
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, didampingi Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, mengunjungi SMKN 1 Batam untuk tinjau MBG Batam—program makan bergizi gratis bagi pelajar. Kunjungan lapangan ini menyoroti rantai layanan dari dapur, pengecekan menu, hingga mekanisme distribusi yang harus tepat waktu dan higienis. Pihak sekolah menjelaskan keterlibatan guru, OSIS, serta UKS dalam mengawasi standar penyajian dan keamanan pangan, sementara petugas gizi mencatat asupan harian sebagai bahan evaluasi.
Di hadapan siswa, Gibran menekankan pentingnya gizi seimbang bagi stamina dan fokus belajar. Pemerintah daerah menyatakan akan memperkuat anggaran pendukung, audit pemasok, serta transparansi data agar pelaksanaan program berkelanjutan. Sekolah diminta melaporkan harian jumlah porsi dan keluhan, termasuk preferensi menu, demi menjaga mutu layanan. Dengan tata kelola yang rapi, manfaat program diharapkan terasa bagi keluarga—meringankan biaya sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Fakta kunjungan, alur layanan, dan pengawasan mutu
Rangkaian kunjungan dimulai dari peninjauan dapur produksi, tempat bahan pangan disortir dan disimpan sesuai standar suhu. Tim memastikan kebersihan peralatan, perlindungan pekerja, serta pencatatan tanggal kedaluwarsa. Setelah itu, rombongan mengobservasi proses penyiapan porsi, titik antre, dan waktu edar di sela jam pelajaran agar tidak mengganggu kurikulum. Kepala sekolah menjabarkan rute distribusi untuk siswa berkebutuhan khusus dan kelas praktik, sehingga tidak ada yang tercecer. Di pos kesehatan, petugas memantau alergi dan mengedukasi siswa tentang cuci tangan serta piring bersih.
Pemerintah kota menyiapkan dashboard sederhana untuk memantau porsi harian, sisa bahan, dan laporan keterlambatan. Mekanisme aduan dibuka lewat wali kelas dan kanal daring sekolah, dengan target respons maksimal 1×24 jam. Pada akhir sesi, rombongan melakukan dialog singkat dengan siswa untuk menilai cita rasa dan porsi. Catatan dari forum itu dipakai sebagai bahan perbaikan menu berikutnya, memastikan kualitas layanan tetap konsisten sejalan dengan tujuan tinjau MBG Batam pada kunjungan ini.
Baca juga : Kasus Guru Batam Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang
Guru melaporkan peningkatan kehadiran pagi dan fokus belajar setelah sarapan bersama, terutama pada kelas praktik yang memerlukan stamina. Orang tua menyebut pengeluaran harian lebih ringan karena menu sudah terstandar di sekolah. Pemerintah daerah menyiapkan skema pengadaan berbasis e-katalog untuk menjamin harga wajar dan ketelusuran pemasok, sementara pengawasan dilakukan bersama dinas kesehatan. Sekolah juga menggulirkan edukasi gizi—porsi sayur, protein, dan buah—agar kebiasaan sehat tertanam di rumah.
Ke depan, pilot project diperluas ke sekolah lain dengan indikator kinerja: ketepatan waktu distribusi, keluhan pangan nol, dan peningkatan capaian akademik. Kerja sama dengan UMKM katering lokal diprioritaskan sepanjang memenuhi standar higienis dan logistik berpendingin. Tim evaluasi bulanan akan menguji sampel makanan, mengaudit stok, serta meninjau ulang variasi menu agar siswa tidak jenuh. Seluruh proses dirancang transparan melalui publikasi data ringkas, sehingga manfaat tinjau MBG Batam terukur, akuntabel, dan bisa direplikasi. Dengan begitu, sekolah memperoleh dukungan gizi yang memadai, sementara keluarga menikmati efek ekonomi yang nyata.