Cek Kesehatan Atlet menjadi instruksi utama Wali Kota Tanjungpinang menjelang keberangkatan kontingen pelajar ke POPNAS 2025 di DKI Jakarta. Pemeriksaan prakeberangkatan dilakukan berjenjang di puskesmas dan RSUD untuk memastikan kebugaran, riwayat cedera, serta status gizi setiap atlet. Tim Dispora berkoordinasi dengan Dinkes dan pelatih cabang olahraga agar skrining menyeluruh, termasuk evaluasi VO2 max, pemeriksaan darah sederhana, dan asesmen risiko cedera.
Selama masa persiapan, pelatih diminta menyesuaikan beban latihan berdasarkan hasil pemeriksaan individual. Rekomendasi mencakup pola istirahat, hidrasi, dan suplementasi yang aman sesuai saran tenaga kesehatan. Orang tua/pendamping dilibatkan dalam sesi edukasi singkat agar disiplin asupan dan jam tidur terjaga hingga hari pertandingan. Dengan langkah ini, kota menargetkan performa stabil sekaligus meminimalkan risiko penurunan kondisi di arena.
Skema Skrining dan Dukungan Medis
Skrining mencakup pemeriksaan fisik, status gizi, kebugaran kardiorespirasi, serta riwayat alergi/cedera untuk menentukan rekomendasi personal. Disediakan jalur rujukan cepat jika ditemukan masalah yang memerlukan penanganan lebih lanjut, termasuk fisioterapi ringan atau koreksi pola latihan. Cek Kesehatan Atlet juga dipadukan dengan pemantauan mingguan oleh petugas kesehatan yang mendampingi latihan, sehingga perubahan kondisi dapat terdeteksi dini.
Di sisi gizi, dapur latihan menyiapkan menu seimbang dengan komposisi karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, sayur-buah, dan cairan elektrolit sesuai jadwal latihan. Atlet menerima panduan porsi sebelum–saat–sesudah bertanding agar pemulihan lebih cepat. Manajemen beban latihan disesuaikan memakai prinsip periodisasi dan hari pemulihan aktif. Dengan dukungan ini, tim pelatih mendapatkan dasar medis yang jelas untuk mengatur intensitas dan kecepatan adaptasi jelang keberangkatan. Cek Kesehatan Atlet menjadi rujukan utama pengambilan keputusan.
Baca juga : Polresta Tanjungpinang Juara Kreasi Polri 2025 di Jakarta
Menjelang hari H, rombongan menjalani briefing akhir mengenai protokol perjalanan, adaptasi cuaca, serta tata laksana kesehatan di penginapan dan venue. Petugas membawa kotak P3K, kompres dingin, perban elastis, dan suplemen yang telah disetujui tenaga medis. Kontrol hidrasi dilakukan dengan pemantauan warna urin, sementara jadwal makan diatur agar tidak bertabrakan dengan sesi pemanasan. Cek Kesehatan Atlet juga mencakup checklist harian sederhana yang diisi atlet dan diverifikasi pelatih.
Selama kompetisi, komunikasi tiga arah—pelatih, official kesehatan, dan atlet—dipakai untuk memutuskan rotasi, minutes restriction, atau penundaan tanding bila diperlukan. Evaluasi pasca-pertandingan menilai kualitas tidur, nyeri otot, serta asupan harian untuk penyesuaian esoknya. Setelah event, tim melakukan debriefing dan penyusunan rekam kesehatan sebagai bahan perencanaan program pembinaan berikutnya. Dengan tata kelola ini, Tanjungpinang menargetkan penampilan konsisten, menjaga keselamatan atlet, dan membawa pulang hasil terbaik di POPNAS 2025. Cek Kesehatan Atlet menjadi fondasi disiplin dan prestasi.






