Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali meluncurkan program bantuan seragam gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP tahun ajaran 2025/2026. Melalui kebijakan ini, Disdik Tanjungpinang seragam gratis diberikan kepada 3.000 peserta didik baru di sekolah negeri maupun swasta yang ada di wilayah kota. Total seragam yang disediakan mencapai 12.000 set, terdiri dari empat jenis seragam berbeda.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari, menjelaskan bahwa setiap siswa akan menerima empat pasang seragam, meliputi seragam OSIS, batik, kurung Melayu, dan pakaian olahraga. Program ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah dalam meringankan beban orang tua siswa sekaligus menciptakan kesetaraan dalam penampilan peserta didik di lingkungan sekolah. Seragam gratis ini juga menunjukkan perhatian terhadap aspek budaya lokal dengan dimasukkannya baju kurung Melayu dalam paket bantuan.
Pendanaan program Disdik Tanjungpinang seragam gratis ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tanjungpinang tahun 2025, dengan total nilai anggaran sekitar Rp5 miliar. Anggaran tersebut tidak hanya dialokasikan untuk pengadaan seragam, tetapi juga mencakup proses pendataan, pengukuran, dan distribusi ke masing-masing sekolah.
Pelaksanaan program ini diawali dengan pendataan dan pengukuran siswa di sekolah-sekolah sejak pertengahan tahun 2025. Disdik Tanjungpinang berkoordinasi dengan para kepala sekolah untuk memastikan data peserta didik baru akurat dan sesuai dengan alokasi bantuan yang direncanakan. Setelah tahap pengukuran selesai, proses pengadaan dilakukan melalui skema e-katalog yang menjamin transparansi dan efisiensi anggaran.
Seragam Gratis Jangkau Sekolah Negeri dan Swasta
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini program Disdik Tanjungpinang seragam gratis juga mencakup siswa dari sekolah swasta. Hal ini menjadi langkah progresif dari pemerintah daerah untuk memperluas manfaat program kepada seluruh masyarakat tanpa memandang status sekolah. Teguh menyebutkan, “Pendidikan adalah hak semua anak. Karena itu, kami ingin memastikan bantuan ini sampai kepada semua peserta didik baru, baik di sekolah negeri maupun swasta.”
Selain meringankan beban biaya pendidikan, program ini juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Pemerintah mengupayakan agar proses produksi seragam dilakukan oleh penjahit lokal di Tanjungpinang, sehingga UMKM di sektor garmen turut merasakan manfaat. Strategi ini dinilai mampu menciptakan efek ganda: selain membantu siswa, juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca juga : Gerakan Wisata Bersih di Penyengat Dipimpin Ansar & Ariza
Kebijakan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua siswa, pengelola sekolah, serta kalangan DPRD Kota Tanjungpinang. Banyak yang berharap agar program semacam ini terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari komitmen terhadap pendidikan gratis dan inklusif.
Dengan dilaksanakannya program Disdik Tanjungpinang seragam gratis, Kota Tanjungpinang menegaskan komitmennya dalam menciptakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah kota dalam membangun sumber daya manusia yang unggul sejak dini, dimulai dari lingkungan sekolah yang tertib, bersih, dan berkesetaraan sosial. Dukungan pemerintah dalam bentuk seragam sekolah ini menjadi simbol perhatian terhadap masa depan generasi muda di ibu kota Kepulauan Riau.