Oskar Sihombing
Dapur MBG Polresta di Tanjungpinang resmi diresmikan Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin pada Selasa 30 Desember 2025. Fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG itu berada di kawasan Jalan Rumah Sakit dan disiapkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Kehadiran dapur ini ditargetkan menjadi sentra distribusi menu bergizi bagi ribuan penerima manfaat di kota tersebut.
Peresmian ini turut dihadiri Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah dan jajaran kepolisian setempat. Pemerintah daerah menilai kehadiran layanan gizi terpusat akan memudahkan pengawasan bahan, proses memasak, hingga distribusi ke sasaran. Penguatan layanan dibangun melalui standar operasi yang ketat dan pemantauan berlapis di setiap tahapan.
Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi menyebut layanan tahap awal menyasar 1.515 penerima manfaat dari 18 sekolah. Jumlah sasaran diproyeksikan bertambah seiring pengembangan program dan kesiapan dapur dalam meningkatkan kapasitas produksi harian secara bertahap pada awal 2026. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi bila ada penyesuaian jadwal penyaluran dan titik distribusi.
Kapolda Dorong Sinergi dan Standar Layanan Seragam
Kapolda Kepri menilai dapur SPPG Polresta Tanjungpinang sebagai langkah strategis untuk mendukung visi nasional pemenuhan gizi. Ia menyebut fasilitas ini diharapkan mampu menyamai capaian dapur SPPG Polda Kepri yang dulu berjalan dan jadi rujukan di tingkat provinsi. Dengan hadirnya Dapur MBG Polresta, rantai layanan dari produksi hingga penyaluran bisa disatukan dalam satu pengendalian. Targetnya, standar layanan diterapkan seragam setiap hari sehingga penerima memperoleh porsi gizi sesuai ketentuan nasional.
Dalam peninjauan lokasi, jajaran kepolisian dan pemerintah kota mengecek alur penerimaan bahan baku, area memasak, hingga titik pengemasan. Skema kerja dirancang agar menu bisa diproduksi tepat waktu, lalu dikirim ke sekolah sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Penyaluran tahap awal fokus pada lingkungan sekolah sebagai sasaran prioritas program. Petugas memetakan rute pengantaran agar makanan tetap aman, hangat, dan layak konsumsi saat tiba tanpa mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Selain dukungan fasilitas, Kapolda menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Koordinasi diperlukan untuk memastikan pasokan bahan, keamanan distribusi, dan pengawasan mutu berjalan konsisten setiap hari. Pemerintah kota menyiapkan mekanisme evaluasi agar pelaksanaan di lapangan dapat diperbaiki bila ditemukan kendala. Di tahap berikutnya, cakupan layanan dapat meluas seiring kesiapan data sasaran dan kapasitas dapur yang terus ditingkatkan secara terukur pada tahun 2026.
Wali Kota Lis Darmansyah menilai Dapur MBG Polresta yang baru diresmikan tidak hanya mengejar jumlah porsi, tetapi juga kualitas dan keamanan pangan. Ia menyebut fasilitasnya representatif, aman, dan higienis, sehingga proses produksi dapat diawasi lebih ketat. Pemerintah kota berharap standar ini membuat menu yang dibagikan tetap konsisten dari sisi gizi, rasa, serta ketahanan saat dikirim. Pengawasan juga diarahkan pada suhu penyimpanan dan ketepatan waktu pengantaran ke sekolah.
Baca juga : Dapur SPPG Polresta Mulai Layani MBG Di Tanjungpinang
Salah satu sorotan adalah ketersediaan alat rapid test untuk menguji kualitas makanan sebelum didistribusikan. Pemeriksaan cepat diposisikan sebagai langkah preventif agar bahan yang tidak layak dapat terdeteksi lebih awal dan tidak sampai ke penerima. Dengan prosedur tersebut, rantai pasok dari pemasok hingga dapur bisa dipantau dan dicatat untuk evaluasi berkala. Di Dapur MBG Polresta, hasil pemeriksaan menjadi dasar menata ulang pemasok dan pola penyajian.
Selain uji mutu, pengelola menekankan pengaturan kebersihan ruang, penyimpanan bahan, dan disiplin petugas saat pengemasan. Kapolresta menyampaikan sasaran 1.515 penerima manfaat dari 18 sekolah pada tahap awal program ini. Dapur MBG Polresta diproyeksikan memperluas layanan seiring penambahan sekolah dan pembaruan data penerima, tanpa mengabaikan protokol keamanan pangan yang telah diterapkan, sekaligus dilakukan penanganan keluhan sekolah secara cepat dan langsung. Kolaborasi dengan pihak sekolah dilakukan untuk memastikan penerimaan tepat waktu.
