Car Free Day Gurindam Tepi Laut Tanjungpinang Dimulai

Car Free Day Gurindam menjadi agenda baru di Tepi Laut Kota Tanjungpinang setelah penetapan kawasan bebas kendaraan untuk aktivitas warga setiap akhir pekan. Kebijakan ini diproyeksikan memperluas ruang aman bagi pejalan kaki, pesepeda, dan keluarga yang ingin berolahraga pagi. Pemerintah daerah menilai perubahan pola mobilitas singkat ini dapat mengurangi kepadatan dan kebisingan pada jam tertentu. Program ini digelar rutin.

Pelaksanaan perdana dijadwalkan mulai 28 Desember 2025 dengan rentang waktu 06.00 hingga 09.00 WIB. Ruas yang ditutup sementara mengikuti koridor dari Tugu Sirih sampai area Markas Koarmada I, sehingga arus kendaraan dialihkan ke jalur alternatif. Aparat gabungan disiagakan untuk memastikan pengaturan lalu lintas berjalan tertib.

Selain aspek kesehatan, kawasan tepi laut dipersiapkan sebagai ruang interaksi sosial dan tempat singgah kegiatan ekonomi mikro. Sejumlah pelaku usaha kecil diarahkan menempati titik yang ditetapkan agar tidak mengganggu jalur pejalan kaki. Warga juga diimbau menjaga kebersihan serta mematuhi rambu dan arahan petugas selama kegiatan berlangsung.

Penetapan CFD dan Penataan Ruang Publik Tepi Laut

Penetapan kawasan Car Free Day Gurindam dipimpin langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad pada Desember 2025 dalam rangka menata ulang fungsi ruang publik di pusat kota. Taman Gurindam 12 yang berada di koridor Tepi Laut dipilih karena menjadi titik keramaian warga sekaligus destinasi wisata menghadap Selat Riau, sehingga mudah diakses dari berbagai arah. Pemerintah menilai penutupan sementara pada jam pagi selama tiga jam akan memberi kesempatan masyarakat menikmati udara laut tanpa gangguan kendaraan bermotor.

Pada hari pelaksanaan, petugas akan membatasi akses kendaraan di sepanjang ruas yang ditentukan sejak pukul 06.00 WIB dan mengarahkan pengguna jalan ke jalur lain. Warga yang datang diminta memanfaatkan area ini untuk kegiatan sehat seperti jalan santai, senam, bersepeda, atau aktivitas keluarga yang tidak berisiko dengan tetap mengutamakan keselamatan. Pengelola juga menyiapkan pengaturan agar pedagang tidak menutup lintasan utama, terutama di titik yang rawan penumpukan pengunjung.

Pemprov Kepri menargetkan area ini menjadi etalase penataan kota, mulai dari jalur pedestrian, area duduk, hingga ruang terbuka yang lebih nyaman. Sejumlah fasilitas penunjang terus dilengkapi, termasuk lintasan lari, titik pandang matahari terbenam, dan zona khusus UMKM agar tertib. Dengan pola pengaturan yang konsisten, Car Free Day Gurindam diharapkan membangun kebiasaan baru untuk beraktivitas di ruang publik secara aman.

Pemprov Kepri menilai penetapan kawasan ini dapat menekan polusi pada jam tertentu, sekaligus memberi ruang bagi warga untuk bergerak lebih aktif. Di sepanjang Tepi Laut, kegiatan olahraga pagi yang teratur dinilai membantu membangun budaya hidup sehat tanpa harus bergantung pada fasilitas berbayar pukul 06.00–09.00 WIB. Car Free Day Gurindam juga diproyeksikan menjadi agenda mingguan yang memperkuat citra kota ramah pejalan kaki, dengan rute dari Tugu Sirih hingga Markas Koarmada I bagi wisatawan lokal.

Baca juga : Reformasi Fiskal Kota Tanjungpinang Perlu Langkah Nyata

Dampak ekonomi turut disorot karena area CFD membuka peluang bagi pedagang kecil dan pelaku UMKM untuk menjajakan produk secara tertib di area pedestrian taman. Pemerintah mendorong penataan lapak pada zona yang ditetapkan, termasuk pengaturan sampah dan akses darurat agar pengunjung tetap nyaman serta pengawasan harga agar tidak mencekik. Sejumlah warga berharap kegiatan ini menghadirkan pilihan kuliner lokal, kerajinan, dan layanan komunitas tanpa membuat kawasan semrawut.

Pemkot Tanjungpinang melalui Wakil Wali Kota Raja Ariza menyatakan dukungan penuh dengan menyiapkan koordinasi pengamanan, rekayasa lalu lintas, serta sosialisasi kepada masyarakat. Warga diminta datang lebih awal, mematuhi batas area, dan menghormati pengguna jalan lain, terutama keluarga dengan anak kecil dan lansia. Dengan evaluasi rutin dan partisipasi publik, Car Free Day Gurindam dapat dipertahankan sebagai ruang temu yang aman, inklusif, dan bermanfaat.

Related Posts

Kejahatan Anak Tanjungpinang Naik Tajam Sepanjang 2025

Kejahatan Anak Tanjungpinang kembali jadi perhatian setelah catatan kepolisian Polestra tanjungpinang menunjukkan lonjakan perkara perlindungan anak sepanjang 2025. Peningkatan laporan ini dinilai sebagai alarm bagi keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar…

Lonjakan Kasus Anak Tanjungpinang Jadi Alarm 2025 Serius

Lonjakan Kasus Anak Tanjungpinang menjadi sorotan setelah laporan penanganan kriminal 2025 menunjukkan kenaikan perkara yang melibatkan korban anak. Aparat menyebut tren ini sebagai alarm bagi keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar…

You Missed

Kejahatan Anak Tanjungpinang Naik Tajam Sepanjang 2025

Kejahatan Anak Tanjungpinang Naik Tajam Sepanjang 2025

Car Free Day Gurindam Tepi Laut Tanjungpinang Dimulai

Car Free Day Gurindam Tepi Laut Tanjungpinang Dimulai

Lonjakan Kasus Anak Tanjungpinang Jadi Alarm 2025 Serius

Lonjakan Kasus Anak Tanjungpinang Jadi Alarm 2025 Serius

Persiapan MTQH Kepri Digenjot Pemko Kota Tanjungpinang

Persiapan MTQH Kepri Digenjot Pemko Kota Tanjungpinang

12 Cara Merawat Panci Anti Lengket: Anti Baret & Awet

12 Cara Merawat Panci Anti Lengket: Anti Baret & Awet

Hujan Deras Tanjungpinang Rendam Jalan Dan Perumahan

Hujan Deras Tanjungpinang Rendam Jalan Dan Perumahan