Dialog rokok ilegal bahas pengawasan distribusi dan risiko kesehatan

Bea Cukai Kota Tanjungpinang bersama Gerakan Bersama (Geber) Kepulauan Riau menggelar dialog rokok ilegal di kantor Bea Cukai setempat pada Senin (25/8/2025). Acara ini dihadiri oleh pemangku kepentingan, jurnalis, serta masyarakat untuk membahas maraknya peredaran rokok tanpa cukai resmi.

Dalam forum tersebut, masyarakat menyampaikan pandangan dan kekhawatiran mulai dari lemahnya pengawasan distribusi, dampak ekonomi, hingga ancaman kesehatan. Kepala Bea Cukai Tanjungpinang, Joko Pri Sukmono, menegaskan komitmen lembaga untuk menekan peredaran produk ilegal. “Berbagai operasi lapangan sudah dijalankan, dan kerja sama dengan masyarakat sangat penting,” ujarnya.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa dialog rokok ilegal bukan hanya ruang diskusi, melainkan juga ajang untuk mencari solusi bersama. Kolaborasi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat diyakini mampu mempersempit ruang gerak peredaran produk tanpa cukai.

Sinergi pengawasan dan strategi teknologi

Dalam sesi diskusi, pengamat kebijakan publik Dr. Haris Santoso menilai dialog rokok ilegal penting untuk merumuskan langkah jangka panjang. Menurutnya, pengawasan berbasis teknologi dapat mencegah peredaran sejak dini. “Diperlukan sistem transparan yang bisa memantau jalur distribusi agar peredaran rokok ilegal cepat terdeteksi,” katanya.

Bea Cukai Tanjungpinang sendiri mengaku sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari patroli rutin hingga sosialisasi. Namun, peran serta masyarakat dinilai sangat krusial. Dengan melaporkan temuan produk ilegal, pengawasan dapat diperkuat dari lapangan.

Melalui dialog rokok ilegal, terbuka peluang kerja sama lintas sektor. Sinergi aparat dengan masyarakat bukan hanya menekan angka peredaran, tetapi juga menumbuhkan kesadaran publik akan bahaya produk non-cukai terhadap kesehatan dan stabilitas ekonomi.

Selain menimbulkan kerugian penerimaan negara, rokok tanpa cukai juga memicu persaingan usaha yang tidak sehat. Hal ini menjadi sorotan utama dalam dialog rokok ilegal, di mana pelaku usaha lokal merasa dirugikan karena harus bersaing dengan produk murah ilegal.

Baca juga : 57 Warga Binaan High Risk Kepri Dipindah ke Nusakambangan

Masyarakat juga menilai bahwa dampak kesehatan dari produk non-cukai patut diwaspadai. Rokok ilegal yang tidak melalui standar resmi dikhawatirkan membawa risiko serius. Karena itu, forum dialog menutup rangkaiannya dengan seruan bersama untuk memperketat pengawasan secara transparan, berkesinambungan, dan melibatkan masyarakat luas.

Penegakan hukum yang konsisten serta edukasi publik dianggap sebagai langkah kunci. Dengan komitmen bersama, dialog rokok ilegal diharapkan menjadi titik awal untuk menekan peredaran rokok non-cukai di Tanjungpinang dan sekitarnya.

Related Posts

Kerja Sama India Kepri, Konjen Temui Pemimpin Daerah

Kerja Sama India Kepri menjadi sorotan usai Konjen India di Medan Ravi Shanker Goel bertemu Wagub Kepri dan Wali Kota Tanjungpinang. Pertemuan membahas langkah konkret memperkuat kolaborasi dagang, pertukaran pelajar,…

Pawai Budaya Tanjungpinang Hidupkan Ekonomi Warga

Pawai Budaya Tanjungpinang kembali menegaskan kota sebagai panggung kolaborasi seniman, pelajar, dan komunitas. Barisan kostum tematik, musik tradisi, serta tarian pesisir menghadirkan cerita lama dalam visual baru, membuat penonton akrab…

You Missed

Kerja Sama India Kepri, Konjen Temui Pemimpin Daerah

Kerja Sama India Kepri, Konjen Temui Pemimpin Daerah

Pawai Budaya Tanjungpinang Hidupkan Ekonomi Warga

Pawai Budaya Tanjungpinang Hidupkan Ekonomi Warga

Literasi Melayu Tanjungpinang RDK Award Dapat Apresiasi

Literasi Melayu Tanjungpinang RDK Award Dapat Apresiasi

Pohon Tumbang Tanjungpinang Timpa Mobil Parkir

Pohon Tumbang Tanjungpinang Timpa Mobil Parkir

Perampingan OPD Tanjungpinang, 9 Dinas Jadi 4

Perampingan OPD Tanjungpinang, 9 Dinas Jadi 4

Cuaca Ekstrem Tanjungpinang Ganggu Pelayaran

Cuaca Ekstrem Tanjungpinang Ganggu Pelayaran