
Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau memberikan apresiasi terhadap kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Tanjungpinang yang dinilai berhasil menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan mengendalikan tekanan inflasi daerah. Apresiasi ini disampaikan dalam kunjungan resmi perwakilan BI Kepri ke Kota Tanjungpinang sebagai bagian dari pemantauan program kerja TPID selama semester pertama tahun 2025.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian TPID, menyatakan bahwa kerja keras dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan ini. TPID Tanjungpinang, menurutnya, terus melakukan pemantauan pasar, menjaga pasokan bahan pangan, serta melakukan evaluasi berkala terhadap faktor-faktor penyebab inflasi. Salah satu bentuk konkret aksi tersebut adalah penyelenggaraan operasi pasar, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan dan saat terjadi kenaikan harga secara signifikan.
Strategi TPID dalam Menekan Inflasi
Beberapa program unggulan TPID Tanjungpinang dalam upaya pengendalian inflasi mencakup kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, serta para pelaku distribusi. Melalui pendekatan ini, TPID berhasil mempercepat rantai pasok pangan, memperkuat cadangan beras daerah, serta mengoptimalkan peran pasar murah dan gerakan pangan murah di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Langkah lainnya yaitu pelaksanaan rapat koordinasi mingguan bersama Bank Indonesia guna memantau perkembangan harga pangan strategis, seperti beras, cabai, bawang, dan telur. TPID juga melakukan identifikasi titik rawan inflasi dan memobilisasi distribusi barang secara cepat agar lonjakan harga tidak berlangsung lama.
Bank Indonesia Kepri mengapresiasi strategi antisipatif yang dilakukan oleh TPID, khususnya kemampuan daerah dalam membaca tren inflasi regional dan segera melakukan aksi di lapangan. Kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, BI, BUMD, dan pelaku usaha menjadi nilai tambah tersendiri dalam menciptakan sistem pengendalian inflasi yang efektif dan berkelanjutan.
Inflasi Terkendali dan Daya Beli Terjaga
Data dari BI menunjukkan bahwa laju inflasi di Tanjungpinang dalam enam bulan terakhir terjaga di bawah angka 3 persen year-on-year, atau masih dalam rentang target nasional. Ini menunjukkan efektivitas kebijakan lokal dalam menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat. Warga juga merasakan langsung dampak program pasar murah dan pengawasan harga yang digencarkan pemerintah.
Zulhidayat menambahkan, TPID akan terus memperkuat program-program pengendalian inflasi yang adaptif terhadap dinamika global, seperti perubahan cuaca, distribusi barang, dan volatilitas harga energi. Selain itu, pihaknya juga mendorong pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam program urban farming, pengembangan UMKM berbasis pangan lokal, dan edukasi konsumsi cerdas.
Baca juga : Bazar STQH XI Provinsi Kepri di Tanjungpinang, Ajang Promosi Produk Unggulan UMKM dan IKM
Langkah-langkah ini sejalan dengan arahan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan dan menstabilkan harga melalui sinergi pusat dan daerah. Apresiasi dari Bank Indonesia diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh perangkat daerah di Tanjungpinang untuk terus bekerja secara profesional dan responsif terhadap kondisi ekonomi.
Apresiasi Bank Indonesia Kepri terhadap TPID Tanjungpinang menjadi indikator keberhasilan pemerintah kota dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong efisiensi pasar. Melalui strategi kolaboratif dan pengawasan ketat terhadap barang kebutuhan pokok, TPID mampu menekan gejolak inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Kinerja ini diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.