Biaya Jalan Pelantar II Tanjungpinang Capai Rp3,9 Miliar

biaya jalan Pelantar II Tanjungpinang menjadi sorotan usai pemerintah daerah mengumumkan anggaran perbaikan mencapai Rp3,9 miliar. Nilai ini disebut hampir setara dengan membangun jembatan, karena metode konstruksi yang dipakai berbeda dari perbaikan jalan biasa. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRP) Provinsi Kepri menegaskan, pendekatan itu diperlukan untuk menjamin keamanan struktur dan kelancaran distribusi logistik di kawasan pelabuhan.

Pekerjaan dilakukan menggunakan teknik bore pile full casing, metode yang dianggap lebih aman di lingkungan padat penduduk dibanding tiang pancang konvensional. Meski menuai pertanyaan, pemerintah menilai langkah ini sudah sesuai standar jembatan dengan kapasitas muatan kendaraan 12–15 ton. Dengan demikian, biaya jalan Pelantar II tidak hanya dilihat dari nominalnya, tetapi juga dari aspek kualitas dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Tanjungpinang.

Alasan Konstruksi dan Rincian Anggaran

Kepala Dinas PUPRP menjelaskan, metode bore pile dipilih agar tidak menimbulkan getaran yang bisa merusak rumah warga di sekitar lokasi. Jalan sepanjang 24,2 meter dengan lebar 6 meter itu dirancang untuk menopang kendaraan berat yang setiap hari mengakses Pelabuhan Kuala Riau. Kondisi sebelumnya yang amblas membuat jalur logistik terganggu dan menimbulkan penumpukan di Pelantar I. Oleh karena itu, desain rekonstruksi dikategorikan setara jembatan.

Pagu awal proyek tercatat Rp4,5 miliar, namun nilai kontrak akhirnya turun menjadi Rp3,9 miliar. Anggaran ini bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025. Dengan biaya per meter persegi mencapai Rp27 juta, jelas bahwa biaya jalan Pelantar II memang tinggi, tetapi dinilai sepadan untuk menjamin daya tahan struktur. Pemerintah juga mengklaim transparansi anggaran akan dijaga, dengan proses audit dan laporan berkala agar publik dapat memantau pelaksanaan proyek secara terbuka.

Baca juga : Jalan Pelantar II Tanjungpinang Amblas, Akses Warga Terputus, Pemerintah Bergerak Cepat

Proyek rekonstruksi dibagi dua tahap. Tahap pertama mencakup ruas 24,2 meter yang ditargetkan selesai pada akhir 2025, sementara tahap kedua memperbaiki sekitar 190 meter sisa jalan pada 2026. Pemerintah daerah menyatakan, penyelesaian kedua tahap akan mengembalikan fungsi penuh jalur distribusi barang dan akses vital menuju pelabuhan.

Bagi warga, manfaat langsung adalah lancarnya pergerakan logistik kebutuhan pokok, menurunnya biaya distribusi, serta berkurangnya kemacetan di Pelantar I. Meski sempat diperdebatkan, mayoritas masyarakat memahami alasan di balik besarnya biaya jalan Pelantar II, karena infrastruktur ini berperan penting menjaga stabilitas ekonomi lokal. Dengan metode konstruksi modern, perencanaan matang, dan keterlibatan publik dalam pengawasan, proyek ini diharapkan menjadi contoh bagaimana anggaran besar dapat berujung pada manfaat nyata. Pemerintah pun menegaskan komitmennya agar setiap rupiah terkelola efektif dan transparan demi kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.

Related Posts

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

progres Sekolah Rakyat di Tanjungpinang kini mencapai 85 persen menjelang peluncuran resmi tahun ajaran baru. Pemerintah Kota memastikan program rintisan berbasis asrama ini segera beroperasi untuk memberikan akses pendidikan gratis…

Realisasi Pajak Tanjungpinang 52 Persen Hingga September

realisasi pajak Tanjungpinang hingga awal September 2025 baru mencapai sekitar 52 persen dari target tahunan Rp225 miliar. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) mencatat perolehan Rp119 miliar, angka yang…

You Missed

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

Progres Sekolah Rakyat Tanjungpinang Capai 85 Persen

Biaya Jalan Pelantar II Tanjungpinang Capai Rp3,9 Miliar

Biaya Jalan Pelantar II Tanjungpinang Capai Rp3,9 Miliar

Realisasi Pajak Tanjungpinang 52 Persen Hingga September

Realisasi Pajak Tanjungpinang 52 Persen Hingga September

Jadwal Ferry Tanjungpinang 7 September: Rute & Info

Jadwal Ferry Tanjungpinang 7 September: Rute & Info

Harga Cabe Tanjungpinang Masih Tinggi di Pasar Lokal

Harga Cabe Tanjungpinang Masih Tinggi di Pasar Lokal

Wahyu Dorong Bebas Pajak UMKM Produk Makanan

Wahyu Dorong Bebas Pajak UMKM Produk Makanan