
Cuaca Ekstrem Tanjungpinang mengacaukan jadwal kapal di Pelabuhan Sri Bintan Pura sejak pagi, saat hujan lebat beriring angin kencang menurunkan jarak pandang. Sejumlah nakhoda memilih menunda keberangkatan demi keselamatan, sementara petugas pelabuhan mengatur ulang slot sandar dan prioritas bongkar muat. Operator menambah informasi pengeras suara agar penumpang memahami alasan penundaan. Penekanan utamanya ialah keselamatan, bukan kejar target waktu.
Gelombang setinggi sekitar 1,5–2,5 meter tercatat di perairan sekitar, membuat manuver keluar-masuk dermaga kerap tidak stabil. Petugas syahbandar mengalihkan sebagian kapal ke posisi tambat yang lebih terlindung, sambil memantau prakiraan cuaca tiga sampai enam jam ke depan. Langkah ini menekan risiko benturan dan menjaga kerapihan antrean sandar. Situasi Cuaca Ekstrem Tanjungpinang juga membuat penjualan tiket fleksibel agar penumpang bisa mengubah jadwal tanpa denda besar.
Dampak Operasional dan Respons Pelaku Transportasi
Otoritas pelabuhan menerapkan pola buka-tutup dermaga yang menyesuaikan jeda angin kencang, sehingga kapal hanya dilepas saat gelombang turun dan pandangan memadai. Kapal rute antarpulau diarahkan mengurangi kecepatan jelajah untuk mencegah slamming serta memperlebar jarak antarkapal. Agen pelayaran menginformasikan estimasi ulang keberangkatan melalui aplikasi dan papan digital, meminimalkan kerumunan di ruang tunggu. Maskapai laut juga menambah kru di titik check-in untuk membantu prioritas kelompok rentan.
Para operator logistik menata ulang distribusi barang mudah rusak agar tidak menumpuk di luar gudang. Mereka memanfaatkan jeda cuaca untuk mempercepat bongkar muat, sekaligus memastikan pengikatan kargo lebih rapat. Dalam kondisi Cuaca Ekstrem Tanjungpinang, kapal berukuran kecil disarankan menunda pelayaran ke rute terbuka dan memilih lintasan terlindung antarpulau. Koordinasi radio VHF diperketat agar keputusan lepas tambat seragam dan mudah diaudit jika terjadi insiden.
Baca juga : Batik Air Tanjungpinang Batal Mendarat Akibat Cuaca Buruk
Penumpang diimbau datang lebih awal untuk proses verifikasi tiket dan kemungkinan pemindahan jadwal. Bawa obat pribadi, jas hujan, serta pelindung elektronik karena percikan air laut berpotensi lebih kuat saat angin menderu. Saat Cuaca Ekstrem Tanjungpinang masih berlangsung, hindari berdiri dekat tepi dermaga, pagar tambat, dan area manuver truk kontainer. Ikuti petunjuk petugas evakuasi jika alarm darurat berbunyi.
Bagi pelaku usaha, lakukan pemeriksaan pompa sentina, lampu navigasi, dan tali tambat cadangan sebelum kapal dilepas. Perbarui dokumen cuaca pelayaran setiap tiga jam, siapkan pelampung tambahan, dan latih kru pada prosedur man overboard. Sementara itu, pengelola pelabuhan mengevaluasi perlindungan gelombang, penerangan jalur, dan marka keselamatan agar siklus gangguan berikutnya lebih mudah ditangani. Setelah kondisi membaik, jadwal normal dipulihkan bertahap, dengan prioritas kapal yang tertahan paling lama untuk menjaga keadilan layanan.