Cagar Budaya Hulu Riau Nyaris Tenggelam di Tanjungpinang

Laporan lapangan menunjukkan akses menuju situs bersejarah di Sungai Carang rusak parah, beberapa bagian ponton miring, dan tepian sungai tergerus. Warga serta pegiat sejarah mengingatkan bahaya runtuh bila curah hujan tinggi kembali datang. Dalam beberapa tahun terakhir, muka air naik turun ekstrem, mempercepat pelapukan struktur kayu dan batu. Pengunjung menurun, informasi tapak berkurang, dan area rawan longsor semakin lebar—kombinasi yang mengancam cagar budaya Hulu Riau sebagai ruang edukasi publik.

Pemerintah daerah telah meninjau lokasi dan menyiapkan langkah awal berupa penataan akses sementara serta pengamanan perimeter. Namun, organisasi masyarakat sipil menilai intervensi harus loncat kelas: audit teknis, pemetaan risiko mikro, dan rencana konservasi terpadu. Tanpa kerangka waktu jelas, degradasi bisa berlanjut, menghapus jejak penting sejarah pemerintahan Melayu yang pernah berpusat di kawasan ini.

Kawasan hulu Sungai Carang pernah menjadi nadi politik dan ekonomi pesisir. Sisa tangga batu, fondasi bangunan, dan lanskap istana menceritakan jaringan perdagangan serta dakwah yang tumbuh ratusan tahun. Kini, tekanan hidrometeorologis—banjir, abrasi, dan perubahan aliran—bertemu dengan tata kelola yang kurang disiplin. Minimnya perawatan rutin, papan informasi, dan kontrol aktivitas di bantaran memperparah kondisi fisik situs.

Kondisi sosial-ekonomi setempat ikut terdampak. Penurunan kunjungan wisata menggerus pendapatan pelaku usaha kecil; sekolah kehilangan lokasi praktik pembelajaran sejarah; dan riset arkeologi terhambat karena akses tidak aman. Jika dibiarkan, hilangnya artefak dan kontur tapak akan mengurangi akurasi penafsiran sejarah. Situasi ini menuntut tindakan struktural yang cepat dan terukur agar nilai pusaka tetap terjaga, sekaligus menjaga keterlibatan komunitas lokal dalam pengawasan harian.

Baca juga : Tiga Budaya Khas Tanjungpinang Dinilai Jadi WBTb Nasional

Langkah darurat meliputi pemasangan pagar pengaman, perkuatan titik rapuh, serta jalur kunjung satu arah untuk mengurangi beban tapak. Tahap berikutnya adalah audit menyeluruh: uji stabilitas tanah, pengukuran muka air, dan dokumentasi digital 3D. Hasilnya menjadi dasar desain penahan tebing ramah situs, drainase adaptif, serta rumah koleksi sementara saat musim puncak hujan. Paket kerja harus memuat target kinerja—penurunan titik rawan, akses aman, dan peningkatan informasi interpretatif—dengan publikasi progres berkala.

Pendanaan dapat disinergikan melalui APBD, dana konservasi, hingga kemitraan CSR yang transparan. Komunitas heritage, perguruan tinggi, dan pelaku wisata dilibatkan untuk patroli, pemanduan edukasi, serta kurasi narasi sejarah. Strategi komunikasi digital—tur virtual, arsip terbuka, dan peta interaktif—akan memperluas jangkauan tanpa menambah tekanan fisik tapak. Dengan tata kelola kolaboratif dan disiplin teknis, penyelamatan dapat mengembalikan martabat situs, sambil memastikan cagar budaya Hulu Riau tetap menjadi etalase sejarah Melayu yang tangguh menghadapi perubahan iklim.

Related Posts

Kasus Guru Batam Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang

Kasus guru Batam hilang menyita perhatian setelah seorang pendidik dilaporkan tak kunjung tiba di sekolah seusai berangkat dengan ojek online dari kawasan Sekupang. Informasi awal yang beredar dari keluarga menyebut…

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

progres Sekolah Rakyat di Tanjungpinang kini mencapai 85 persen menjelang peluncuran resmi tahun ajaran baru. Pemerintah Kota memastikan program rintisan berbasis asrama ini segera beroperasi untuk memberikan akses pendidikan gratis…

You Missed

Kasus Guru Batam Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang

Kasus Guru Batam Hilang, Ditemukan di Tanjungpinang

Cagar Budaya Hulu Riau Nyaris Tenggelam di Tanjungpinang

Cagar Budaya Hulu Riau Nyaris Tenggelam di Tanjungpinang

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

Biaya Jalan Pelantar II Tanjungpinang Capai Rp3,9 Miliar

Biaya Jalan Pelantar II Tanjungpinang Capai Rp3,9 Miliar

Realisasi Pajak Tanjungpinang 52 Persen Hingga September

Realisasi Pajak Tanjungpinang 52 Persen Hingga September

Jadwal Ferry Tanjungpinang 7 September: Rute & Info

Jadwal Ferry Tanjungpinang 7 September: Rute & Info