Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang aktif sosialisasikan mitigasi bencana ke lingkungan pelajar SMP dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini. Program ini menyasar 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tanjungpinang dan dilaksanakan secara bertahap selama periode Juli hingga September 2024.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman tentang potensi bencana alam dan langkah-langkah penyelamatan diri bagi para pelajar. BPBD menilai bahwa usia remaja merupakan waktu yang tepat untuk memperkenalkan edukasi kebencanaan karena mereka lebih mudah menyerap informasi dan menjadi agen penyebar pengetahuan di lingkungan masing-masing.
Program sosialisasikan mitigasi bencana ini dimulai dari SMP Negeri 1 Tanjungpinang dan akan terus berlanjut ke sekolah negeri dan swasta lainnya. BPBD menargetkan dua sekolah per pekan, masing-masing pada hari Selasa dan Kamis, agar pelaksanaan berjalan efektif dan menyeluruh.
Edukasi Melalui Metode Interaktif dan Visual
Dalam pelaksanaannya, BPBD menggunakan pendekatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dirancang untuk menarik perhatian pelajar. Materi disampaikan secara interaktif, termasuk pemutaran video simulasi bencana, demonstrasi langkah evakuasi, serta diskusi tanya jawab dengan siswa. Tujuannya agar materi sosialisasikan mitigasi bencana tidak hanya menjadi teori, tetapi benar-benar dipahami dan mampu dipraktikkan jika terjadi situasi darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tanjungpinang, Muhammad Yamin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan sekolah yang aman bencana. Ia menyebut bahwa melalui edukasi berkelanjutan seperti ini, pelajar akan tumbuh dengan pemahaman kuat terhadap pentingnya kesiapsiagaan dan tanggap terhadap risiko.
Siswa juga diberikan modul singkat berisi informasi dasar tentang berbagai jenis bencana, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, hingga angin puting beliung. Dengan pendekatan yang menyenangkan namun serius, diharapkan peserta kegiatan sosialisasikan mitigasi bencana dapat menyampaikan pengetahuan ini ke keluarga dan masyarakat sekitar.
BPBD meyakini bahwa edukasi kebencanaan harus dilakukan secara inklusif, dimulai dari level paling dasar. Dengan memperluas jangkauan program sosialisasikan mitigasi bencana, pemerintah daerah berharap akan terbentuk budaya sadar risiko di kalangan generasi muda.
Baca juga : BPBD Tanjungpinang Tindak Cepat Longsor di Kelurahan Kemboja
Selain itu, kegiatan ini juga didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dan pihak sekolah. Para guru turut serta dalam kegiatan ini untuk melanjutkan penguatan materi dalam kegiatan belajar mengajar.
BPBD berkomitmen menjadikan program sosialisasikan mitigasi bencana sebagai kegiatan rutin tahunan. Upaya ini diharapkan menjadi pondasi kuat dalam menciptakan masyarakat yang lebih tangguh, adaptif, dan siap menghadapi situasi bencana kapan pun terjadi.