
Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang diresmikan dengan pembukaan cabang ketiga di Jalan Pemuda Blok 1B–3B, Senin, 20 Oktober 2025, oleh Wakil Wali Kota Raja Ariza. Gerai anyar ini melanjutkan perjalanan usaha yang dimulai dari pedagang keliling, lalu berkembang menjadi ritel modern dengan dukungan desain interior karya anak daerah. Peresmian dihadiri mitra pemasok dan warga sekitar, menandai langkah baru memperluas akses bahan pangan segar, produk olahan, serta kebutuhan harian dengan harga terukur. Manajemen menargetkan operasional yang lebih efisien dan pelayanan konsisten.
Perusahaan menyebut jejaring pasok kini melibatkan lebih dari 200 UMKM lokal dengan sekitar 800 produk, mulai sayur segar, daging, santan, hingga makanan beku. Cabang baru menambah kapasitas layanan dan membuka peluang kerja bagi 80 karyawan yang tersebar di tiga gerai. Untuk menjaga mutu, Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang dibarengi standardisasi gudang dingin, pelatihan staf, serta integrasi pencatatan stok dan penjualan agar rantai pasok lebih akurat. Pemerintah daerah mendorong inovasi wirausaha muda melalui kolaborasi aktif.
Kemitraan UMKM dan Rantai Pasok
Gerai ketiga dibuka dengan konsep ritel modern yang menggabungkan kurasi produk lokal dan sistem suplai terjadwal. Manajemen menyiapkan slot etalase khusus untuk mitra binaan agar produk baru mudah dikenali, sementara harga dipajang transparan. Untuk memastikan kontinuitas pasokan, tim operasional memetakan musim panen, menyiapkan kontrak harian maupun mingguan, serta mendorong standardisasi kemasan. Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang diproyeksikan memperpendek jarak produsen ke konsumen sehingga biaya logistik turun. Selain itu, Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang mengadopsi model pembayaran bertahap bagi pemasok kecil, memberi ruang arus kas sembari menjaga kepastian kualitas dan kuantitas.
Untuk memperluas pasar, perusahaan menautkan promosi luring di lingkungan sekitar dengan kampanye digital yang menampilkan katalog harga harian, stok segar, dan profil pemasok. Fitur pre-order diharapkan menekan antrian pada jam sibuk, sementara layanan antar di area tertentu diuji sebagai pilot. Sistem ini dilengkapi pelacakan suhu rantai dingin dan uji kualitas berkala untuk produk rawan rusak. Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang juga mengembangkan dashboard internal agar ketersediaan barang, retur, dan penjualan bundel dapat dipantau real time. Dengan data yang lebih rinci, keputusan pengadaan menjadi tangkas, dan mitra UMKM mendapat umpan balik cepat untuk menyesuaikan kapasitas produksi. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi merek sebagai ritel segar tepercaya, dengan layanan purna jual yang responsif bagi keluarga dan pelaku usaha.
Baca juga : Pembinaan Wasit Tanjungpinang Diangkat Lewat PTMSI Cup
Gerai baru mengusung tata ruang terang dengan sirkulasi satu arah agar belanja lebih nyaman pada jam padat. Area daging, ikan, dan sayur disusun berdekatan dengan akses ke mesin potong serta layanan bersih-kemas cepat. Staf terlatih membantu memilih bagian terbaik sesuai kebutuhan menu harian, sekaligus mengedukasi penyimpanan aman di rumah. Ekspansi D’Sayur Tanjungpinang dipadukan dengan sistem antrian digital, pemberitahuan stok masuk, dan penawaran bundel keluarga untuk menekan biaya belanja bulanan.
Di sisi ketenagakerjaan, pembukaan cabang memperluas kesempatan bagi 80 karyawan yang tersebar di tiga lokasi, dengan skema pelatihan berjenjang untuk layanan, higienitas, dan keamanan pangan. Perusahaan menerapkan pemeriksaan suhu, rotasi stok, serta pelabelan tanggal guna menjaga kesegaran. Konsumen memperoleh akses pembayaran nontunai, program loyalti, dan kebijakan retur yang jelas. Untuk mengurangi sampah, sisa sayur layak konsumsi disalurkan ke komunitas, sementara organik tak layak diolah menjadi kompos. Kolaborasi dengan petani lokal dirancang melalui kontrak pembelian yang adil, memotong rantai perantara, dan mendorong pendapatan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah itu, pengalaman belanja menjadi lebih efisien, sehat, dan berpihak pada ekonomi kota. Ke depan, manajemen menyiapkan survei rutin untuk mengukur kepuasan, memperbaiki alur checkout, serta menguji jam operasional lebih panjang saat akhir pekan agar keluarga memiliki lebih banyak pilihan waktu berbelanja tanpa mengorbankan kualitas layanan total.