaatkan komoditas substitusi tanpa menurunkan gizi keluarga.






